Filipi 4 : 4-7
“4. Bersukacitalah senantiasa
dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! 5. Hendaklah kebaikan
hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! 6. Janganlah hendaknya kamu
kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 7. Damai sejahtera
Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam
Kristus Yesus.”
Sukacita/kebahagiaan ternyata tidak bisa di ukur dari hal-hal yang kita
miliki/hal-hal yang dapat kita lihat
secara gebyarnya saja, karena itu hanya bersifat fana.
Ayat 4 : Jangan kita bangga
dengan apa yang ada, berbahagialah karena waktu yang masih ada untuk kita, karena
waktu adalah kesempatan yang tidak dapat diputar/diulang oleh siapapun.
1 Tesalonika 5 : 16
“Bersukacitalah senantiasa.”
Apapun kondisinya kita harus
tetap bersukacita, apapun dan siapapun yang kita hadapi haruslah kita tetap
berbahagia.
Ayat 5 : Tunjukkan kebaikanmu
kepada semua orang. Apa yang kita tabur
akan menuai lebih banyak, orang yang
menabur angin akan menuai badai dan mari jangan menabur kebencian, taburlah
kebaikan.
Yakobus 5 : 9 “Saudara-saudara,
janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan
dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.”
Kalau di tengah-tengah ada yang
mempersalahkan artinya kita sedang masuk dalam ujian.
Ayat 6 : Kadang manusia mempunyai
kekuatiran yang berlebihan, satu-satunya cara untuk melenyapkan kekuatiran
adalah doa.
1 Petrus 5 : 7-11 “7. Serahkanlah
segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.8. Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 9. Lawanlah dia dengan
iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia
menanggung penderitaan yang sama. 10. Dan Allah, sumber segala kasih karunia,
yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan
melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita
seketika lamanya. 11. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.”
Kita harus menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan, dan belajar
untuk tidak memaksakan kehendak kita kepada Tuhan.
Ayat 7 : Kita ini dirawat oleh
Tuhan luar maupun dalam, kalau tukang salon merawat hanya bagian luarnya saja,
tetapi Tuhan merawat roh, jiwa, dan tubuh kita.
Mazmur 116 : 6 “TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku
sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.”
Pemazmur mengungkapkan rasa
syukur kepada Tuhan atas kelepasan dan pemeliharaan Tuhan, di saat kondisi Daud
lemah, dan sangat menderita, Daud dengan bangga berkata “diselamatkannya aku”.
Hari ini kita sedang lemah dalam
hal apa? Sukacita kita sedang berkurang, sedang dipersalahkan, ada kekuatiran,
atau mungkin hati dan jiwa kita terasa rapuh, karena kondisi yang ada
ditengah-tengah kita. Tetapi kita harus tetap bersukacita dan berbahagia,
karena Tuhanlah yang memelihara kita.Amin
“Kebahagiaan yang sejati ada di
dalam sang Pencipta yang diberikanNya kepada mereka yang mencariNya.”
0 komentar:
Post a Comment