Yesaya 40 : 28-31
Oleh : Pdt.Markus Suprapto
Minggu, 5 Oktober 2014
“28. Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal
yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak
menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
29.ia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada
yang tiada berdaya.
30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh
tersandung,
31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan
baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya;
mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”
Kita semua tahu bahwa Allah kita
adalah Allah yang maha kuasa, dan sampai hari ini Dia tidak pernah berubah. Itu
sebabnya kita harus memandang Dia sebagai sumber pertolongan dan kasih
karunianya yang nyata atas kita.
1 Raja-raja 17 : 10-15 “
10. Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke
pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan
kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku
sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
11. Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi:
"Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
12. Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup,
sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam
tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang
mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya
bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
13. Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah,
buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong
roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat
bagimu dan bagi anakmu.
14. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan
itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang
sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
15. Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan
Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan
beberapa waktu lamanya.”
Perjumpaan seorang janda dengan
Elia membuat harapannya yang kecil menjadi besar, maka dia berani bertindak
karena iman.
1. Janda
memiliki keberanian untuk hidup
Tuhan mengutus
Elia untuk memperkuat iman janda itu, dan memberikan berkat-berkat rohani &
jasmani ketika dia nyaris putus asa. Demikian juga seberat apapun tekanan yang
menimpa, kita harus berani untuk hidup.
2. Janda itu memiliki keberanian untuk berkorban
dan bermurah hati.
Jadi iman harus
ada tindakan, orang yang jatuh cinta kepada Tuhan pasti ingin berkorban, dipersiapkan
dan di bawa kepada Tuhan. Jadi orang yang berani berkorban dan murah hati itu
sudah masuk hitungan Tuhan.
Allah mengukur
persembahan bukan dari jumlah yang dipersiapkan, tetapi dari kasih, pengabdian,
dan pengorbanan yang terkadang dalam persembahan tersebut.
3. Janda
itu memiliki keberanian untuk tetap percaya.
Kalau Tuhan sudah
lakukan sesuatu yang begitu dahsyat bagi janda itu, kita juga harus yakin
terhadap pemeliharaan Tuhan bahwa firmannya adalah ya dan amin.
Sejauh ini bagaimana kedekatan kita
dengan Tuhan? Di saat posisi kita hampir-hampir seperti janda itu, dan
hampir-hampir tak berdaya dan nyaris putus asa, adakah iman dan setitik harapan
yang tersisa untuk kita dapat kembali meraih muzijat/pemulihan dari Tuhan.
Milikilah iman dan keberanian
seperti janda itu, maka apa yang Tuhan lakukan akan dilakukan juga kepada
kita.Amin
“Orang berani adalah orang yang berani mengambil jalan yang tidak
dilalui oleh kebanyakan orang”
0 komentar:
Post a Comment