IBADAH + PERAYAAN NATAL

28 Desember 2014

IBADAH MALAM NATAL

24 Desember 2014

GPdI SORENGAN AWARD

24 Desember 2014

LOMBA-LOMBA MENYAMBUT NATAL 2014

14-21 Desember 2014

Thursday, March 19, 2015

Gaya Hidup Orang Kristen

1 Petrus 4 : 7-11
Oleh : Ibu.Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 15 Maret 2015

“7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.8. Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.9. Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.10. Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.11. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.”
Orang Kristen harus memiliki gaya hidup yang memancarkan kemuliaan, karena mengingat kesudahan segala sesuatu sudah dekat maka kita harus memandang kehidupan kita dari sudut kedatangan Kristus dan akhir dunia yang sudah dekat.
ü  Ayat 7
Saat kita berdoa bukan merupakan rutinitas/kebiaasaan, tetapi mengucapkan sesuatu yang penting kepada Tuhan.
Wahyu 3 : 11 “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.”
“kata Aku datang segera” ini menunjukan bahwa kedatangan Tuhan untuk mengangkat jemaatnya dari bumi ini akan menjadi cara untuk membebaskan jemaat termasuk kita, dan waktu yang ditentukan Tuhan berbeda dengan kita.
ü  Ayat 8
Kalau kita mengasihi, pasti tidak akan sengaja menyakiti orang yang kita kasihi.
1 Korintus 16 : 14 “Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!”
Kita harus melakukan sesuatu berdasar kasih sebab kalu dengan bersungut-sungut berarti kita sedang tidak mengasihi diri kita sendiri.
ü  Ayat 9
Tentang memberi tumpangan adalah merupakan perhatian kepada orang-orang yang membutuhkan.
Efesus 4 : 32 “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
Alkitab mencatat tentang pengampunan, sikap mengampuni memang berat tapi ini merupakan suatu tuntutan yang mau tidak mau harus kita laksanakan bagi setiap orang percaya.
ü  Ayat 10
Melayani dengan baik.
Galatia 5 : 13 “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”
Kita memang telah dipanggil untuk merdeka, tetapi kita jangan salah pergunakan kemerdekaan untuk hidup seenaknya, tetapi melayani seorang akan yang lain dengan kasih.
ü  Ayat 11
Sampaikanlah perkataan yang menguatkan bukan yang menyakiti dan mematahkan semangat, tetapi yang membangkitkan semangat dan memotivasi orang-orang yang membutuhkan dukungan kita.
Kita harus memiliki gaya hidup seperti Petrus, bahwa kenyataan itu menuntut “ komitmen” yang benar-benar harus ditindak lanjuti yaitu berdoa kepada Tuhan dengan giat setiap hari, saling mengasihi dengan sungguh-sungguh, memberi tumpangan, bersikap ramah terhadap orang lain, melayani sesama dengan kasih, dan melayani Tuhan sampai akhir hidup kita.Amin

“Pemberitaan yang baik harus dibarengi dengan sikap hidup yang baik pula, sehingga akan memberkati orang lain.”

Berjalan Menuju Sukses

Yosua 1 : 1-9
Oleh : Ibu.Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 8 Maret 2015

“1. Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian:2. "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.3. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.4. Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu.5. Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.7. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.8. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.9. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."”
Perjalanan kekristenan kita tidak selalu seperti jalan tol yang tanpa hambatan, tetapi ada kalanya kita melewati jalan yang berliku. Kita harus belajar menghadapi kehidupan ini seperti kehidupan Yosua.
1 Timotius 4 : 12 “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
Kata jadilah teladan ini merupakan salah satu syarat yang paling penting untuk seorang pemimpin, yang terutama harus menjadi contoh dalam kesetiaan, kekudusan, dan ketekunan dalam kesalehan. Hidup kita akan berjalan dan menghadapi orang-orang yang ada disekeliling kita, jangan paksakan orang lain jadi seperti kita, tetapi kita dulu yang harus hidup  sesuai firman Allah dan menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, dan kasih. Orang yang mempunyai kasih bisa mengungkapkan rasa kasihnya dan memberi ketenangan.
Yosua 1 : 7
Orang kristen tidak boleh hidup sembarangan ketika akan bertindak, pikirkan dulu efek baik dan tidaknya. Jangan menyimpang kekanan/kekiri. Artinya tetap lurus di jalan Tuhan yang benar.
Kisah Para Rasul 27 : 22 “Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.”
Ayat diatas mengajak kita untuk tetap bertabah hati untuk tetap takut Tuhan sampai siap menatap masa depan yang sukses.
Yosua 1 : 8
Perbincangkan Firman Allah, jangan hanya fokus merenungi nasib, kesusahan, dan kegagalan. Tetapi belajar menangkap kebenaran firman, merenungkan dan menerapkan dalam kehidupan keseharian.
1 Yohanes 5 : 3 “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,”
Perintah Tuhan sebenarnya tidak berat, tetapi kedagingan kita yang kadang menghambat, dan merasa tidak siap untuk melakukan perintah Tuhan. Justru sebaliknya kadang kita memaksa Tuhan untuk menuruti kemauan kita. Mulailah berjalan seiring dengan Tuhan dan perintah-perintahNya sampai hidup menuju sukses sebagaimana yang Tuhan janjikan bagi kita semua.Amin

“Jangan fokus pada besarnya kegagalan yang ada, sebab pada saat kita fokus pada semuanya itu maka kita akan sulit untuk meraih kesuksesan.”


Friday, March 6, 2015

Allah Menyertai Kita Sampai Kesudahan Zaman

Matius 28:16-20
Bpk Pdt. Matias Witono
1-Maret-2015

“16. Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.17. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.18. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.19. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,20. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."”
Injil matius terdapat 28 pasal, dan ayat yang terakhir memerintahkan kita untuk menabur firman, sehinga dapat menjangkau jiwa-jiwa. Kata-kata ini merupakan amanay Agung Tuhan kepada seua pengikutnya dari setiap angkatan, dan Tuhan berjanji akan menyertai.
1. Kata “menyertai” adalah kuasa atau kesanggupan untuk mengatasi masalah yang terjadi.
2. Kata “menyertai” juga terbukti pada waktu Bangsa Israel berjalan keluar dari tanah Mesir menuju tanah perjanjian, mereka disertai Tuhan dengan tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari.
Kita juga dapat melihat para tokoh alkitab di perjanjian lama:
1.       Yabes (1 Tawarikh 4:9-10) “9. Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: "Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan."10. Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.”
Yabes dilahirkan dengan tidak nyaman, nama Yabes berarti kesakitan, orang bisa menjuluki dia sebagai anak pembawa sial yang menyusahkan banyak orang. Tapi Yabes tidak pernah mempedulikan apa kata orang lain. Dia tidak berniat mengubah namanya tetapi dia justru berdoa agar mendapat penyertaan dari Tuhan.
2.       Daud (Mazmur 23:1-4) “1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.2. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;3. Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.4. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Daud pernah melewati lembah kekelaman, tetapi Daud merasakan kehadiran yesus sebagai gembala yang baik, yang mampu membuat Daud tidak kekurangan, bisa membaringkan dirinya di rumput yang hijau, dibimbing ke air yang tenang, disegarkan jiwanya, dan dihinur kesusahan hidupnya.
3.       Yosua (Ulangan 31:6-8) “6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." 7. Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.8. Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."”
Musa berpesan kepada Yosua sebagai generasi penerus, untuk meyakinkannya bahwa Tuhan akan menyertai dirinya.

Memang kadang dunia selalu memojokkan kita di sudut kekalahan dan menghabisi kita dengan timbunan keputusasaan. Mendesak detak jantung semakin kencang dalam kecemasan dan berputar di situ sampai tangan menyerah tanda setuju dengan kehancuran dan pemusnahan.
Tapi ingatlah, Allah yang disembah Yabes, Daud, Yosua dan kita semua adala Allah yang sama, yang akan menyertai kita sampai kesudahan Zaman.

“Tuhan akan senantiasa menyertai kita ke titik yang paling ngeri sekalipun”


Hikmat Allah

1 Korintus 1 : 18-31
Oleh : Ibu Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 22 Februari 2015

“18. Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.19. Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."20. Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?21. Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.22. Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,23. tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,24. tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.25. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.26. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.27. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,28. dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,29. supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.30. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.31. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."”
Di dalam salib ada dua hikmat, yaitu : hikmat dari Tuhan, dan hikmat dari dunia. Yesus sendiri telah melewati jalan salib, dan menahan diri dalam kehinaan tanpa perkataan.
1.       Mengenai orang Yahudi. Orang Yahudi adalah orang yang suka menuntut, Yahudi adalah bahasa religi dari agama Alkitab.
2.       Yunani adalah bahasa filsafat. Kita adalah orang –orang yang sudah dikuduskan dari anasir-anasir dosa, kita tidak perlu percaya dengan filsafat-filsafat yang tidak benar, karena kita sudah dibenarkan, dikuduskan, dan ditebus dari cara hidup yang sia-sia.
Berita tentang salib tidak hanya mencakup hikmat dan kebenaran, tetapi juga kuasa Allah yang aktif, yang diturunkan untuk menyelamatkan, menyembuhkan, dan mengusir setan-setan yaitu oleh kuasa Allah sendiri.
Paulus menekanan bahwa standar dan nilai Allah sangat berbeda dengan yang diterima oleh dunia. Allah sedang mengupayakan berakhirnya filsafat dan psikologi bersama segenap sistem dunia lainnya. Itu sebabnya saatnya kita menyerahkan diri untuk melayani.
Yesaya 55 : 8-11 “8. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.9. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.10. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,11. demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Kita harus merencankan sesuatu dengan menyerahkannya kepada Tuhan, karena rancangan dan jalan Allah tidak sama dengan rancangan manusia. Keinginan kita yang terbesar seharusnya hidup selaras dengan citra Tuhan kita, sehingga  segala sesuatu yang kita lakukan menyenangkan Allah yang kita layani.
Yeremia 9 : 24 ” tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."”
Kita tidak boleh membanggakan pengetahuan dunia ini, kemampuan manusia, atau kekayaan duniawi. Sebaiknya kita hanya boleh bermegah dan bersukacita karena hubungan pribadi kita dengan Tuhan, dan kasih karuniaNya yang memungkinkan kita hidup benar.
Semua nilai dunia ini akan hilang maknanya bila dibandingkan dengan pengenalan akan Allah. Nilai yang sesungguhnya terdiri atas penyerahan diri kita kepada Allah dan membiarkan Dia memenuhi kita dengan roh kudusNya.Amin

“Mempelajari apa yang belum dapat anda perbuat lebih penting dari pada mengetahui apa yang dapat anda perbuat.”