Friday, February 20, 2015

Menabur yang Baik

Lukas 6 : 37-38
“37. "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
38. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."”
Kita jangan berpikir seperti apa yang dunia pikirkan, karena hal ini tentang penaburan yaitu menabur yang baik. Iblis punya cara untuk memporak-porandakan taburan baik kita, yaitu dengan konflik-konflik yang terjadi. Lalu bagaimana caranya agar kita tetap menang dari semuanya? Kita harus berjuang untuk mengatasinya.
1.       “Jangan menghakimi “ artinya ketika di bibir ada alasan untuk mengatakan/menghakimi, tetapi perlu kebijaksanaan. Jangan cepat-cepat memvonis apa yang kita lihat, tetapi belajarlah menabur kesabaran.
2.       “Jangan menghukum”
Roma 14 : 13 “Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!”
Orang percaya harus mempertimbangkan bagaimana untuksaling menguatkan supaya mencapai kesamaan didalam Kristus.
1 Petrus 4 : 8 “Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.”
Kita jangan memberi atribut yang akan bermuara dalam penghakiman dan penghukuman, tetapi kita harus memandang kehidupan dari sudut pandang iman dan kasih.
3.       “Belajar mengampuni”
Kolose 3 : 13 “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”
Kita akan belajar mengasihi dengan sungguh-sungguh maka kitapun akan menerima perlakuan yang sabar, dan kita juga harus menjalin keterbukaan satu dengan yang lain.
Maleakhi 3 : 10 “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
Jika kita kembali kepada Allah, sebagai tanda pertobatan, maka Allah yang setia akan memberkati dengan segala kelimpahan.  Allah mengharapkan agar kita menunjukan kasih dan cinta kita kepada Tuhan, dan kepada pekerjaan kita. Kita pun akan terus belajar menabur yang baik, dan juga memberikan yang terbaik kepada Tuhan selama-lamanya.Amin.

“Sekalipun tidak mendapatkan ucapan terima kasih, nilai perbuatan baik anda tidak akan pernah berkurang.”

0 komentar:

Post a Comment