Saturday, May 24, 2014

Belajar...belajar...dan belajar

Itulah perjalanan orang-orang kristen sejati
Oleh : Pdt.STEFANUS
(Matius 11 : 28-30)
Minggu, 11 Mei 2014
“28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
29. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”


Ada 4 hal penting dalam pemahaman firman Tuhan ini :
    1.    Belajar membangun iman
Orang kristen yang merasa/mengakui di dalam hidupnya bahwa Kristus telah menjadi dasar imannya, maka sepanjang hidupnya harus dan terus belajar membangun imannya setiap hari seperti firman Tuhan kepada Abram : (Kejadian 15 : 1-2) “1. Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
2. Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."”
Iman  adalah modal dasar untuk bertumbuh menjadi semakin dewasa.
22.    Belajar membangun komunikasi dengan Tuhan (berdoa)
Doa merupakan nafas bagi orang percaya, seperti pelajaran di taman Getsemani, Yesus mengajar para murid untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa agar jangan sampai kita jatuh dalam pencobaan. (Matius 26 : 41) “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
33.    Belajar untuk tekun dalam beribadah
Ibadah merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan bagi orang-orang percaya dan jika ibadah ini dilakukan dengan rasa cukup maka akan mendatangkan keuntungan besar.( 1 Timotius 6 : 6) “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.”
44.    Belajar untuk menjadi pelayan(hamba)
Dalam perjanjian lama salah satu ketaatan Abraham setelah dia memenangkan peperangan  dan membawa seluruh jarahannya, Abraham mengembalikan persepuluhannya kepada Tuhan (Maleakhi 3 : 10) “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
Tetapi dalam perjanjian baru kita dituntut untuk menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan(taat dalam segala hal).
Sebab tujuan akhir setiap orang percaya pengharapan, kamulyaan yang Tuhan berikan bagi kita yaitu tanah air surga.Untuk itu marilah kita menjadi hamba yang baik dan setia, seperti Tuhan Yesus yang datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani dan  memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Matius 20 : 28) “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Di bumi yang baru dan langit yang baru disana tidak ada lagi penderitaan,tangis dan air mata, walaupun didunia sekarang ini kita menjadi orang-orang yang manbur dengan mencucurkan air mata, kita akan menuai dengan bersorak-sorai, dan kita akan e\menjadi orang yang berjalan maju sambil menebar benih kita pasti pulang dengan bersorak-sorai sambil membawa berkas-berkasNya.(Mazmur 126 : 5-6) “5. Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
6. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.”

0 komentar:

Post a Comment