Markus 11 : 20-26
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 7 September 2014
“20. Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat
pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. 21. Maka teringatlah Petrus
akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi,
lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering." 22. Yesus menjawab
mereka: "Percayalah kepada Allah! 23. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam
laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya
itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 24. Karena itu Aku berkata
kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya,
maka hal itu akan diberikan kepadamu. 25. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa,
ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang,
supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." 26.
(Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan
mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)”
Dalam hidup sehari-hari ada banyak hal-hal dan tugas-tugas yang harus
kita selesaikan dalam jangka pendek,
tetapi bagaimana untuk menyelesaikan program-program untuk jangka panjang yang
membutuhkan perjuangan iman untuk mencapai semuanya?.
“Kata percaya dan
menerima” itu bukanlah iman yang dapat dihasilkan oleh manusia karena sudah
melihat, tetapi sesungguhnya adalah iman yang percaya seutuhnya yang diberikan
kepada hati orang percaya oleh Allah sendiri.
Ada 3 hal penting
yang harus kita perhatikan :
1.
Perhatikan dulu kondisi kita yang sesungguhnya.
Mungkin kita masih
hidup dalam keduniawian yang hanya melihat luarnya saja. Yesus pernah kecewa
dengan pohon ara, di saat ia lapar dengan maksud ingin menikmati buah itu,
tetapi dia tidak menemukan satu buah pun saat itu. Apakah Tuhan juga akan
kecewa dengan kita?.
2.
Duniawi adalah kehidupan yang ikut-ikutan
/musiman.
Roma
12 : 2 : “anganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Hari-hari ini kita
harus sadar bahwa sistem dunia yang beraneka macam dan segala kepopulerannya,
sesungguhnya jahat adanya. Kita harus memiliki filter untuk menyaring hal-hal
yang baik dan yang kurang baik.
3.
Sifat-sifat duniawi adalah yang menyimpang dari
ajaran-ajaran Tuhan.
Ibrani
11:1 : “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Dunia selalu
memakai cara-cara yang praktis “percaya karena melihat”, tetapi tidak dengan
Tuhan, Tuhan mau kita pakai cara-cara Tuhan. Yaitu iman yang dapat mengatasi
kemustahilan atau hal-hal yang sama sekali belum nampak di depan mata kita.
Iman itulah yang merupakan dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.
Roma
10 : 8 : “Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di
dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami
beritakan.”
Jadi iman harus ada
di dalam hati untuk meliputi perasaan, akal, dan kehendak sehingga mempengaruhi
seluruh diri kita.
Iman juga harus
meliputi penyerahan diri secara umum kepada Yesus sebagai Tuhan, baik dalam
kata maupun dalam perbuatan. “terjadilah menurut imanmu”.Amin
“Surga akan
melepaskan kuasa untuk menjawab doa-doa yang hanya dinaikkan dengan iman dan
ketekunan”
0 komentar:
Post a Comment