Pengkhotbah 11 : 4-6
Oleh : Pdt.Arny
Masrutti
Minggu, 31 Agustus
2014
“4. Siapa senantiasa
memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak
akan menuai. 5. Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan
tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga
engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu. 6.
Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada
tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu
yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.”
Terkadang kita selalu mudah
beranggapan bahwa masa depan itu adalah urusan yang masih sangat jauh untuk
dipikirkan, tetapi ternyata harus dimulai dari sekarang. Bagaikan masa
penaburan yang kelak selalu ada penuaian.
Apa yang harus kita lakukan agar
memiliki masa depan atau berhasil dalam perjalanan hidup kita?
1. Abaikan
angin yaitu hal-hal yang akan membuat kita kendor. Artinya kalau mau berbuat
sesuatu jangan tengok kanan kiri dan jangan menunda waktu.
Ulangan
30 : 8-10 “8. Engkau akan mendengarkan kembali suara TUHAN dan melakukan segala
perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.9. TUHAN, Allahmu, akan
melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah
kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu,
akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia
bergirang karena nenek moyangmu dahulu--”
kalau kita
mengerjakan sesuatu untuk Tuhan dengan suka dan tanpa mengharapkan orang lain
melihat kita, maka Tuhan yang akan melimpahkan segala sesuatu yang baik kepada
kita.
2. Kita
perlu menabur Ayub 4 : 8 “Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak
kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.”
Sampai detik ini
hukum tabur tuai masih tetap berlaku dan gaya hidup akan menentukan masa depan
kita dan selalu sesuai dengan apa yang kita tabur.
3. Tabur-tabur
dan tabur Hosea 8 : 7 “Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting
beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu
tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain
menelannya.”
Fakta yang tak
terbantahkan adalah masa penuaian adalah masa yang penuh kelimpahan, apa yang
kita tabur pasti kita yang akan menuai, bukan orang lain.
4. Taburlah
sesuai dengan yang kita inginkan. Pengkhotbah 11 : 2 “Berikanlah bahagian
kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka
apa yang akan terjadi di atas bumi.”
Bukankah kadang
keputusan kita dipengaruhi oleh keinginan yang tidak sesuai dengan apa yang
kita putuskan semula? Oleh sebab itu kita tidak perlu ditakutkan oleh
gangguan-gangguan yang bersifat
menggagalkan keputusan kita.
5. Jangan
pernah menyerah untuk melakukan kebaikan. Roma 12 : 11 “Janganlah hendaknya
kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
Satu kalimat
yang tidak asing lagi “roh memang penurut tetapi daging lemah” kadang orang
memiliki roh yang menyala-nyala untuk melayani, tetapi merasa kurang tercover.
Karena kalau belum berani merombak secara total segala kedagingannya yang di
anggap lebih menguntungkan.
6. Menabur dalam keyakinan. Galatia 6 : 6-8 “6. Dan baiklah
dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada
padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. 7. Jangan sesat! Allah
tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga
yang akan dituainya. 8. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai
kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai
hidup yang kekal dari Roh itu.”
Allah tidak
membiarkan dirinya dipermainkan. Kita yang mengakui menjadi pengikut Kristus
yang sudah dilahirkan kembali oleh firman dan roh, maka kita akan selalu
dipimpin dan dilatih untuk menabur yang terbaik di antara yang baik. Apabila
datang waktunya kita pasti akan menuai.Amin.
“Pelajarilah masa lalu, jika ingin meramalkan masa
yang akan datang.”