Pengkhotbah 12 : 1
Oleh : Pdt.Abniel
Ambarawa
Minggu, 6 September
2015
“Ingatlah akan Penciptamu pada
masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang
kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",”
Di sini ada satu pesan/perintah
untuk anak-anak muda agar ingat akan sang pencipta, karena kita semua
diciptakan bukan dari keturunan kera, tetapi kita diciptakan oleh Tuhan dari
debu tanah.
Kitab Pengkhotbah memberi pesan
dan mengigatkan kita akan sang pencipta.
Mengapa kita harus ingat akan
sang pencipta?
1.
Karena manusia cenderung lupa/melupakan Tuhan.
2.
Supaya kita tidak kehilangan arah.
Kidung Agung ditulis pada waktu Salomo masih muda,
Amsal ditulis pada waktu Salomo setengah tua maka yang disampaikannya adalah
tentang bagaimana mendidik anak,dan berkata dengan hikmat.
3.
Berpegang kepada perintah Allah.
Pengkhotbah 11 : 9 “Bersukarialah, hai
pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan
turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena
segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!”
Jadi kita sebagai orang percaya tidak bisa berlaku dan
bertindak seenaknya menuruti segala keinginan kita sendiri, karena segala hal
akan dibawa ke pengadilan. Di dunia ini saja kita di adili sudah gemetar,
apalagi yang mengadili adalah Tuhan.
Efesus 5 : 15-17 “15. Karena itu,
perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang
bebal, tetapi seperti orang arif, 16. dan pergunakanlah waktu yang ada, karena
hari-hari ini adalah jahat. 17. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi
usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Roma 12 : 1-2 “1. Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada
Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah
dan yang sempurna.”
1 Tesalonika 5 : 18 “Mengucap syukurlah
dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus
bagi kamu.”
4.
Memiliki hidup yang punya makna.
Pengkhotbah 11 : 10 “Buanglah kesedihan dari
hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup
adalah kesia-siaan”
Jangan biarkan hidup kita dikuasai/diperbudak oleh hal-hal
yang sia-sia, tetapi akhiri hidup ini yang penuh dengan arti dan makna.
Kita harus yakin bahwa firman
Allah sanggup mengubah hidup kita dan menjadi sesuatu yang nyata, kita akan
belajar sedapat mungkin mengabdikan diri kepada sang pencipta. Membulatkan hati
untuk takut kepada Tuhan.
Pengkhotbah 12 : 13 “Akhir kata
dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada
perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”
Tetap berpegang pada
perintah-perintah Alkitab, dan itu harus menjadi gaya hidup orang kristen, menjadi
kewajiban setiap orang percaya, karena isi dari Alkitab dari Kejadian sampai
Wahyu ada perintah Allah dan janji Allah.
Tuhan sudah memberi kita hidup
dan berbagai macam kesempatan yang datang agar kita selalu ingat akan sang
pencipta di setiap waktu.Amin Tuhan Memberkati…
“Akhir kehidupan yang baik akan memberi makna yang penuh dari keberadaan
diri kita yang sesungguhnya.”