Lukas 14 : 12-14
Oleh : Ibu Gembala
Minggu, 22 Maret 2015
“12. Dan Yesus berkata juga
kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan
siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau
saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya,
karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan
demikian engkau mendapat balasnya.13. Tetapi apabila engkau mengadakan
perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh
dan orang-orang buta.14. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak
mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat
balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."”
Ketulusan dan kejujuran sangat
sulit ditemukan sekarang ini, secara rohani akan kita hubungkan dengan firman
Allah, walaupun pada mulanya perumpamaan ini diterapkan kepada bangsa Israel.
Tetapi dapat juga kita terapkan kepada gereja Tuhan/orang percaya di masa kini.
Mengenai kerendahan hati, orang yang rendah hati tidak akan mudah tersulut oleh
emosi.
Lukas 14 : 8-9 “8. "Kalau
seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat
kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih
terhormat dari padamu,9. supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia,
jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu
engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.”
Kalau kita memiliki kerendahan
hati, maka tidak mudah dipermalukan walau mungkin kita berada dalam posisi
rendah sekalipun. Karena Tuhanlah yang akan membalas.
“Kita akan melihat beberapa hal
diatas”
1. “Orang-orang
miskin” pertanyaan yang tidak pernah dijawab adalah “siapa yang mau jadi orang
miskin?” kalau mau jujur semua orang tidak akan mau, walaupun sekarang kita
belum hidup kaya di mata manusia.
2. “Orang-orang
cacat” ini tentang kehidupan yang memiliki kekurangan. Setiap manusia
masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan di bagian tertentu.
3. “Orang-orang
lumpuh” secara manusia kondisi seperti ini sangat tidak diperhitungkan oleh
semua pihak karena hidupnya yang kurang beruntung.
4. “Orang-orang
buta” ini berbicara tentang orang-orang yang tidak dapat menikmati keindahan
seperti yang orang-orang lain dapatkan/nikmati.
Pribadi semacam inilah yang memiliki kerendahan hati.
1 Yohanes 3 : 17-18 “17.
Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan
tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah
dapat tetap di dalam dirinya? 18. Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan
dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam
kebenaran.”
Ini mengenai bagaimana kita
belajar menjadi orang-orang yang peka
terhadap situasi jika memang perlu.
Lukas 6 : 38 “Berilah dan kamu
akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang
tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."”
Orang-orang yang memberi menurut
kemampuan mereka untuk menolong orang lain yang membutuhkan, mereka akan
menemukan bahwa kasih karunia Allah akan mencukupi kebutuhan mereka sendiri dan
Allah juga akan mengukur pemberian kita. Sebagai imbalannya Tuhan akan memberi
kepada kita ukuran berkat yang kita terima akan sebanding dengan kepedulian dan
pertolongan yang kita berikan kepada orang lain, itulah janji Tuhan “ketika
kita memberi dengan tulus”.Amin
0 komentar:
Post a Comment