Oleh : Ibu Pdt.Arny Masrutti
(Minggu, 12 Oktober 2014)
Lukas 15 : 8-10
“8.
"Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia
kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta
mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?
9.
Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan
tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku,
sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.
10.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat
Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."”
Di dunia ini orang gampang untuk
bersyukur tatkala menerima berkat-berkat yang banyak, dapat mengalami hal-hal
yang dahsyat dan luar biasa. Tetapi bagaimana di saat badai mulai datang?
Masalah mulai bermunculan, sakit penyakit datang menghampiri, bahkan kenyamanan
mulai terusik, biasanya ucapan syukur mulai nyaris tak terdengar.
Ayat di atas mengisahkan tentang
dirham yang tidak seberapa nilainya, tetapi perempuan yang memiliki dirham itu
merasa betapa berartinya barang itu, maka dia berupaya bagaimana caranya agar
bisa di dapatkan kembali, maka dia langsung ambil tindakan.
1. Perempuan
itu siap melakukan sesuatu, yaitu menyalakan lampu.
2. Perempuan
itu menyiapkan sapu, ada itikat baik untuk membersihkan dengan cermat dan
teliti.
3. Terjadi
sukacita yang luar biasa, karena yang hilang sudah ditemukan.
Matius 5 : 15 “Lagipula orang
tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas
kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.”
Pelita artinya di tinggikan,
gambaran juga orang-orang percaya yang telah menjadi kesaksian yang baik di
dunia ini.Ketika kita menjadi kesaksian bagi orang lain, kita pun akan mendapat
kelimpahan dan kasih karunia Allah.
Amsal 13 : 4 “Hati si pemalas
penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan”
Tanpa kita sadari sesungguhnya
setiap pagi kita selalu mendapat kelimpahan : waktu, berkat akan diberikan
kepada kita kalau kita rajin dan sungguh-sungguh antusias dan siap bekerja
bersama Tuhan apa yang Tuhan tidak bisa untuk kita? “Dia sanggup”
Ester 1 : 9 “Juga Wasti, sang
ratu, mengadakan perjamuan bagi semua perempuan di dalam istana raja
Ahasyweros.”
Ratu wasti mengadakan pesta
perjamuan wanita, adalah gambaran bahwa wanita perlu bersekutu satu dengan yang
lain, untuk saling belajar mengenai hal-hal yang positif dan memulyakan Tuhan.
Yeremia 30 : 19 “Nyanyian syukur
akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan
membuat mereka banyak dan mereka tidak akan berkurang lagi; Aku akan membuat
mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi.”
Tuhan sangat menginginkan kita,
dalam kondisi yang tidak bersahabat sekalipun. Kita harus tetap bertahan dalam
panggilanNya walaupun suka/duka silih
berganti, dan kerikil tajam siap menghadang di depan kita, jangan pernah mundur
selangkahpun, tetaplah maju sampai janji dan rencananya di genapi dalam hidup
kita.Amin
“Jika kita percaya bahwa rancangan Tuhan adalah kebaikan, maka kita
akan selalu bersyukur dalam segala hal.”
0 komentar:
Post a Comment