Thursday, July 10, 2014

Jadi baik atau jadi benar?

2 Timotius 4:1-2
Oleh : Pdt.Markus Suprapto
Minggu, 6 Juli 2014

“1. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.”
Sepanjang sejarah gereja selalu ada orang yang tidak mau ditegur dan tidak mau mengasihi ajaran yang sehat, bahkan mendekati akhir zaman ini keadaan manusia dan tingkah lakunya semakin tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Paulus menegaskan tegurlah dengan sabar, mengapa ada kata tegur? Karena di zaman media elektronik yang semakin canggih ini, ada banyak anak-anak Tuhan yang memanfaatkan alat-alat semisal : Tablel, Ipad, HP, dll... untuk bisa mendengar dan membaca Alkitab.
Kita sebagai anak Tuhan mempunyai tugas untuk saling menegur diantara kita dengan penuh kesabaran.
Amsal 27:5-6 : “5. Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
6. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.”
Orang yang salah harus ditegur, memang terkadang ketika ditegur kita merasa sakit, tetapi itu baik. Tetapi ada juga orang yang berpura-pura mencium tetapi dengan kepalsuan. Kalau semua orang siap ditegur/siap dipukul, maka akan menjadi baik. Ukuran orang kristen bukan sekadar rajin kegereja, tetapi buahnya, yaitu buah kebaikan dan kepedulian terhadap orang lain.
1 Yohanes 2 : 15-17 : “15. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
16. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”
Kalau orang mengasihi Tuhan, maka akan mendapat kebenaran, maka kita akan memberikan kepada Tuhan yang terbaik, bukan yang asal-asalan.
Mazmur 133:1-3 : “1. Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
2. Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
3. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”
Pemazmur mengungkapkan kebenaran rohani, dimana Yesus pernah berdoa agar para pangikutnya ditetapkan dalam kasih kekudusan dan persatuan. Daud tahu bahwa roh kudus tidak dapat bekerja diantara mereka jika masih ada perpecahan, demikian juga roh kudus tidak dapat bekerja ditengah-tengah kita jikalau masih ada perselisihan yang disebabkan oleh dosa dan ambisi pribadi.
Mari jadilah pribadi-pribadi yang baik dan benar dihadapan Allah, maka segala yang baik dan berkat-berkat Tuhan akan diperintahkan Tuhan untuk dicurahkan kepada kita.Amin
Tuhan memberkati....


“Mengetahui kebenaran adalah penting, tetapi jauh lebih penting hidup dalam kebenaran. ”

0 komentar:

Post a Comment