2 Timotius 1 : 7
Oleh : Bpk.Pdt.Paulus
Yatno
“Sebab Allah memberikan kepada
kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan
ketertiban.”
Kalau kita perhatikan firman
Allah diatas menyatakan bahwa karunia dan kuasa yang dicurahkan atas kita oleh
roh kudus tidak dengan otomatis. Tetapi karunia dan kuasa roh kudus tersebut
harus dinyalakan oleh kasih karunia melalui doa, iman, ketaatan, dan ketekunan
kita.
Karya roh kudus dalam hidup orang
percaya yaitu MK3 :
1.
Membangkitkan
kekuatan
2.
Membangkitkan
kasih
3.
Membangkitkan
Ketertiban
Kata “membangkitkan” sama dengan
“menambahkan” dari yang sudah ada kemudian ditambahkan/ditingkatkan lagi.
1.
Membangkitkan/menambahkan
kekuatan
2 Timotius 1 : 6 “Karena itulah
kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh
penumpangan tanganku atasmu.”
Timotius pernah mengalami
ketakutan saat mengalami aniaya dalam pelayanan, tetapi Paulus selalu memberi
motivasi agar karunia yang diberikan kepada Timotius diumpamakan seperti api
yang harus selalu dikobarkan olehnya, dan itu mungkin merupakan karunia khusus
untuk menjalankan pelayanan.
Yohanes 20 : 19 “Ketika hari
sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu
tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang
Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan
berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"”
Jadi karya roh kudus itu akan
menambahkan kekuatan dll.
Kisah Para Rasul 4 : 13 “Ketika
sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya
orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal
keduanya sebagai pengikut Yesus.”
Di mata orang Petrus dan Yohanes
adalah orang/pribadi yang biasa, sangat sederhana, dan tidak terpelajar, tetapi
karena roh kudus berkarya dalam hidup mereka, maka mereka menjadi kesaksian
yang tak terbantahkan. Mereka menjadi terkenal karena keberanian mereka.
Kisah Para Rasul 4 : 29 “Dan sekarang,
ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada
hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.”
Para murid Yesus pun memerlukan
keberanian baru untuk bersaksi dan berbicara tentang Kristus. Sepanjang
kehidupan kekristenan kita, kita juga perlu berdoa supaya dapat mengatasi ketakutan, penolakan, ancaman dan
penganiayaan. Roh kudus akan membantu kita untuk bersaksi dan berbicara tentang
Yesus dengan berani.
2.
Membangkitkan
Kasih / Pengampunan
Kasih adalah karakter pengampunan.
Jikalau roh kudus ada dalam hidup seseorang pengampunan itu mudah dilepaskan.
3.
Membangkitkan
Ketertiban.
Menambahkan kepada seseorang
untuk mengkuti aturan-aturan/tata tertib dalam kehidupan.
Kisah Para Rasul 4 : 32 – 37 : “32.
Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan
tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya
sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 33. Dan dengan
kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus
dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 34. Sebab
tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang
yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan
itu mereka bawa 35. dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu
dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 36. Demikian
pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak
penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 37. Ia menjual ladang, miliknya, lalu
membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.”
Kisah Para Rasul 2 : 41 – 42 : “41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis
dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 42. Mereka
bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.”
Kisah Para Rasul 5 : 1 – 4 :
“1. Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual
sebidang tanah. 2. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil
penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki
rasul-rasul. 3. Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai
Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu? 4. Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap
kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu?
Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai
manusia, tetapi mendustai Allah." 5. Ketika mendengar perkataan itu
rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang
yang mendengar hal itu.”
Kedua Rasul di Kisah Para Rasul
menceritakan tentang tata tertib kehidupan orang-orang pada jaman Rasul yang
selalu tertib mengikuti aturan-aturan Tuhan. Tetapi ada
satu keluarga yang tidak tertib yaitu kelurga Ananias dan Safira. Keluarga itu
hanya memberikan sebagian dari hasil mereka karena cinta mereka akan uang dan
pujian dari orang lain. Hal itu yang membuat mereka menentang roh kudus.
Alkitab menyatakan orang-orang yang tidak tertib berarti hatinya dikuasai oleh
iblis.
Kalau kita perhatikan firman
Allah, berdusta pada roh kudus itu sama dengan berdusta kepada Allah.
Berhati-hatilah dengan hati kita, karena orang yang sedang berdusta pada roh
kudus tidak mungkin dapat mencintai dan melayani Allah.Amin.
0 komentar:
Post a Comment