Yeremia 29 : 11
Oleh : Ibu Pdt.Arni Masrutti
Minggu, 19 Oktober 2014
“Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Secara hurufiah orang akan
gampang mengungkapkan dan menganggap hal itu adalah hal yang biasa, tetapi
mengapa kita diharuskan untuk belajar berserah pada rancangan Tuhan, karena
kita berada dalam lingkungan yang terbatas, yang membutuhkan campur tangan
Allah dalam segala sesuatu.
1. Belajar
dari Daud(anak Isai)
1
Samuel 16 : 12 “Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan,
matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah
dia, sebab inilah dia.”
Waktu Saul
menjadi pemimpin bangsa Israel, Saul pernah melakukan hal-hal yang tidak
berkenan, maka Tuhan siapkan pengganti/pemimpin yang baru. Daud yang masih muda
memiliki wajah yang elok, tetapi Daud
punya hati yang sungguh mendambakan Allah. Itu merupakan alasan utama Allah
memilih dia sebagai raja berikutnya di Israel.
Ayub
22 : 22 “Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya, dan taruhlah firman-Nya dalam
hatimu.”
Daud tetap bisa
menerima “realita” dan tetap dapat menerima kenyataan/perkataan firman Tuhan.
2. Tetap
setia dalam kondisi yang Tuhan ijinkan.
Amsal
2 : 7-8 “7. Ia menyediakan pertolongan
bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,8.
sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang
setia.”
Kalau Tuhan yang
menjangkau segala kondisi, waktu, keadaan, dan yang lain, pastikan kita akan
mendapat pertolongan yang tepat pada waktunya. Kalau kita akan masuk dalam
rancangan Tuhan kita harus tetap setia, maka jalan hidup kitapun akan di
pelihara oleh Tuhan.
3. Memiliki
sumber kekuatan.
Matius
17 : 27 “Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah
memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah
mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya.
Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."”
Kalau kita pikir
secara manusia tidak mungkin mulut ikan ada mata uang, tetapi ini fakta yang
tak terbantahkan. Hal itu terjadi karena pekerjaan iman yang dapat mengatasi
kemustahilan.
Yesus sering
mempercakapkan sifat yang sejati yang sanggup memindahkan gunung, mengadakan
mujizat dan penyembuhan, serta melakukan hal-hal yang besar dan dahsyat.
Iman yang sejati adalah iman yang
“Efektif” yang memberi hasil, dan yang memampukan kita untuk menerima panggilan
Tuhan, dalam kondisi apapun, dan memiliki kekuatan untuk bertahan dan hidup
dalam rancangan Tuhan selamanya.Amin.
“Pertolongan Tuhan sering kali terhalang oleh kebanggaan dan kelebihan
yang kita miliki, tetapi kita akan belajar berserah pada rancangan Tuhan.”
0 komentar:
Post a Comment