IBADAH + PERAYAAN NATAL

28 Desember 2014

IBADAH MALAM NATAL

24 Desember 2014

GPdI SORENGAN AWARD

24 Desember 2014

LOMBA-LOMBA MENYAMBUT NATAL 2014

14-21 Desember 2014

Saturday, August 30, 2014

Persembahan yang Hidup

Roma 12 : 1
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 24 Agustus 2014

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Rasul Paulus  menegaskan kepada jemaat di kota Roma agar merka beribadah dengan baik dan benar, yang dapat menyenangkan hati Tuhan. Demikian juga sebenarnya kita sebagai orang percaya mempunyai keinginan yang tulus ikhlas untuk menyenangkan hati Tuhan, serta memiliki kehidupan yang kudus dan berkenan yang layak dipersembahkan untuk pelayanan bagi Tuhan.
2 Timotius 2 : 21 : “Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.”
Kita dipersiapkan untuk melakukan perkerjaan yang mulia dan membawa misi dari Tuhan agar banyak orang memulyakan nama Tuhan, dan kita akan belajar dari semua ini.
1.       Menyangkal diri (Roma 6 : 6) : “Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.”
Melepaskan hal-hal yang kita sayangi memang sulit, tetapi kita harus berjuang menyalibkan manusia lama kita dan menyalibkan keinginan-keinginan yang berhubungan dengan dosa dan menuju kepada hidup yang diperbaharui.
2.       Belajar mempersembahkan koraban kepada Tuhan (Matius 19 : 21) : “Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."”
Hal ini berbicara tentang ikatan yang ada di dalam hidup kita dan menguasai kita. Jadi untuk melepaskan semua itu bagaikan korban yang sangat menyakitkan.
3.       Menyucikan diri dari hal-hal jasmani (2 Korintus 3 : 7) : “Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian”
Ada banyak orang lolos ujian dari hal rohani, tetapi belum tentu lolos dari hal-hal jasmani, Iblis selalu mencari celah untuk bisa menggoda manusia dengan hal-hal jasmani dan kedagingan.
4.       Mengalami pemprosesan untuk menjadi bangunan yang sempurna (1 Petrus 3 : 7) : “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.”

Ketika pemprosesan berlangsung memang sangat menyakitkan, ketika kita di tempa, dihancurkan kulit kedagingan kita dan ditarik akar-akar kepahitan, bahkan di buka selubung kemunafikan kita. Ketika kita tidak memberontak dan lari dari proses itu, kita yakin Tuhan pasti memberi kesanggupan karena Tuhan tidak pernah melakukan sesuatu tanpa tujuan, kita hanya bisa berserah kepada Tuhan yang sanggup mengubah hidup kita menjadi bejana yang indah dan mulia di hadapan Allah. Persembahkanlah tubuhmu untuk menjadi persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah, karena itu adalah ibadah yang sejati.Amin.

Kemerdekaan yang Ditebus oleh Darah dan Nyawa

1 Petrus 1:18-19
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 17 Agustus 2014


18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19.melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Di Dunia ini banyak orang berusaha keras supaya harta benda yang dimiliki bisa sampai 7 turunan. Kadang orang merasa bangga bisa memiliki segalanya dan tidak pernah terpikirkan bahwa itu hanya bersifat fana dan sementara saja.
Jika kita belajar dari bahasa jawa ternyata indah sekali
1. “Nyawa kui gaduan” : artinya kita tidak punya hak untuk memiliki sepenuhnya dan selamanya.
2. “Banda kui mung titipan” : artinya kita harus sadar seseorang yag menitipkan sesuatu kepada kita sekali waktu akan diambil kembali.
3. “lan nyawa kui mung sampiran” :  artinya hanya sebentar saja.
Jadi kalau hari ini kita bisa menikmati semuanya, itu  bukan hasil kerja keras dan adanya upaya kita semata, tapi karena atas kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita. “karena kelak Tuhan akan mengambil semua itu”
Tapi tubuh dan darah Kristus menjadi suatu didikan bagi kita. Roma 6:18-19 : (18. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. 19. Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.) Dulu kita seenaknya berbuat dosa dan menyerahkan anggota-anggota tubuh kita kepada kecemaran dan kedurhakaan, dan hidup dalam dosa yang memimpin kita dalam kematian.
Dan sekarang kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia, maka kita akan menyerahkan tubuh kita untuk kebenaran. Maleakhi 3:10 (Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.)
1 Petrus 2:16 (Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.) Setelah kita dimerdekakan daripada dosa, makakita harus hidup dalam kebenaran, melakukan apa yang Allah perintahkan, dan melayani dengan kasih.
Galatia 5:13 (Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.) Mari jangan salahgunakan kemerdekaan yang tela Tuhan berikan, dan jangan lagi hidup berkutat dengan dosa, karena semua terbuka, dan tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah, atas segala perbuatan kita yang baik maupun yang jahat.
Hari ini kita punya kesempatan yang sama untuk hidup merdeka, menjadi hamba Allah, serta melayani dengan kasih, maka kita akan menjadi pribadi yang mampu menggenapi rencana Tuhan di bumi ini, dan kerjakanlah sampai kita menembus batas  waktu yang Tuhan tentukan bagi kita. Amin

Mematikan keinginan daging adalah perjuangan, tapi jika terlatih, maka kita akan menjadi hamba yang berkenan”


Friday, August 15, 2014

Doa Syafaat

Filipi  1 : 9-11
Minggu, 10 Agustus 2014
Oleh : Pdt.Arny Masrutti

“9. Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,
10. sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,
11. penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.”
Ada banyak doa syafaat yang dinaikan Rasul Paulus untuk jemaat di Filipi agar mereka mengalami lawatan Tuhan dan hidup dalam kasih, pengetahuan serta pengertian yang benar.
·         Ayat 9 : Kita di didik oleh pengertian yang semakin meningkat. Apa jadinya kalau tidak ada doa syafaat? Kita tidak tahu Indonesia semakin kacau, semakin kurang bisa mengikuti alur yang benar dan pasti kejahatan pun semakin meningkat.
·         Ayat 10 : “SUCI” berarti tanpa campuran dosa, “tak bercacat” berarti tidak menyakiti hati Allah dan sesama. Kesucian seperti itu hendaknya menjadi tujuan utama semua orang percaya, karena mengingat kedatangan Tuhan yang semakin dekat.
2 Petrus 3 : 17-18 >> “17. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.
18. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.”
Hari-hari ini ada banyak kabar yang cukup meresahkan hati kita sebagai umat Tuhan. “ISIS” adalah kelompok yang berusaha keras untuk mengeser keyakinan kelompok lain, dan yang menjadi sasaran utama adalah kelompok kita yang dianggap “minoritas”.
Oleh sebab itu kita harus banyak berdoa, agar tidak tersesat oleh keadaan yang sedang bergerak saat ini.
Yakobus 3:17 >> “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.”
Buah-buah kebenaran akan muncul dalam hidup kita, manakala kita menyakini bahwa semua itu adalah ajaran yang paling murni diantara yang lain.
Kita harus mulai sadar bahwa kita hidup di lembaran yang paling akhir, kita harus hidup dalam kasih, pengetahuan, pengertian akan kebenaran firman Allah. Serta berbuah kebenaran, memiliki iman yang tidak bercacat cela. Semua itu menjadi “Tolak Ukur” orang percaya, dan yang akan menentukan kita untuk dapat berjumpa dengan Tuhan. Amin.
Tuhan memberkati...


“Medali sorgawi hanya akan di anugerahkan kepada para pelari yang tekun berlari hingga garis akhir.”

Hidup dalam Kelegaan

Matius 26 : 26-29
Minggu, 3/8/2014
Oleh: Pdt.Arny Masrutti

“26. Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." 27. Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. 28. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. 29. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."”
Setiap orang yang sudah diselamatkan oleh Tuhan harus selalu berada dalam persekutuan dengan Tuhan. Serta tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan dengan Tuhan, bagaikan ranting yang selalu melekat pada pokoknya yang akan selalu menikmati kehidupan bersamaNya.
1.       Mengenai Perjamuan Kudus. (Matius 14 : 19) : “Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.”
Perjamuan Kudus adalah hal yang tidak asing lagi bagi kita semua. “Roti” adalah lambang tubuh Kristus yang sudah dipecah-pecahkan bagi kita. Tentang roti juga kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati dan kita berdoa terlebih dahulu dan orang lainpun akan menikmati juga.
2.       Kita percaya bahwa Tuhan Yesus adalah roti hidup. (Yohanes 6:35) : ” Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Yesus berkata “Akulah roti hidup” pernyataan itu menampilkan suatu aspek penting dari pelayanan pribadi Yesus. Pernyataan itu juga memberitahukan kepada kita bahwa Kristus adalah makanan yang memelihara kehidupan rohani kita (Yohanes 3 : 23, 24) : “23. Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,24. sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.”
Percaya kepada Yesus tidak boleh berhenti, dan kita harus hidup dalam kasih dan saling mengasihi.
Mengapa ada doa yang dijawab dan ada yang tidak??
Penghalangnya adalah dosa, kebencian, jadi setiap orang harus mengasihi Tuhan, juga harus mengasihi sesamanya.
3.       Kita menikmati tubuh dan darah Yesus menjadi suatu kebutuhan.(Ibrani 9:13,14) : “13. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, 14. betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”
Pada zaman taurat penyucian dosa harus dengan korban hewan/ternak (lembu, domba,dll...), tetapi pada zaman anugerah dan kita tahu bahwa darah Yesus merupakan pusat dari konsep penebudan dosa manusia, dan diatas salib Kristus mencurahkan darahNya yang suci agar dapat menghapus dosa-dosa kita serta mendamaikan kita dengan Allah.Amin.
Tuhan memberkati...


“Hanya darah anak domba Allah yang tidak bercacat cela, yang berkuasa membasuh manusia dari dosa.”

Monday, August 4, 2014

Jaga Hati

Amsal 4 : 23
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 27 Juli 2014

“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Dewasa ini orang pada umumnya beranggapan bahwa kepala dan otak menjadi pusat pengatur kegiatan manusia. Tetapi Alkitab menyatakan bahwa hati yang menjadi pusat.
Secara Alkitabiah hati dapat dilihat berisi seluruh pikiran, perasaan, dan kehendak seseorang.
1.       Hati adalah pusat intelek, orang sadar/ insaf akan sesuatu di dalam hati mereka terutama hal-hal yag menyangkut pikiran.
2.       Hati adalh pusat perasaan. Alkitab berbicara tentang hati yang gembira, tetapi ada juga hati yang dipenuhi ketakutan, kekhuatiran, hati yang menderita, kadang juga ada hati yag berkobar-kobar/bersemangat, semua kegiatan hati ini bersifat emosional.
3.       Hati adalah pusat kehendak manusia. Kita membaca dalam Alkitab mengenai hati yang keras yang menolak umtuk melakukan kehendak Allah. Dengan hati juga kita dapat mengambil keputusan yang terarah kepada hokum-hukum Allah. Sema kegiaan ini terjadi di dalam kehendak manusia.

Ulangan 23 : 9 : "Apabila engkau maju dengan tentaramu melawan musuhmu, maka haruslah engkau menjaga diri terhadap segala yang jahat.”
              Orang yang mau maju perang, pertama-tama menjaga hati sedemikian rupa, harus berkonsentrasi penuh, dan menjaga diri dari hal-hal yang tidak penting

I Yohanes 5:21 : “Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.”
              Bukankah kadang kita sulit untuk mewaspadai hati kita yang kadang mengisitimewakan seuatu yang kita miliki. Berhala adalah sesuatu yang kita kasihi secara berlebihan. Kecenderungan semacam inilah yang kadang membuat Allah meras diduakan, dan Allah sangat-sangat tidak suka.

Yudas 1:21 : “Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.”
              Sikap hati bisa melahirkan tindakan yang ceroboh, dengan hati juga manusia bisa melakukan kejahatan, kebencian, dan kemarahan. Tapi dengan kasih Allah kita dapat menjaga hati kita dan tetap terpelihara oleh karena rahmat dan perkenanan Tuhan.
Sehingga langkah kita pun akan menjadi sejalan dan seirama dengan maunya Tuhan.

Hati yang dibawa pada Tuhan sebagai bejana kosong, adalah syarat utama Tuhan untuk memakai kita.