Matius
5 : 20
Pdt. Paulus
Yatno
“20. Maka
Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup
keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”
Dalam
bacaan firman allah saat ini kita tahu dengan jelas bahwa kebenaran orang-orang
farisi dan para ahli taurat hanya bersifat lahiriah. Mereka menaati banyak
peraturan, berdoa, memuji Tuhan, berpuasa, dan baca firman Allah. Tapi kebenaran yang dikehendaki Allah dari
orang percaya lebih dari itu, hati dan roh seseorang harus selaras dengan
kehendak Tuhan.
Dalam hal
apa orang percaya harus beda dengan orang lain?
1. Marah
(ayat 21-22)
“21.
Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan
membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.22. Tetapi Aku berkata kepadamu:
Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata
kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang
berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.”
Tidak
dapat dipungkiri bahwa kecenderungan manusia saat marah pertama adalah
berkata-kata buruk terhadap orang lain. Yesus tidak pernah berbicara mengenai
kemarahan yang selayaknya terhadap orang yang fasik dan tidak adil, tapi yang
disalahkannya adalah kemarahan yang mendendam dan mengutuk orang lain.
2. Melukai
Orang Lain(ayat 23-24)
“23.
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau
teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,24.
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu
dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”
Kadang
kita tidak sadar bahwa kita sedang berkata-kata dan melukai orang lain yang ada
di sekitar kita. Jika kita melukai orang lain kita harus secepatnya memulihkan
hubungan dengan orang yang kita sakiti itu. Jangan sampai menyimpan akar pahit.
3. Menjaga
Kesucian(ayat 28-30)
‘’ 28. Tetapi Aku berkata kepadamu:
Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah
dengan dia di dalam hatinya. 29. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan
engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari
anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam
neraka. 30. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan
buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa
dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.”
Dewasa
ini banyak yang percaya di satu sisi mereka berbakti di gereja dan melakukan
banyak hal yang berbau rohani. Tapi melakukan perzinahan bukan hanya secara
jasmani, tapi misalnya dating kepada dukun, atau ketempat-tempat keramat untuk
minta pertolongan.
4. Berkomitmen(ayat
33-37)
“33.
Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan
bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. 34. Tetapi Aku
berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena
langit adalah takhta Allah, 35. maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan
kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; 36.
janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa
memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. 37. Jika ya, hendaklah kamu
katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari
pada itu berasal dari si jahat.”
Itu
merupakan janji atau sumpah, jadi kata hati harus sama dengan mulut, jika
berbeda berarti kita berada dalam kuasa si jahat.
5. Melawan
Yang jahat( ayat 39-41)
“39.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya
pipi kirimu. 40. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena
mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. 41. Dan siapapun yang memaksa
engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.”
Hal
penting yang Tuhan ingin kita lakukan yaitu menggunakan kebaikan utuk membalas
orang lain. (Roma 12 : 19-20).
“19.
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan,
tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu
adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. 20. Tetapi,
jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan
berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.”
Bukan
manusia yang berhak membalas, tetapi Tuhan yang mempunyai hak untuk membalas
kejahatan manusia.
6. Mengampuni
(ayat 43-44)
“43.
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka
yang menganiaya kamu.”
Yesus
tidak menentang pelaksanaan keadilan yang semestinya atas mereka yang melakukan
kejahatan, tapi yang dia maaksudkan adalah kita dituntut harus bisa mengasihi
musuh. Apabila kita diperlakukan secara tidak adil kita jangan membencinya,
tapi harus menunjukkan reaksi yang memperlihatkan bahwa kita memiliki bahwa
kita memiliki pendirian yang bermuara pada Kristus dan kerajaanNya.
Mengampuni
memmang hal yang sulit dan berat dilakukan. Tetapi itu merupakan syarat yang
mutlak bagi orang percaya. Sikap semacam itulah yang akan menyebabkan banyak
orang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.Amin.
Lewat setiap pengalaman perjumpaan
kita dengan orang lain, Tuhan menempa iman kita untuk menjadi sekuat baja.