IBADAH + PERAYAAN NATAL

28 Desember 2014

IBADAH MALAM NATAL

24 Desember 2014

GPdI SORENGAN AWARD

24 Desember 2014

LOMBA-LOMBA MENYAMBUT NATAL 2014

14-21 Desember 2014

Friday, May 8, 2015

BERKAT

Amsal 28 : 20
Oleh : Bpk.Pdt.Yunias Sutrimo
Minggu, 3 Mei 2015

“Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.”
Dalam Alktitab mencatat bahwa sebenarnya kedua versi ini sama-sama mendapat berkat yaitu sumbernya dari Allah dan dari dunia ini.
Ada banyak contoh di dunia dewasa ini kalau berkat itu datangnya bukan dari Allah maka akan menimbulkan iri hati bagi yang biasa berfikiran negatif. Persoalannya adalah bagian A orang akan merasa senang jika dipercaya, dan sebaliknya akan menyenangkan orang yang mempercayainya.
Ketika pribadi itu dapat  dipercaya akan mendapat berkat yang banyak. Ketika Tuhan percayakan berkat kepada seseorang, orang lainpun akan turut merasakan kebahagiaan tersebut.
Dalam perjanjian lama kata-kata yang berkaitan dengan “berkat” terdapat lebih dari 400 kali, hal yang pertama yang Allah lakukan dalam hubunganNya dengan manusia adalah memberkati mereka.
Kata-kata “BERKAT” berarti :
·         Suatu kasih kasunia illahi yang menyebabkan pekerjaan kita berhasil.
·         Kehadiran Allah bersama kita
·         Pemberian Allah berupa kekuatan, kuasa, dan pertolongan.
Berkat Allah tidak boleh disamakan dengan keuntungan meterial perorangan atau ketidakadaan penderitaan dalam kehidupan kita. Tetapi berkat Allah itu bersyarat, umat Allah harus memilih berkat ketaatan atau kutuk karena ketidaktaatan. Kita harus senantiasa mengharapkan dari Allah berkatNya atas pelayanan, pekerjaan, keluarga, bahkan dalam seluruh aspek kehidupan kita, dan jadilah orang yang dapat dipercaya dalam segala sesuatu.Amin.

“Tuhan adalah pemilik segala sesuatu, kita adalah pengelolanya, apakah Allah dapat mengandalkan kita?”

Yesus Menampakan Diri Kepada Tomas

Yohanes 20:24-29

“24. Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.25. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."26. Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"27. Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."28. Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"29. Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."”
Tomas adalah orang yang pernah tidak percaya tehadap kebangkitan Yesus. Delapan hari Tomas dalam kebimbangan, angka delapan adalah angka lambang penyunatan dari cara hidup yang penuh dosa dan pelanggaran.
Alkitab mencatat, “Sementara pintu-pintu terkunci” yang berarti tidak ada lagi penghalang untuk Yesus hadir kepada siapa saja, dan dalam kondisi apa saja.Itu sebabnya kita juga harus punya kepekaan hati untuk menangkap dan merespon apa yang Tuhan inginkan karena tanpa kita sadari sikap-sikap seperti Tomas kadang coba-coba menghinggapi dalam hidup kekristenan kita.
1.       Mengapa Tomas mengalami kebimbangan? Karena Tomas tidak rajin datang bersama-sama dengan para murid untuk bersekutu.
Mazmur 119:63 “Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu.”
Di dunia ini kadang kita temukan pribadi yang sangat tertutup dan tidak ingin dicampuri urusan pribadinya, tapi dalam Yesus penting adanya kebersamaan untuk berbagi bahkan sangat penting untuk bersekutu bersama untuk menikmati hadirat Tuhan.
1 Korintus 15:58 “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”
Ada banyak orang berfikir bahwa ketika melakukan sesuatu untuk Tuhan merasa sedang berkorban waktu, tenaga,pikiran,dll. Sebagai orang Kristen harus terus mencoba berfikir positif bahwa apapun yang kita kerjakan untuk Tuhan tidaklah pernah sia-sia.
2.       Percaya kepada firman. 
1 Petrus 1:8-9 “8. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,

9. karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.”
Allah memandang iman orang percaya dewasa ini lebih besar daripada iman mereka yang dahulu, melihat dan mendengar secara langsung dari Yesus sendiri walau Yesus benar-benar sudah bangkit. Yesus memandang orang percaya sekarang sekalipun belum pernah melihatNya, mengasihi dan percaya kepadaNya.
Menurut Yesus kita adalah orang-orang yang dikatakan berbahagia, ” walau tidak melihat namun percaya “.
Miliki iman dan kepekaan hati seperti Tomas yang sudah diubahkan oleh kehadiran yesus. Amin.



Dalam iman, keraguan bukanlah jalan buntu, melainkan celah untuk menuju kepada pengertian baru.

Perhatian Yesus

Yohanes 20 : 20-23
Oleh : Ibu.Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 12 April 2015

“20. Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.21. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."22. Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.23. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."”
Setelah kebangkitannya dari antara orang mati, selama 40 hari Yesus sering menampakkan diri kepada para muridNya. Yesus datang diwaktu yang tidak ditentukan oleh siapapun, dan oleh apapun. Penampakan Yesus selalu menyakinkan kepada para muridNya tentang peristiwa kematianNya.
Karena murid-murid Yesus mengalami ketakutan.
Amsal 29 : 25 “Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi.”
Jerat adalah sesuatu yang mengikat dan membuat orang jadi tidak bebas bergerak.
Lukas 2 : 14 “"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."”
Mulut kita kita pakai untuk memulyakan Dia. Pekerjaan, pelayanan, dan apapun kita lakukan untuk selalu hidup dalam perkenaan Tuhan.
Yesaya 57 : 15 “Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.”
Kalimat remuk dan rendah hati mengacu kepada siapa saja yang tertindas oleh beban dosa dan ingin menemukan kebebasan dari perbudakan. “Rendah hati” juga mengacu kepada orang yang hatinya hancur akibat malapetaka dan kesengsaraan dalam kehidupan ini.
Yeremia 37 : 9 “Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu membohongi dirimu sendiri dengan mengatakan: Orang-orang Kasdim itu telah pergi untuk selamanya dari pada kita! Padahal mereka tidak pergi untuk selamanya!”
Yeremia berdiri dihadapan raja dan dengan tegas menyatakan firman Allah. Ia tidak ragu untuk menyampaikan berita yang tidak populer bawha kota itu akan dibinasakan. Bagi Yeremia, pukulan, hukuman penjara, dan ancaman kematian tidak membuatnya goyah dari kesetiaannya kepada Tuhan.
Hari-hari ini jangan isi hati kita dengan kemarahan, iri hati, kebencian, dll...tetapi hari-hari ini kita akan mengundang roh kudus untuk memenuhi hidup kita.Amin
“ketika Allah memegang kedaulatan tertinggi, kita akan dimampukan untuk menguasai diri.”