Friday, July 25, 2014
Tuhan Pembelaku
Ibrani 10 : 30
Oleh : Pdt.Arny
Masrutti
Minggu, 20 Juli 2014
“Sebab kita mengenal Dia yang
berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut
pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."”
Di saat kita
mau maju selalu ada pihak-pihak yang tidak setuju yang akan mengahalangi
langkah kita. Itu merupakan suatu tantangan bagi orang percaya, bagaikan pohon
yang semakin tinggi anginnya pun semakin besar, mau tidak mau kita harus
percaya hal itu. Saat di depan kita terbentang awan yang begitu kelam dan
diakhiri oleh hujan besar, jangan takut..!! seiring berjalannya waktu didepan
sana ada pelangi dan nuansa hidup yang indah yang akan terjadi dalam hidup
kita.
Apa tindakan kita agarr pembelaan
Tuhan dapat kita alami ?
1. Ampuni orang yang membuat kita
tertindas. (Lukas 6:37) : “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan
dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum;
ampunilah dan kamu akan diampuni.”
Orang kristen
tidak pernah diajar untuk menghakimi sesamanya, tetapi di didik untuk
mengampuni. Sesungguhnya memang berat, tetapi itu hukum yang harus ditindak
lanjuti setiap orang percaya, karena Yesus telah lebih dulu mengampuni kita.
2. Jalan pengampunan merupakan jalan Tuhan
untuk membela kita. (Hosea 6:3) : “Marilah kita mengenal dan
berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan
datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi
bumi.”
Hujan akhir
adalah musim yang menyiapkan masa panen, hujan juga melambangkan karya roh
kudus yang membawa berkat dan pembaharuan untuk kehidupan rohani kita.
3. Kepercayaan kita akan membuat Tuhan
bertindak. (Mazmur 68:29) : “Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah
kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami.”
Kalau Tuhan sudah
bertindak maka tidak ada satu pun yang dapat menghalanginya. Bahkan
tindakan-tindakan kita kadang membuahkan penyesalan, merasa tertindas, merasa
dihakimi, disalahkan dll. Itu semua karena tindakan kita yang kadang belum
sesuai dengan kehendak Tuhan.
Mulailah
membuka mata hati untuk melihat bahwa Tuhan begitu dasyat, kalau Tuhan telah
menciptakan gunung yang begitu tinggi, dan menciptakan samudera yang begitu
luas, maka masalah kita terlalu kecil untuk Dia selesaikan dan dengan kekuatan
kuasaNya Dia akan bertindak dan MEMBELA kita.Amin.
Tuhan memberkati...
“Masalah bagaikan energi tambahan bagi jiwa kita, sehingga kita mampu
melangkah lebih jauh lagi.”
Friday, July 18, 2014
Meyakini kasih setia Tuhan
Lukas 8 : 22-25
Oleh : Pdt.Arny
Masrutti
Minggu, 13 Juli 2014
“22. Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama dengan
murid-murid-Nya, dan Ia berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke
seberang danau." Lalu bertolaklah mereka.
23. Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur.
Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau, sehingga perahu itu kemasukan air
dan mereka berada dalam bahaya.
24. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya:
"Guru, Guru, kita binasa!" Iapun bangun, lalu menghardik angin dan
air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itupun reda dan danau itu menjadi
teduh.
25. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Di manakah kepercayaanmu?"
Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain:
"Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan
air dan mereka taat kepada-Nya?"”
Andai kita
menjadi salah satu murid Yesus pada waktu itu, apa yang akan kita lakukan?
Marah, protes, menangis, putus asa, atau......?
kalau kita renungkan ayat ini di satu sisi Yesus ada bersama-sama mereka
dalam satu perahu tetapi disatu sisi mereka mengalami ketakutan yang luar
biasa, iman mereka mulai ditantang oleh situasi, dan kita melihat apa yang
Yesus lakukan, ternyata lebih mudah Yesus menaklukan badai dari pada Yesus
meyakinkan iman murid-muridnya pada waktu itu.
Bukankah kita
pernah seperti itu juga, di saat iman kita berada di tengah-tengah situasi yang
menakutkan dan melelahkan, sebenarnya Tuhan mau ketaatan kita lakukan dengan
iman, tanpa dipaksa oleh kondisi disekeliling kita.
Ayub 1 : 18-19 : “18. Sementara
orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan
yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah
saudara mereka yang sulung,
19. maka tiba-tiba angin ribut
bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada empat penjurunya
dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri
yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."”
Ayub adalah
seorang yang saleh, Ayub menanggapi musibah yang menimpa dirinya, Dia tidak
pernah protes, justru dengan kerendahan hati yang tunduk kepada Allah dan terus
menyembah Allah, walau ditengah-tengah kesukaran yang hebat. Iman dan sikap
semacam inilah yang Tuhan ingin temukan di zaman ini.
Matius 28:18 : “Yesus mendekati
mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan
di bumi.”
Lewat
kebenaran firman inilah kita dapat belajar bahwa di setiap persoalan dan
kondisi yang sedang tidak bersahabat, bahkan mungkin hari ini kita bagaikan
berjalan diatas air/bahtera kebimbangan, izinkanlah Yesus hadir dan libatkan
Dia didalamnya,agar Dia beracara ditengah-tengah kita karena Dia yang empunya
kuasa di bumi dan di surga, dan kuasanya itu sanggup menyelesaikan semua
masalah yang terjadi didalam kehidupan kita.Amin
Tuhan memberkati.....
“Hati dan iman yang suam membuat
orang tidak mampu melihat bahwa dirinya sedang berdiri di tengah-tengah zona
yang berbahaya”
Thursday, July 10, 2014
Jadi baik atau jadi benar?
2 Timotius 4:1-2
Oleh : Pdt.Markus Suprapto
Minggu, 6 Juli 2014
“1. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang
hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi
penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran
dan pengajaran.”
Sepanjang sejarah gereja selalu
ada orang yang tidak mau ditegur dan tidak mau mengasihi ajaran yang sehat,
bahkan mendekati akhir zaman ini keadaan manusia dan tingkah lakunya semakin
tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Paulus menegaskan tegurlah dengan
sabar, mengapa ada kata tegur? Karena di zaman media elektronik yang semakin
canggih ini, ada banyak anak-anak Tuhan yang memanfaatkan alat-alat semisal :
Tablel, Ipad, HP, dll... untuk bisa mendengar dan membaca Alkitab.
Kita sebagai anak Tuhan mempunyai
tugas untuk saling menegur diantara kita dengan penuh kesabaran.
Amsal 27:5-6 : “5. Lebih baik
teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
6. Seorang kawan memukul dengan
maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.”
Orang yang salah harus ditegur,
memang terkadang ketika ditegur kita merasa sakit, tetapi itu baik. Tetapi ada
juga orang yang berpura-pura mencium tetapi dengan kepalsuan. Kalau semua orang
siap ditegur/siap dipukul, maka akan menjadi baik. Ukuran orang kristen bukan
sekadar rajin kegereja, tetapi buahnya, yaitu buah kebaikan dan kepedulian
terhadap orang lain.
1 Yohanes 2 : 15-17 : “15.
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
16. Sebab semua yang ada di dalam
dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup,
bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”
Kalau orang mengasihi Tuhan, maka
akan mendapat kebenaran, maka kita akan memberikan kepada Tuhan yang terbaik,
bukan yang asal-asalan.
Mazmur 133:1-3 : “1. Nyanyian
ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara
diam bersama dengan rukun!
2. Seperti minyak yang baik di
atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher
jubahnya.
3. Seperti embun gunung Hermon
yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan
berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”
Pemazmur mengungkapkan kebenaran
rohani, dimana Yesus pernah berdoa agar para pangikutnya ditetapkan dalam kasih
kekudusan dan persatuan. Daud tahu bahwa roh kudus tidak dapat bekerja diantara
mereka jika masih ada perpecahan, demikian juga roh kudus tidak dapat bekerja
ditengah-tengah kita jikalau masih ada perselisihan yang disebabkan oleh dosa
dan ambisi pribadi.
Mari jadilah pribadi-pribadi yang
baik dan benar dihadapan Allah, maka segala yang baik dan berkat-berkat Tuhan
akan diperintahkan Tuhan untuk dicurahkan kepada kita.Amin
Tuhan memberkati....
“Mengetahui kebenaran adalah
penting, tetapi jauh lebih penting hidup dalam kebenaran. ”
Tuesday, July 8, 2014
Pelantikan Panitia Natal 2014
Minggu, 6 Juli 2014 GPdI Sorengan telah melantik Panitia Natal 2014 oleh Bpk.Pdt.Markus Suprapto.
Berikut susunan Panitia Natal 2014 :
Ketua : Stefanus Hermawan.S.
Sekretaris : Herwinahyu D.P.
Bendahara : Ambar Purwaningsih
Seksi-seksi :
Berikut susunan Panitia Natal 2014 :
Ketua : Stefanus Hermawan.S.
Sekretaris : Herwinahyu D.P.
Bendahara : Ambar Purwaningsih
Seksi-seksi :
- Acara : Ely
- Perlengkapan : Paulus
- Dekorasi : Aditya
- Med.Pub & Dok : Wahyu
- Konsumsi : Karni
- Humas : Timotius Rusman
Friday, July 4, 2014
Thursday, July 3, 2014
Yesus sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa
Yohanes 5 : 1-9
Oleh : Pdt.Victoria Arny Masrutti
Minggu, 29 Juni 2014
2. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam
bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
3. dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit:
orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan
goncangan air kolam itu.
4. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan
menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah
goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.
5. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya
sakit.
6. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu,
bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah
engkau sembuh?"
7. Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang
menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara
aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
8. Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan
berjalanlah."
9. Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat
tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.”
Ada rangkaian
peristiwa terjadi di kolam Betesda, dan ada sejumlah orang-orang sakit datang
ketempat itu dengan satu harapan akan mendapatkan kesembuhan. Betesda adalah
rumah belas kasihan, karena tempat itu dipenuhi pleh atmosfer surgawi maka
sanggup merubah kondisi yang buruk menjadi baik. Ada sejumlah orang-orang sakit
buta, timpang, lumpuh mereka mendapat kesembuhan dari Tuhan. Disana ada orang
yang sudah 38 tahun sakit, ayat 6 : “Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di
situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia
kepadanya: "Maukah engkau sembuh?". Yesus bertanya “maukah engkau sembuh?” dalam
bahasa Indonesia mungkin jawabannya cukup iya/tidak, tetapi justru orang itu
mengutarakan sederet kata-kata yang intinya menyalahkan orang lain.
Kadang disaat
kita menghadapi pergumulan yang berat, kita dalam posisi menunggu, tetapi
kadang terlintas dalam pikiran yang menyalahkan orang lain, dan menyalahkan
Tuhan “dengan nada protes” Lukas 7:13 :”Dan ketika Tuhan melihat janda
itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya:
"Jangan menangis!"”
Yesus kembali
tergerak hati oleh belas kasihan terhadap seorang janda yang sedang berduka
atas meninggalnya anak yang sangat dicintainya. Yesus berkata “Jangan menangis”
artinya selain Yesus bisa menyembuhkan, membangkitkan, Yesus juga menghibur.
Ini menunjukan bahwa Yesus punya rasa kasih/peduli terhadap janda itu dan
kepada siapapun, termasuk kita juga.
Lukas 13:12-13 : “12. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil
dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." 13.
Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga
berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.” Pada hari sabat Yesus
juga bertemu seorang perempuan yang sakit, hanya dengan berkata “hai ibu
penyakitmu telah sembuh”,seketika itu juga dia sembuh.
Mazmur
142:5 : “Aku berseru-seru kepada-Mu, ya
TUHAN, kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri
orang-orang hidup!"”. Kita tidak perlu malu mengakui segala
keterbatasan kita dihadapan Tuhan, karena Tuhan tetap menjadi tempat
perlindungan/pertolongan bagi kita. Mazmur 116:6 :” TUHAN memelihara
orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku” Daud
begitu bangga kepada Tuhan atas perbuatannya, tatkala Daud tertindas,
terbelenggu, atau dalam pergumulan yang berat, bahkan dalam keadaan yang lemah
sekalipun Daud berkata “diselamatkannya aku”
Saat ini
mungkin secara rohani kita sedang sakit, buta, timpang, lumpuh, lemah, atau
kita sedang dalam masalah yang sangat menguras air mata kita, menguras tenaga,
waktu, atau piluran kita, bahkan hanya ada sedikit harapan yang tersisa dalam
hidup kita, jangan takut ada Yesus yang selalu mengerti dan peduli dalam
kehidupan kita.Yesus sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa.Amin
“Orang yang selalu khawatir akan hidupnya, sama dengan orang yang tidak
percaya bahwa Tuhan itu ada.”
Subscribe to:
Posts (Atom)