Itulah perjalanan orang-orang kristen sejati
Oleh : Pdt.STEFANUS
(Matius 11 : 28-30)
Minggu, 11 Mei 2014
Minggu, 11 Mei 2014
“28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
29. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,
karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun
ringan.”
Ada 4 hal penting dalam pemahaman
firman Tuhan ini :
1. Belajar
membangun iman
Orang kristen yang merasa/mengakui di
dalam hidupnya bahwa Kristus telah menjadi dasar imannya, maka sepanjang
hidupnya harus dan terus belajar membangun imannya setiap hari seperti firman
Tuhan kepada Abram : (Kejadian 15 : 1-2) “1. Kemudian datanglah
firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut,
Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
2. Abram menjawab: "Ya Tuhan
ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal
dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer,
orang Damsyik itu."”
Iman
adalah modal dasar untuk bertumbuh menjadi semakin dewasa.
22. Belajar
membangun komunikasi dengan Tuhan (berdoa)
Doa merupakan nafas bagi orang percaya,
seperti pelajaran di taman Getsemani, Yesus mengajar para murid untuk selalu
berjaga-jaga dan berdoa agar jangan sampai kita jatuh dalam pencobaan. (Matius
26 : 41) “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
33. Belajar
untuk tekun dalam beribadah
Ibadah merupakan suatu hal yang tidak
terpisahkan bagi orang-orang percaya dan jika ibadah ini dilakukan dengan rasa
cukup maka akan mendatangkan keuntungan besar.( 1 Timotius 6 : 6) “Memang
ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.”
44. Belajar
untuk menjadi pelayan(hamba)
Dalam perjanjian lama salah satu
ketaatan Abraham setelah dia memenangkan peperangan dan membawa seluruh jarahannya, Abraham
mengembalikan persepuluhannya kepada Tuhan (Maleakhi 3 : 10) “Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan
di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan.”
Tetapi dalam perjanjian baru kita
dituntut untuk menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan(taat dalam segala
hal).
Sebab tujuan akhir setiap orang percaya
pengharapan, kamulyaan yang Tuhan berikan bagi kita yaitu tanah air surga.Untuk
itu marilah kita menjadi hamba yang baik dan setia, seperti Tuhan Yesus yang
datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani dan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi
banyak orang. (Matius 20 : 28) “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang.”
Di bumi yang baru dan langit yang baru
disana tidak ada lagi penderitaan,tangis dan air mata, walaupun didunia
sekarang ini kita menjadi orang-orang yang manbur dengan mencucurkan air mata,
kita akan menuai dengan bersorak-sorai, dan kita akan e\menjadi orang yang
berjalan maju sambil menebar benih kita pasti pulang dengan bersorak-sorai
sambil membawa berkas-berkasNya.(Mazmur 126 : 5-6) “5. Orang-orang yang
menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
6. Orang yang berjalan maju dengan
menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa
berkas-berkasnya.”
0 komentar:
Post a Comment