Matius 14 : 22-33
Oleh : Pdt.Kristanto
Minggu, 28 September 2014
“22. Sesudah itu Yesus segera
memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang,
sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.23.Dan setelah orang banyak itu
disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika
hari sudah malam, Ia sendirian di situ.”
Suatu kisah nyata tentang Yesus dan para murid ketika
masih berada di bumi. Yesus serring kali meluangkan waktu untuk sendirian
dengan Allah, yaitu berdoa untuk kesejahteraan rohani sertiap orang percaya.
Ketidakinginan untuk berdoa sendirian dan bersekutu
dengan Bapa di Surga adalah suatu tanda yang jelas bahwa hidup rohani kita
sedang mengalami kemunduran. Maka kita harus segera berbalik serta
memperbaharui penyerahan kita kepada kasih karuniaNya yang menyelamatkan.
Matius 17 : 17-18
“17. Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak
percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?
Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke
mari!"18. Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari
padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.”
Ayat ini mencerminkan penilan Yesus terhadap
murid-murid dan gereja yang gagalmelayani orang lain dengan kuasa kerajaan
Allah. Dan gagal untuk membebaskan orang-orang
yang ditindas oleh iblis atau setan. Yesus ernah mmenegur setan, kita
tahu bahwa setan tidak untuk didoaakn, namun ditegur dan diusir.
2 Korintus 5 : 7
“sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan
karena melihat”
Dala, hidup ini ada banyak hal yang dapat ditakuti,
anamun Yesus ingin agar kita memandang Dia dan tidaj=k takut lagi. Kata-kata
yang membangkitkan semangat dilandaskan pada kuasaNya yang tidak terbatas.
Serta kasih pribadi yang sangat kuat kepada semua umatNya yang percaya dan
benar-benar menjadi milikNya.
“AKU INI” dalam bahasa Yunani “EGO EIMI”. Sebuah
perperkataan yang sangat sederhana tapi penuh makna.
1.
EGO EIMI bisa dimaknai Aku ini
sahabat sejati kalian.
2.
EGO EIMI bisa dimaknai Aku ini
Tuhan.
3.
EGO EIMI bisa dimaknai Aku ini
tidak berubah
Ketegasan ini harus meyakinkan murid-murid Yesus akan
datangnya pertolongan ilahi.
Hari ini mungkin dalam rumah tangga kita bergelora,
ada angin kencang, serasa kita berjalan dia atas air kebimbangan…percayalah,,,”EGO
EIMI” masih berlaku sampai hari ini untuk kita.
“Kerelaan menjalani kehidupan yang tidak rata, membuat
mental dan rohani seseorang terlatih dan siap maju”
0 komentar:
Post a Comment