IBADAH + PERAYAAN NATAL

28 Desember 2014

IBADAH MALAM NATAL

24 Desember 2014

GPdI SORENGAN AWARD

24 Desember 2014

LOMBA-LOMBA MENYAMBUT NATAL 2014

14-21 Desember 2014

Friday, July 25, 2014

Jadwal Pelayanan Agustus 2014


Tuhan Pembelaku

Ibrani 10 : 30
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 20 Juli 2014


“Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."”
Di saat kita mau maju selalu ada pihak-pihak yang tidak setuju yang akan mengahalangi langkah kita. Itu merupakan suatu tantangan bagi orang percaya, bagaikan pohon yang semakin tinggi anginnya pun semakin besar, mau tidak mau kita harus percaya hal itu. Saat di depan kita terbentang awan yang begitu kelam dan diakhiri oleh hujan besar, jangan takut..!! seiring berjalannya waktu didepan sana ada pelangi dan nuansa hidup yang indah yang akan terjadi dalam hidup kita.
Apa tindakan kita agarr pembelaan Tuhan dapat kita alami ?
1.       Ampuni orang yang membuat kita tertindas. (Lukas 6:37) : “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.”
Orang kristen tidak pernah diajar untuk menghakimi sesamanya, tetapi di didik untuk mengampuni. Sesungguhnya memang berat, tetapi itu hukum yang harus ditindak lanjuti setiap orang percaya, karena Yesus telah lebih dulu mengampuni kita.
2.       Jalan pengampunan merupakan jalan Tuhan untuk membela kita. (Hosea 6:3) : “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.”
Hujan akhir adalah musim yang menyiapkan masa panen, hujan juga melambangkan karya roh kudus yang membawa berkat dan pembaharuan untuk kehidupan rohani kita.
3.       Kepercayaan kita akan membuat Tuhan bertindak. (Mazmur 68:29) : “Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami.”
Kalau Tuhan sudah bertindak maka tidak ada satu pun yang dapat menghalanginya. Bahkan tindakan-tindakan kita kadang membuahkan penyesalan, merasa tertindas, merasa dihakimi, disalahkan dll. Itu semua karena tindakan kita yang kadang belum sesuai dengan kehendak Tuhan.
Mulailah membuka mata hati untuk melihat bahwa Tuhan begitu dasyat, kalau Tuhan telah menciptakan gunung yang begitu tinggi, dan menciptakan samudera yang begitu luas, maka masalah kita terlalu kecil untuk Dia selesaikan dan dengan kekuatan kuasaNya Dia akan bertindak dan MEMBELA kita.Amin.
Tuhan memberkati...


“Masalah bagaikan energi tambahan bagi jiwa kita, sehingga kita mampu melangkah lebih jauh lagi.”

Friday, July 18, 2014

Meyakini kasih setia Tuhan

Lukas 8 : 22-25
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 13 Juli 2014

“22. Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan Ia berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang danau." Lalu bertolaklah mereka.
23. Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau, sehingga perahu itu kemasukan air dan mereka berada dalam bahaya.
24. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Guru, Guru, kita binasa!" Iapun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itupun reda dan danau itu menjadi teduh.
25. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Di manakah kepercayaanmu?" Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?"”
Andai kita menjadi salah satu murid Yesus pada waktu itu, apa yang akan kita lakukan? Marah, protes, menangis, putus asa, atau......?  kalau kita renungkan ayat ini di satu sisi Yesus ada bersama-sama mereka dalam satu perahu tetapi disatu sisi mereka mengalami ketakutan yang luar biasa, iman mereka mulai ditantang oleh situasi, dan kita melihat apa yang Yesus lakukan, ternyata lebih mudah Yesus menaklukan badai dari pada Yesus meyakinkan iman murid-muridnya pada waktu itu.
Bukankah kita pernah seperti itu juga, di saat iman kita berada di tengah-tengah situasi yang menakutkan dan melelahkan, sebenarnya Tuhan mau ketaatan kita lakukan dengan iman, tanpa dipaksa oleh kondisi disekeliling kita.
Ayub 1 : 18-19 : “18. Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung,
19. maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."”
Ayub adalah seorang yang saleh, Ayub menanggapi musibah yang menimpa dirinya, Dia tidak pernah protes, justru dengan kerendahan hati yang tunduk kepada Allah dan terus menyembah Allah, walau ditengah-tengah kesukaran yang hebat. Iman dan sikap semacam inilah yang Tuhan ingin temukan di zaman ini.
Matius 28:18 : “Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.”
Lewat kebenaran firman inilah kita dapat belajar bahwa di setiap persoalan dan kondisi yang sedang tidak bersahabat, bahkan mungkin hari ini kita bagaikan berjalan diatas air/bahtera kebimbangan, izinkanlah Yesus hadir dan libatkan Dia didalamnya,agar Dia beracara ditengah-tengah kita karena Dia yang empunya kuasa di bumi dan di surga, dan kuasanya itu sanggup menyelesaikan semua masalah yang terjadi didalam kehidupan kita.Amin
Tuhan memberkati.....


“Hati dan iman yang suam membuat orang tidak mampu melihat bahwa dirinya sedang berdiri di tengah-tengah zona yang berbahaya”

Thursday, July 10, 2014

Jadi baik atau jadi benar?

2 Timotius 4:1-2
Oleh : Pdt.Markus Suprapto
Minggu, 6 Juli 2014

“1. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.”
Sepanjang sejarah gereja selalu ada orang yang tidak mau ditegur dan tidak mau mengasihi ajaran yang sehat, bahkan mendekati akhir zaman ini keadaan manusia dan tingkah lakunya semakin tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Paulus menegaskan tegurlah dengan sabar, mengapa ada kata tegur? Karena di zaman media elektronik yang semakin canggih ini, ada banyak anak-anak Tuhan yang memanfaatkan alat-alat semisal : Tablel, Ipad, HP, dll... untuk bisa mendengar dan membaca Alkitab.
Kita sebagai anak Tuhan mempunyai tugas untuk saling menegur diantara kita dengan penuh kesabaran.
Amsal 27:5-6 : “5. Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
6. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.”
Orang yang salah harus ditegur, memang terkadang ketika ditegur kita merasa sakit, tetapi itu baik. Tetapi ada juga orang yang berpura-pura mencium tetapi dengan kepalsuan. Kalau semua orang siap ditegur/siap dipukul, maka akan menjadi baik. Ukuran orang kristen bukan sekadar rajin kegereja, tetapi buahnya, yaitu buah kebaikan dan kepedulian terhadap orang lain.
1 Yohanes 2 : 15-17 : “15. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
16. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”
Kalau orang mengasihi Tuhan, maka akan mendapat kebenaran, maka kita akan memberikan kepada Tuhan yang terbaik, bukan yang asal-asalan.
Mazmur 133:1-3 : “1. Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
2. Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
3. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”
Pemazmur mengungkapkan kebenaran rohani, dimana Yesus pernah berdoa agar para pangikutnya ditetapkan dalam kasih kekudusan dan persatuan. Daud tahu bahwa roh kudus tidak dapat bekerja diantara mereka jika masih ada perpecahan, demikian juga roh kudus tidak dapat bekerja ditengah-tengah kita jikalau masih ada perselisihan yang disebabkan oleh dosa dan ambisi pribadi.
Mari jadilah pribadi-pribadi yang baik dan benar dihadapan Allah, maka segala yang baik dan berkat-berkat Tuhan akan diperintahkan Tuhan untuk dicurahkan kepada kita.Amin
Tuhan memberkati....


“Mengetahui kebenaran adalah penting, tetapi jauh lebih penting hidup dalam kebenaran. ”

Tuesday, July 8, 2014

Pelantikan Panitia Natal 2014

Minggu, 6 Juli 2014 GPdI Sorengan telah melantik Panitia Natal 2014 oleh Bpk.Pdt.Markus Suprapto.
Berikut susunan Panitia Natal 2014 :

Ketua : Stefanus Hermawan.S.
Sekretaris : Herwinahyu D.P.
Bendahara : Ambar Purwaningsih
Seksi-seksi :

  • Acara : Ely
  • Perlengkapan : Paulus
  • Dekorasi : Aditya
  • Med.Pub & Dok : Wahyu
  • Konsumsi : Karni
  • Humas : Timotius Rusman

Friday, July 4, 2014

Video Natal GPdI Sorengan 2013


Video Perayaan Natal GPdI Sorengan, Minggu 29 Desember 2013
Created By : Wahyu Hendratmoko



Thursday, July 3, 2014

Yesus sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa

Yohanes 5 : 1-9
Oleh : Pdt.Victoria Arny Masrutti
Minggu, 29 Juni 2014


“1. Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
2. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
3. dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
4. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.
5. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
6. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
7. Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
8. Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
9. Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.”
Ada rangkaian peristiwa terjadi di kolam Betesda, dan ada sejumlah orang-orang sakit datang ketempat itu dengan satu harapan akan mendapatkan kesembuhan. Betesda adalah rumah belas kasihan, karena tempat itu dipenuhi pleh atmosfer surgawi maka sanggup merubah kondisi yang buruk menjadi baik. Ada sejumlah orang-orang sakit buta, timpang, lumpuh mereka mendapat kesembuhan dari Tuhan. Disana ada orang yang sudah 38 tahun sakit, ayat 6 : “Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?".  Yesus bertanya “maukah engkau sembuh?” dalam bahasa Indonesia mungkin jawabannya cukup iya/tidak, tetapi justru orang itu mengutarakan sederet kata-kata yang intinya menyalahkan orang lain.
Kadang disaat kita menghadapi pergumulan yang berat, kita dalam posisi menunggu, tetapi kadang terlintas dalam pikiran yang menyalahkan orang lain, dan menyalahkan Tuhan “dengan nada protes” Lukas 7:13 :”Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"”
Yesus kembali tergerak hati oleh belas kasihan terhadap seorang janda yang sedang berduka atas meninggalnya anak yang sangat dicintainya. Yesus berkata “Jangan menangis” artinya selain Yesus bisa menyembuhkan, membangkitkan, Yesus juga menghibur. Ini menunjukan bahwa Yesus punya rasa kasih/peduli terhadap janda itu dan kepada siapapun, termasuk kita juga.
Lukas 13:12-13 : “12. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." 13. Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.” Pada hari sabat Yesus juga bertemu seorang perempuan yang sakit, hanya dengan berkata “hai ibu penyakitmu telah sembuh”,seketika itu juga dia sembuh.
Mazmur 142:5 :  “Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!"”. Kita tidak perlu malu mengakui segala keterbatasan kita dihadapan Tuhan, karena Tuhan tetap menjadi tempat perlindungan/pertolongan bagi kita. Mazmur 116:6 :” TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku” Daud begitu bangga kepada Tuhan atas perbuatannya, tatkala Daud tertindas, terbelenggu, atau dalam pergumulan yang berat, bahkan dalam keadaan yang lemah sekalipun Daud berkata “diselamatkannya aku”
Saat ini mungkin secara rohani kita sedang sakit, buta, timpang, lumpuh, lemah, atau kita sedang dalam masalah yang sangat menguras air mata kita, menguras tenaga, waktu, atau piluran kita, bahkan hanya ada sedikit harapan yang tersisa dalam hidup kita, jangan takut ada Yesus yang selalu mengerti dan peduli dalam kehidupan kita.Yesus sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa.Amin


“Orang yang selalu khawatir akan hidupnya, sama dengan orang yang tidak percaya bahwa Tuhan itu ada.”