IBADAH + PERAYAAN NATAL

28 Desember 2014

IBADAH MALAM NATAL

24 Desember 2014

GPdI SORENGAN AWARD

24 Desember 2014

LOMBA-LOMBA MENYAMBUT NATAL 2014

14-21 Desember 2014

Thursday, September 18, 2014

OHP rusak ganti LCD Proyektor

Seperti kesaksian oleh Bpk.Bambang yang dapurnya kebakaran, tetapi mendapatkan ganti dapur yang lebih bagus. Bukan suatu kebetulan juga minggu lalu OHP gereja rusak karena lampunya mati, Akhirnya setelah menunggu beberapa tahun akhirnya tahun ini GPdI Sorengan mempunyai LCD Proyektor juga.

Terima kasih buat jemaat yang sudah menyumbangkan dananya, semoga makin diberkati...amin.God Bless..


*Bagi jemaat yang mau menyumbangkan dananya masih ditunggu, karena masih kredit...hehe...

Terjadilah menurut imanmu

Markus 11 : 20-26
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 7 September 2014


“20. Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. 21. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering." 22. Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! 23. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 24. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. 25. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." 26. (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)”
Dalam hidup sehari-hari ada banyak hal-hal dan tugas-tugas yang harus kita selesaikan  dalam jangka pendek, tetapi bagaimana untuk menyelesaikan program-program untuk jangka panjang yang membutuhkan perjuangan iman untuk mencapai semuanya?.
“Kata percaya dan menerima” itu bukanlah iman yang dapat dihasilkan oleh manusia karena sudah melihat, tetapi sesungguhnya adalah iman yang percaya seutuhnya yang diberikan kepada hati orang percaya oleh Allah sendiri.
Ada 3 hal penting yang harus kita perhatikan :
1.       Perhatikan dulu kondisi kita yang sesungguhnya.
Mungkin kita masih hidup dalam keduniawian yang hanya melihat luarnya saja. Yesus pernah kecewa dengan pohon ara, di saat ia lapar dengan maksud ingin menikmati buah itu, tetapi dia tidak menemukan satu buah pun saat itu. Apakah Tuhan juga akan kecewa dengan kita?.
2.       Duniawi adalah kehidupan yang ikut-ikutan /musiman.
Roma 12 : 2 : “anganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Hari-hari ini kita harus sadar bahwa sistem dunia yang beraneka macam dan segala kepopulerannya, sesungguhnya jahat adanya. Kita harus memiliki filter untuk menyaring hal-hal yang baik dan yang kurang baik.
3.       Sifat-sifat duniawi adalah yang menyimpang dari ajaran-ajaran Tuhan.
Ibrani 11:1 : “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Dunia selalu memakai cara-cara yang praktis “percaya karena melihat”, tetapi tidak dengan Tuhan, Tuhan mau kita pakai cara-cara Tuhan. Yaitu iman yang dapat mengatasi kemustahilan atau hal-hal yang sama sekali belum nampak di depan mata kita. Iman itulah yang merupakan dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.
Roma 10 : 8 : “Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.”
Jadi iman harus ada di dalam hati untuk meliputi perasaan, akal, dan kehendak sehingga mempengaruhi seluruh diri kita.
Iman juga harus meliputi penyerahan diri secara umum kepada Yesus sebagai Tuhan, baik dalam kata maupun dalam perbuatan. “terjadilah menurut imanmu”.Amin


“Surga akan melepaskan kuasa untuk menjawab doa-doa yang hanya dinaikkan dengan iman dan ketekunan”

Wednesday, September 10, 2014

Memiliki masa depan

Pengkhotbah 11 : 4-6
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 31 Agustus 2014


“4. Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. 5. Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu. 6. Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.”
Terkadang kita selalu mudah beranggapan bahwa masa depan itu adalah urusan yang masih sangat jauh untuk dipikirkan, tetapi ternyata harus dimulai dari sekarang. Bagaikan masa penaburan yang kelak selalu ada penuaian.
Apa yang harus kita lakukan agar memiliki masa depan atau berhasil dalam perjalanan hidup kita?
1.       Abaikan angin yaitu hal-hal yang akan membuat kita kendor. Artinya kalau mau berbuat sesuatu jangan tengok kanan kiri dan jangan menunda waktu.
Ulangan 30 : 8-10 “8. Engkau akan mendengarkan kembali suara TUHAN dan melakukan segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.9. TUHAN, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu--”
kalau kita mengerjakan sesuatu untuk Tuhan dengan suka dan tanpa mengharapkan orang lain melihat kita, maka Tuhan yang akan melimpahkan segala sesuatu yang baik kepada kita.
2.       Kita perlu menabur Ayub 4 : 8 “Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.”
Sampai detik ini hukum tabur tuai masih tetap berlaku dan gaya hidup akan menentukan masa depan kita dan selalu sesuai dengan apa yang kita tabur.
3.       Tabur-tabur dan tabur Hosea 8 : 7 “Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.”
Fakta yang tak terbantahkan adalah masa penuaian adalah masa yang penuh kelimpahan, apa yang kita tabur pasti kita yang akan menuai, bukan orang lain.
4.       Taburlah sesuai dengan yang kita inginkan. Pengkhotbah 11 : 2 “Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.”
Bukankah kadang keputusan kita dipengaruhi oleh keinginan yang tidak sesuai dengan apa yang kita putuskan semula? Oleh sebab itu kita tidak perlu ditakutkan oleh gangguan-gangguan yang bersifat  menggagalkan keputusan kita.
5.       Jangan pernah menyerah untuk melakukan kebaikan. Roma 12 : 11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
Satu kalimat yang tidak asing lagi “roh memang penurut tetapi daging lemah” kadang orang memiliki roh yang menyala-nyala untuk melayani, tetapi merasa kurang tercover. Karena kalau belum berani merombak secara total segala kedagingannya yang di anggap lebih menguntungkan.
6.        Menabur dalam keyakinan. Galatia 6 : 6-8 “6. Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. 7. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. 8. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”
Allah tidak membiarkan dirinya dipermainkan. Kita yang mengakui menjadi pengikut Kristus yang sudah dilahirkan kembali oleh firman dan roh, maka kita akan selalu dipimpin dan dilatih untuk menabur yang terbaik di antara yang baik. Apabila datang waktunya kita pasti akan menuai.Amin.

“Pelajarilah masa lalu, jika ingin meramalkan masa yang akan datang.”