Matius 21 : 12-17
Oleh : Ibu Gembala
Minggu, 29-Maret-2015
“12. Lalu Yesus masuk ke Bait
Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia
membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpat i13. dan
berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa.
Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 14. Maka datanglah orang-orang
buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka
disembuhkan-Nya. 15. Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat
melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam
Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel, 16.
lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan
anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum
pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau
telah menyediakan puji-pujian?" 17. Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi
ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.”
Dari semua pembacaan firman Allah
hari ini kita dapat belajar sedapat mungkin untuk bersikap benar saat berada
dalam bait Allah.
Peristiwa itu merupakan kedua
kalinya Yesus memasuki bait suci dan melenyapkan segala macam ketidakbenaran.
Setiap orang yang menyandang nama Yesus harus tahu bahwa sikap dan
tindakan-tindakan yang kurang hormat dalam rumah Tuhan akan mendatangkan
hukuman dan murka Allah.
Penyamun adalah gambaran perampok
yang mengambil hak orang lain yang bukan haknya. Lalu bagaimana sikap yang
harus kita lakukan saat kita masuk dalam bait Allah ?
1.
Menghormati
hadirat Allah.
Ibrani
9 : 24 ” dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang
kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi
dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan
yang kekal.”
Masalah
rutinitas/kebiasaan datang ke gereja hanya kita sendiri dan Tuhan yang tahu,
tetapi jika kita lakukan dengan sungguh bukan orang lain yang beruntung tapi
kita, karena itu adalah kepentingan kita.
2.
Memuji-muji
Allah
Mazmur
66 : 17 “Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku
menyanyikan pujian.”
Bukankah kita
tahu bawha Allah tidak hanya bertahta disurga, tetapi juga bertahta diatas
pujian kita? Dan jika kita percaya diatas pujian kita ada kuasa, membangkitkan
semangat, memotivasi, dan mendatangkan mujizat yang kita perlukan.
3.
Merindukan
kuasa-Nya
1
Korintus 4 : 20 “Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari
kuasa.”
Kerajaan Allah
menyatakan dirinya dalam kuasa, demikian juga warga kerajaan surga yaitu kita
harus memiliki lebih dari sekedar mendengar pembicaraan/berita, tetapi juga
harus mengalami/menyatakan adanya kuasa roh kudus.
Sejauh ini bagaimana sikap kita
saat memasuki bait Allah? Sudahkah Tuhan disenangkan lewat sikap hidup
kita/sebaliknya? Ingatlah Yesus adalah Tuhan atas gerejaNya dan ia meminta agar
gerejaNya menjadi rumah doa.Amin
0 komentar:
Post a Comment