Matius 15: 32-39
Oleh : Pdt.Victoria Arny Masrutti
Minggu, 22 Juni 2014
Kebanyakan
orang begitu gampang bicara tentang mujizat, sesungguhnya itu adalah sesuatu
yang terjadi di luar perhitungan dan di luar
kemampuan manusia, dan itu hanya bisa dialami bagi setiap orang-orang
yang percaya, dan yang sanggup meraih sampai mujizat itu menjadi nyata.
Ayat 32 : “Lalu Yesus memanggil
murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada
orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak
mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti
mereka pingsan di jalan." Tuhan punya belas kasihan kepada
murid-muridnya. Tuhan tergerak hati untuk memberi makan kepada sekitar 4000
orang agar mereka kenyang. Tetapi mutid-murid Yesus memiliki “iman tanda
tanya?” mereka kurang yakin kalau Yesus sanggup lakukan hal-hal yang tidak bisa
mereka lakukan. Ayat 33 : “33. Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di
tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang
begitu besar jumlahnya?"”
Yesus juga punya belas kasihan
kepada kita, apa yang harus kita lakukan agar mujizat itu kita terima.
1.
Pengakuan/mengakui keberadaan yang sesungguhnya (Lukas
11:6 ): ” sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah
ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;”.
Kita diajar untuk belajar mengakui keterbatasan kita, yaitu dalam keadaan
kosong sekalipun kita tidak perlu malu untuk mengakui kepada Tuhan.
2.
Kita menyerah kepada Tuhan (Mazmur 37:5) : “Serahkanlah
hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;”
jangan kita mengatur Tuhan dan memaksa Tuhan untuk memenuhi keinginan kita, dan
syarat yang paling mutlak adalah doa dan penyerahan , maka Allah akan menjawab
seruan hati kita sepanjang keinginan kita sesuai dengan kehendak Tuhan.
3.
Menunggu dengan sabar waktunya Tuhan.(2
Raja-raja 4:3-4) : “3. Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah
bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong,
tetapi jangan terlalu sedikit.4. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah
engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana.
Mana yang penuh, angkatlah!"”. Kisah seorang janda yang ditinggal
mati suaminya dan hutangnya banyak. Seraca manusia janda ini sudah tidak ada
dasar untuk berharap, karena tidak memiliki harta yang cukup untuk bisa
melunasi hutang-hutangnya, tetapi Alkitab mencatat bahwa Yesus mengubah keadaan
itu, Yesus hadir lewat pribadi Ellisa, maka perbuatan-perbuatan ajaib terjadi.
Kisah seorang janda dengan kedua orang
anaknya menyatakan bahwa Allah memperdulikan umatnya yang setia yang ada dalam
kesulitan dan memerlukan pertolongan.
(Yesaya 28:21) : “Sebab TUHAN akan bangkit seperti di gunung Perasim,
Ia akan mengamuk seperti di lembah dekat Gibeon, untuk melakukan
perbuatan-Nya--ganjil perbuatan-Nya itu; dan untuk mengerjakan
pekerjaan-Nya--ajaib pekerjaan-Nya itu!”
Allah akan bertindak sedemikian rupa
disaat kita sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan. Dia akan menyatakan diri
untuk menolong dan akan menyatakan mujizatnya bagi kita. Semakin cepat kita
mengangkat tangan untuk berserah, semakin cepat Tuhan akan turun tangan untuk
menolong kita.Amin
“Ketika
kita mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan yang besar, maka semua masalah
menjadi terlihat kecil.”