IBADAH + PERAYAAN NATAL

28 Desember 2014

IBADAH MALAM NATAL

24 Desember 2014

GPdI SORENGAN AWARD

24 Desember 2014

LOMBA-LOMBA MENYAMBUT NATAL 2014

14-21 Desember 2014

Friday, February 20, 2015

Mempergunakan Waktu Sebaik-baiknya

”Efesus 5 : 14-17”
“14. Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
15. Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16. dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Waktu adalah berkat yang tidak pernah datang terlambat, benda-benda di dunia ini bisa didaur ulang, tetapi waktu bagaikan kesempatan yang tidak bisa datang dua kali.
ü  Ayat 14
Mengajak kita untuk bangun secara rohani, orang yang bangun/terjaga pasti akan berwaspada dari hal-hal yang terjadi di sekitarnya.
Yesaya 52 : 1 “Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus! Sebab tidak seorangpun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi ke dalammu.”
Kalimat yang disebut sampai dua kali adalah kalimat yang sangat penting. Kita memang diberi kebebasan untuk berpakaian seperti apa, tetapi harus menjaga kehormatannya. Alkitab menulis da kata bersunat, adalah tentang penanggalan dari hal-hal yang najis.
Matius 8 : 22 “Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."”
Ayat ini berbicara tentang ikut Tuhan, artinya : “biarlah orang yang mati secara rohani menguburkan orang yang mati secara jasmani”.
Yohanes 8 : 12 “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."”
Yesus adalah terang dunia yang sesungguhnya, Dia melenyapkan kegelapan dan penipuan dengan menerangi jalan yang benar kepada Allah dan keselamatan.
ü  Ayat 15
Orang bebal itu bukan orang bodoh, tetapi orang “ngeyel”. Hidup orang arif adalah hidup bijaksana.
1 Yohanes 2 : 6 “arangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
Orang kristen punya tanggungjawab yaitu wajib hidup sama seperti Kristus.
ü  Ayat 16
Hidup kekristenan harus memiliki kepekaan rohani dan harus waspada dari hal-hal yang kecil dan bersifat jahat.
ü  Ayat 17
Kata usahakanlah supaya mengerti kehendak Allah, kalau mau jujur kadang kita tidak mengerti jalan dan kehendak Tuhan, tetapi kalau kita mau belajar dan berusaha dengan sungguh-sungguh Tuhan pasti akan menyediakan yang terbaik bagi kita.Amin


“Waktu Tuhan tidak selalu sama dengan waktu kita, tetapi waktu Tuhan selalu tepat bagi kita.”

Menabur yang Baik

Lukas 6 : 37-38
“37. "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
38. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."”
Kita jangan berpikir seperti apa yang dunia pikirkan, karena hal ini tentang penaburan yaitu menabur yang baik. Iblis punya cara untuk memporak-porandakan taburan baik kita, yaitu dengan konflik-konflik yang terjadi. Lalu bagaimana caranya agar kita tetap menang dari semuanya? Kita harus berjuang untuk mengatasinya.
1.       “Jangan menghakimi “ artinya ketika di bibir ada alasan untuk mengatakan/menghakimi, tetapi perlu kebijaksanaan. Jangan cepat-cepat memvonis apa yang kita lihat, tetapi belajarlah menabur kesabaran.
2.       “Jangan menghukum”
Roma 14 : 13 “Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!”
Orang percaya harus mempertimbangkan bagaimana untuksaling menguatkan supaya mencapai kesamaan didalam Kristus.
1 Petrus 4 : 8 “Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.”
Kita jangan memberi atribut yang akan bermuara dalam penghakiman dan penghukuman, tetapi kita harus memandang kehidupan dari sudut pandang iman dan kasih.
3.       “Belajar mengampuni”
Kolose 3 : 13 “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”
Kita akan belajar mengasihi dengan sungguh-sungguh maka kitapun akan menerima perlakuan yang sabar, dan kita juga harus menjalin keterbukaan satu dengan yang lain.
Maleakhi 3 : 10 “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
Jika kita kembali kepada Allah, sebagai tanda pertobatan, maka Allah yang setia akan memberkati dengan segala kelimpahan.  Allah mengharapkan agar kita menunjukan kasih dan cinta kita kepada Tuhan, dan kepada pekerjaan kita. Kita pun akan terus belajar menabur yang baik, dan juga memberikan yang terbaik kepada Tuhan selama-lamanya.Amin.

“Sekalipun tidak mendapatkan ucapan terima kasih, nilai perbuatan baik anda tidak akan pernah berkurang.”

Iman Yang Mengalahkan Dunia

Oleh : Pdt.Markus Suprapto
1 Yohanes 5:1-5
“1. Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya.2. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.3. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,4. sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.5. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?”
Iman yang sejati akan terungkap dalam rasa bersyukur, dan kasih kepada Bapa dan Yesus Kristus. Iman dan kasih tidak dapat dipisahkan karena pada ssat kita lahir dari Allah, roh Kudus mencurahkan kasih Allah dalam diri kita.
Ayat 1 : Jadi siapa yang mengalahkan dunia, yaitu iman kita.
Orang akan meraskan berat untuk melakukan perintah Tuhan, karena imannya tidak bergerak.
Ayat2-3 orang yang lahir dari Allah, yaitu kita, akan memperlengkapi kita untuk mengalahkan dunia. Di balik iman yang  kita kerjakan akan mengalahkan dunia, dan kiata akan mendapat kemenangan yaitu berkat-berkat Tuhan,itulah tandanya kasih yang sejati.
Kisah dari Abraham.                                                               
Pikiran Abraham diliputi dengan gejolak dan berkecamuk rasa sayang pada anaknya dan rasa cinta kepada Tuhan.
 Untuk mengorbankan anak satu-satunya memang berat bagi Abraham. Tapi Allah mencatat bahwa perintahnya itu tidak berat. Abraham laksanakan perintah itu.
1 Petrus 4:12-19
“12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.15. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.16. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.17. Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?18. Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?19. Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.”
Jika ujian dating jangan katakana kenapa,mengapa dll. Tapi kita harus lewati itu agar kita punya kasih terhadap Tuhan. Karunia ilahi akan memampukan kita untuk melewatinya dan mampu masuk dalam gerbang kelimpahan karena di balik tantangan ada berkat.
Ayat4-5
Iman yang melihat realita abadi yang ahrus bergerak sesuai aliran Roh Kudus, hingga mencapai sasaran yang tepat dan bertanggung jawab. Sebab penghakiman akan diulai dari rumah Tuhan, dan apa yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Maka milikilah iman yang bertumbuh dan bergerak untuk mremuliakan nama Tuhan


Jangan berhenti mempertahankan iman Anda, karena mahkota kemuliaan menanti di akhir perjalanan.

Tuhan Yang Esa

Yesaya 44 : 1-8
“1. "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih!2. Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!3. Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.4. Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.5. Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."6. Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.7. Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami!8. Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"”
Ayat diatas menceritakan bagaimana Tuhan begitu mencintai bangsa Israel, Dia memilih mereka untuk dijadikan biji mata Tuhan.
Ayat 1-2 :
Kata hai Yakub, ini ditujukan untuk semua bangsa termasuk kita. Israel punya perjanjian langsung dengan Tuhan,kitapun juga begitu. Kata hai Yesurun artinya nama baru, bukankah kadang banyak orang sangat menyukai barang-barang baru? Tetapi tidak sedikit juga orang-orang yang masih suka berkutat dengan masalah-masalah/dosa-dosa  di masa lalu.
Ayat 3 :
Tuhan akan mencurahkan air kepada yang haus, artinya pertolongan Tuhan akan diberikan kepada setiap orang percaya.
Yesaya 41 : 10 “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Kita sebagai umat pilihan Tuhan tidak perlu takut kepada sesama manusia/dengan hal-hal yang ada diluar sana, karena Tuhan berjanji akan menyertai kita.
Ayat 4-5 :
Orang-orang yang hidup dalam aliran air kehidupan dari Tuhan, mereka seumpama rumput di tengah-tengah air/seperti pohon gandarusa di tepi sungai yang akan selalu mengalami kesegaran.
Ayat 6-7 :
Tuhan adalah yang awal dan yang akhir, ini membuktikan bahwa tidak ada Tuhan yang lain selain Dia semesta alam, itu sebabnya kita harus mengakui sepenuhnya dan menyerukan namaNya di muka bumi ini kepada seluruh bangsa-bangsa.
1 Petrus 3 : 18 “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,”
 “kata bertumbuhlah” Artinya cara menyikapi permasalahan, kita tidak lagi seperti anak-anak, tetapi jadilah orang dewasa yang berani dan penuh hikmat.
Ayat 8 :
Disini ada kata “janganlah gentar dan janganlah takut” Tahun 2015 ini kita melihat berapa waktu masih terbentang begitu panjang ada ratusan hari terbentang di depan kita, ada ratusan harapan dan kesempatan untuk kita.
Biarlah keberanian dan kebijaksanaan serta kepastian ini yang akan memimpin kita melewati waktu-waktu yang ada, mengisi waktu dengan hal-hal yang benar dan bermanfaat. Karena waktu akan berputar begitu cepat maka jalanilah hidup ini bersama Tuhan Yang Esa pastikan kita akan menuai sukacita besar saat akhir tahun tiba.amin

“Jika Dia kekuatan kita, tidak ada yang tidak dapat kita lewati bersama Dia”

Kebahagiaan Sejati Hanya ada di Dalam Yesus Kristus

Filipi 4 : 4-7

“4. Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! 5. Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! 6. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 7. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”     
Sukacita/kebahagiaan ternyata tidak bisa di ukur dari hal-hal yang kita miliki/hal-hal yang  dapat kita lihat secara gebyarnya saja, karena itu hanya bersifat fana.
Ayat 4 : Jangan kita bangga dengan apa yang ada, berbahagialah karena waktu yang masih ada untuk kita, karena waktu adalah kesempatan yang tidak dapat diputar/diulang oleh siapapun.
1 Tesalonika 5 : 16 “Bersukacitalah senantiasa.”
Apapun kondisinya kita harus tetap bersukacita, apapun dan siapapun yang kita hadapi haruslah kita tetap berbahagia.
Ayat 5 : Tunjukkan kebaikanmu kepada semua orang. Apa  yang kita tabur akan menuai lebih banyak, orang  yang menabur angin akan menuai badai dan mari jangan menabur kebencian, taburlah kebaikan.
Yakobus 5 : 9 “Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.”
Kalau di tengah-tengah ada yang mempersalahkan artinya kita sedang masuk dalam ujian.
Ayat 6 : Kadang manusia mempunyai kekuatiran yang berlebihan, satu-satunya cara untuk melenyapkan kekuatiran adalah doa.
1 Petrus 5 : 7-11 “7. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 9. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. 10. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. 11. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.”
Kita harus menyerahkan  segala kekuatiran kita kepada Tuhan, dan belajar untuk tidak memaksakan kehendak kita kepada Tuhan.
Ayat 7 : Kita ini dirawat oleh Tuhan luar maupun dalam, kalau tukang salon merawat hanya bagian luarnya saja, tetapi Tuhan merawat roh, jiwa, dan tubuh kita.
Mazmur 116 : 6  “TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.”
Pemazmur mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas kelepasan dan pemeliharaan Tuhan, di saat kondisi Daud lemah, dan sangat menderita, Daud dengan bangga berkata “diselamatkannya aku”.
Hari ini kita sedang lemah dalam hal apa? Sukacita kita sedang berkurang, sedang dipersalahkan, ada kekuatiran, atau mungkin hati dan jiwa kita terasa rapuh, karena kondisi yang ada ditengah-tengah kita. Tetapi kita harus tetap bersukacita dan berbahagia, karena Tuhanlah yang memelihara kita.Amin

“Kebahagiaan yang sejati ada di dalam sang Pencipta yang diberikanNya kepada mereka yang mencariNya.”

Menguasai diri dalam segala hal

1 Korintus 9 : 24-27
“24. Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! 25. Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. 26. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. 27. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.”
Latar belakang Alkitab ikor adalah merupakan budaya Yunani yang setiap tahunnya diadakan lomba lari untuk bapak-bapak dari kota Korintus sampai di gunung Olimpus. Para pemenang dari  lomba itu akan mendapatkan mahkota daun yang di rangkai oleh orang-prang tertentu, yaitu oran-orang suci.
Jadi mereka bertanding dengan sabar sampai garis akhir untuk mendapatkan hadiah.
Amsal 16 : 32 “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”
Orang yang sabar akan dapat menguasai diri dalam segala hal, penguasaan diri inilah yang kadang sulit diterapkan kebanyakan orang.
1.       Ayat 24 “kita akan masuk dalam gelanggang pertandingan”.Paulus melukiskan prinsip agar kita jangan gagal menggunakan penguasaan diri, dan harus meninggalkan hal-hal yang dapat menyebabkan kita keluar dari perlombaan itu.
2.       Ayat 25 “kita akan fokus satu hal”
1 Petrus 4 : 7 “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.”
Jangan sampai kita mendua hati, kalau kita berkonsentrasi akan tenang, dan akan dapat menguasai diri dan dapat berdoa.
3.       Ayat 26 “kita jangan hidup sembarangan”
1 Timotius 6 : 12 “11. Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. 12. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”
Kita akan bertanding dalam iman yang benar, ketika melakukan sesuatu “ iman harus di depan”
4.       Ayat 27 “Jangan sampai gagal dalam ujian”
Efesus 6 : 11-12 “11. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; 12. karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Orang kristen akan terlibat dalam peperangan rohani untuk melawan iblis dan pasukan roh-roh jahat, peperangan rohani inilah yang digambarkan peperangan iman.
2 Timotius 4 : 5 “Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!”
Berjuanglah dalam perjuangan iman yang benar, kata berjuang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “menderita sekali”.
Paulus melihat hidup kekristenan sebagai suatu perjuangan, suatu pergumulan hebat, untuk melawan musuh-musuh Injil, kita semua di panggil untuk membela Injil dalam jabatan apapun dan di manapun Allah menempatkan kita.


“Menderita bersama Yesus adalah bagian yang tak terpisahkan dari dimuliakan bersama Dia.”

Mempertanggung jawabkan setiap perkataan kita di hadapanTuhan

Amsal 13 : 3
“Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.”
Perkataan yang sembarangan dan lidah yang tdk terkendali dapat merusak pengaruh kita untuk kebenaran,  menyebabkan kita berdosa, dan mempengaruhi hubungan kita dengan Allah. Kita harus memohon pertolongan dari  Tuhan dalam mengendalikan lidah kita, dan menguasai  perkataan dengan seksama. Apapun kondisi yang terjadi di sekeliling kita, kita harus tetap berkata positif.
Bilangan 21 : 4-9  “4. Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. 5. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." 6. Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. 7. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. 8. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." 9. Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.”
Kisah bangsa Israel itu cukup membuat kita mengerti bagaimana kita menyikapi kondisi yang terjadi di tengah kita. Ketika bangsa Israel dalam perjalanan melintasi padang gurun yang cuacanya begitu panas, sebenarnya tetap ada penyertaan Tuhan untuk mereka. Ketika mereka kepanasan Tuhan mengirim tiang awan di siang hari, ketika malam terasa dingin Tuhan mengirim tiang api di malam hari, tetapi mereka masih bersungut-sungut maka Tuhan tegur mereka.
1.       Mereka mendapat teguran karena mereka tidak sabar berjalan dalam tuntunan Tuhan.
Pengkhotbah 7 : 4 “Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.”
Kesabaran itu mencegah kesalahan, orang yang sabar atau berhikmat pasti akan bertindak hati-hati.
2.       Ayat 5 : Mereka bersungut-sungut.
Yakobus 5 : 9 “Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.”
Orang yang bersungut-sungut akan gampang marah, gampang menyalahkan orang lain dan meyalahkan Tuhan.
3.       Ayat 6 : Tuhan mengirim ular tedung ular yang berbahaya, beracun, dan mematikan.
Yesaya 45 : 9 “Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!"”
Kita digambarkan sebagai periuk/tembikar tanah liat yang harus menurut kepada pembentuknya, yang dibentuk untuk menjadi bejana yang indah.
4.       Ayat 7 : mereka bertobat dan berbalik dari yang jahat.
Yesaya 30 : 15 “Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,”
Tuhan pulihkan bangsa Israel bukan karena ular tembaganya yang ampuh, tetapi karena kepercayaan mereka yang dipulihkan dan diperbaharui.
Mazmur 25 : 11 “Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu.”
Bangsa Israel telah dipulihkan dan diselamatkan oleh Tuhan.
Sepanjang tahun 2014 ini masing-masing dari kita punya pengalaman pribadi, mungkin pernah seolah melewati padang gurunyang kondisinya kurang bersahabat dan cuaca yang begitu panas atau pernah melewati lembah air mata. Bahkan mungkin pernah pada titik tertentu merasa semua pintu sudah tertutup. Tetapi kita harus tahu bahwa semua itu atas seijin Tuhan dan tetap dalam kendali Tuhan supaya kita menjadi lebih dewasa rohani dan terus maju serta bertanggung jawab dalam segala perbuatan kita.Amin


“Bagi yang berpikiran sehat, tiap hari adalah pertanggung jawaban.”

Ada di tempat yang tepat

Yohanes 15 : 1-8
“1. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.7. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."”
Dalam perumpamaan/kiasan ini Yesus menggambarkan dirinya sebagai pokok anggur yang benar dan murid-muridNya adalah ranting-rantingnya. Orang tetap akan berpaut padaNya sebagai sumber kehidupan, maka mereka dapat menghasilkan buah.
Demikian juga kita dipanggil nukan untuk hal-hal yang lain, melainkan untuk rencana yang indah. Sesungguhnya kita adalah pohon yang liar, tetapi sudah dicangkokkan dengan pohon anggur yaitu Tuhan, dan kita juga akan mengalami proses untuk dapat berbuah.
1 Petrus 5 : 7 “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Tuhan memberikan jaminan yang pasti dalam setiap pergumulan/persoalan yang kita alami. Tuhan tidak bermaksud untuk menyakiti, tetapi salah satu cara Tuhan untuk  melatih dan mendisiplinkan kita agar kita tidak manja.
Ibrani 6 : 7-8 “7. Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; 8. tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.”
Kita adalah tanah yang baik untuk firman Allah, masing-masing kita punya tugas dimana kita berada, Tuhan juga menginginkan kita untuk melaksanakan tugas sebagai anak-anak Tuhan yang siap menghasilkan buah-buah kebenaran bagi  Tuhan.
Yohanes 14 : 24 “Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.”
Ayat diatas adalah gambaran tentang pertumbuhan iman kita, orang yang cinta/mengasihi Tuhan pasti akan selalu menuruti firmanNya, maka proses pembentukan akan terjadi, sehingga akan muncul sebagai pribadi-pribadi yang serupa dengan gambarNya.
Mazmur 127 : 1 “Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.”
Pada saat kita bekerja membangun rumah Allah di bumi kita harus memastikan bahwa kita membangun sesuai dengan polaNya, dan oleh rohNya, bukan sekedar menurut gagasan, rencana, dan usaha manusia semata.
Kisah Para Rasul 16 : 25-26 “25. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. 26. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.”
Paulus dan silas kini menderita di dalam penjara dengan kaki terbelenggu dan punggung terluka, namun di tengah-tengah penderitaan itu mereka berdoa dan menyanyikan puji-pujian.
Alkitab mencatat dan menekankan bahwa tidak ada yang dapat menghambat injil yang dibawa oleh orang percaya yang setia. Di Filipi Allah turun tangan sehingga Paulus dan Silas dikeluarkan dari penjara oleh gempa bumi.
Hari ini adakah belenggu/ikatan yang  terasa membelenggu? Dan adakah kita yang sedang merasa terpasung dan terluka oleh kondisi yang menekan dan menghambat perjalanan dan pertumbuhan iman kita? Kembalilah pada posisi semula, tetap bertahan, dan pastikan kita tetap berdiri dan “ada di tempat yang tepat”.Amin


“Kita tidak dapat memilih kondisi yang harus kita hadapi, tetapi kita bisa memilih bagaimana menyikapinya.”

Kerajaan yang penuh kuasa

Markus 4 : 26-29
“26. Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, 27. lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. 28. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. 29. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."”
Yesus pernah menyampaikan suatu perumpamaan bahwa kerajaan Allah seumpama seorang penabur yang membutuhkan perjuangan dan tindakan yang tidak main-main.
Ayat 26 “ benih yang ditabur di tanah” : kita dipersiapkan menjadi tanah yang siap ditaburi benih rohani, dan benih itu adalah firman Allah. Dunia ini hanya menaburkan anak duri yang menyakitkan.
Mazmur 65 : 10-11 “(65-10) Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:  (65-11) Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.”
Kalau kita menjadi tanah yang baik dan berdiri diatas kebenaran firman Allah maka mari kita terus belajar apa yang Tuhan lakukan.
1.       Tuhan mengaruniakan kelimpahan, baik hal rohani maupun jasmani
2.       Tuhan akan membuatnya sangat kaya, bukan hanya diukur secara materi, tetapi termasuk hal –hal yang biasa tidak kita sadari, misalnya kesehatan, kekuatan, dll...
3.       Batang air Allah penuh air, artinya Tuhan adalah satu-satunya sumber kehidupan yang tidak akan berkesudahan.
4.       Tuhan akan mengairi alur bajaknya, kalau kita sudah menjadi tanah yang baik maka akan muncul aliran-aliran air yang teratur dalam kehidupan kita.
Ayat 27 : seorang penabur harus melaksanakan pekerjaanya dengan sewajarnya, demikian juga orang kristen harus melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kehendak Tuhan.
Ayat 28 : Kita harus hidup mengikuti alurnya Tuhan yang tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan jalan yang Tuhan tentukan.
Ulangan 24 : 19 “Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda--supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu.”
Ayat diatas menggambarkan tetang pribadi/karakter. Di dunia ini ada pribadi yang pelit, tetapi ada juga pribadi yang suka berbagi pada orang lain “murah hati”, praktis pribadi semacam itu tahu mana yang harus menjadi bagiannya dan mana yang tidak.
Galatia 6 : 9 “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Hidup ini adalah pilihan, dan menabur juga adalah pilihan dan keputusan. Hari ini tanah hati semacam apa yang kita miliki ?? dan penaburan apa yang tengah kita kerjakan ??
Saat ini mungkin ada di antara kita yang sedang merasa kelelahan dalam mengerjakan semua itu, dan muungkin saat kita menabur kebaikan tidak selalu mendapat respon balik, tetapi percayalah dan pastikan bahwa kita akan menuainya nanti jika kita tidak menjadi lemah.Amin


“Bersiaplah menggarap lahan milik Tuhan, dengan menaburkan benih firman Tuhan kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya”