IBADAH + PERAYAAN NATAL

28 Desember 2014

IBADAH MALAM NATAL

24 Desember 2014

GPdI SORENGAN AWARD

24 Desember 2014

LOMBA-LOMBA MENYAMBUT NATAL 2014

14-21 Desember 2014

Saturday, May 24, 2014

Yesus bangkit supaya kita tetap memiliki hidup tenang

Oleh : Pdt.Victoria Arny Masrutti
Lukas 24 : 36 – 42
Minggu, 18 Mei 2014
Tuhan menampakan diri kepada semua murid, waktu itu kondisi murid-murid dalam keadaan ketakutan dan hidup mereka sendiri diliputi keragu-raguan. Sehingga saat melihat Yesus pun dikira hantu. Tetapi Yesus berkata “damai sejahtera bagi kamu”, satu bukti bahwa dalam segala kondisi hidup kita, Yesus ada untuk memberi harapan baru.
Ada 6 hal yang perlu kita pelajari
1 1. Mengapa kita tidak takut menghadapi kehidupan ini?
 (Matius 14: 30-31) : “30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"”
Di dunia ini banyak yang kita takutkan namun Yesus ingin agar kita tetap memandang Dia, dan kuasaNya yang tidak terbatas sanggup menolong kita tepat pada waktunya.
22. Kita belajar dengan adanya keajaiban.
(Yeremia 10 : 2) : “Beginilah firman TUHAN: "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya.”
Tuhan Allah adalah yang Esa dan benar, yang menciptakan segala sesuatu.
33. Yesus sudah mengalahkan dunia.
(Yohanes 16 : 33) : “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."”
Ketika masalah, tantangan, sakit peyakit datang ketenangan kita mulai terusik. Tetapi kita harus tetap kuatkan hati kita untuk bertahan, karena Tuhan yang membela kita.
44. Tuhan Yesus menguatkan kita.
(Matius 17 : 7) : “Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: "Berdirilah, jangan takut!"”
Kalau orang takut pasti tidak bisa berdiri, tetapi disini ada kata “menyentuh”, berarti ada kedekatan sehingga mereka mengalami pemulihan karena perjumpaan mereka dengan Yesus. Dibalik persoalan kitapun Yesus ada disana untuk menguatkan kita.
55.  Yesus mengingat kita.
(Mazmur 136 : 23) : “Dia yang mengingat kita dalam kerendahan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”
Perjalanan kita bukan karena logika, tetapi karena kerja kuasa Allah, dan Dia tidak pernah melupakan kita.
66.Yesus tahu penderitaan kita.
(Yohanes 4 : 6) : “Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.”
Hidup ini merupakan suatu perjuangan. Kita harus siap menghadapi segala situasi, baik suka maupun duka.
Kadang dengan segala daya/upaya untuk mengatasi segala perkara, namun hanyalah kegagalan yang kita alami. (Yeremia 17 : 5) : “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”
Mari  jangan pernah mengandalkan manusia, dan jangan pernah mengandalkan kekuatan kita sendiri. Karena jika demikian kita akan kecewa, tetapi bersama Yesus kita sanggup menanggung dan menyelesaikan semuanya.AMIN
Tuhan memberkati....


“Jadilah pribadi yang sabar, tekun dan tetap tenang menanti pertolongan Tuhan.”

Belajar...belajar...dan belajar

Itulah perjalanan orang-orang kristen sejati
Oleh : Pdt.STEFANUS
(Matius 11 : 28-30)
Minggu, 11 Mei 2014
“28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
29. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”


Ada 4 hal penting dalam pemahaman firman Tuhan ini :
    1.    Belajar membangun iman
Orang kristen yang merasa/mengakui di dalam hidupnya bahwa Kristus telah menjadi dasar imannya, maka sepanjang hidupnya harus dan terus belajar membangun imannya setiap hari seperti firman Tuhan kepada Abram : (Kejadian 15 : 1-2) “1. Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
2. Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."”
Iman  adalah modal dasar untuk bertumbuh menjadi semakin dewasa.
22.    Belajar membangun komunikasi dengan Tuhan (berdoa)
Doa merupakan nafas bagi orang percaya, seperti pelajaran di taman Getsemani, Yesus mengajar para murid untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa agar jangan sampai kita jatuh dalam pencobaan. (Matius 26 : 41) “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
33.    Belajar untuk tekun dalam beribadah
Ibadah merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan bagi orang-orang percaya dan jika ibadah ini dilakukan dengan rasa cukup maka akan mendatangkan keuntungan besar.( 1 Timotius 6 : 6) “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.”
44.    Belajar untuk menjadi pelayan(hamba)
Dalam perjanjian lama salah satu ketaatan Abraham setelah dia memenangkan peperangan  dan membawa seluruh jarahannya, Abraham mengembalikan persepuluhannya kepada Tuhan (Maleakhi 3 : 10) “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
Tetapi dalam perjanjian baru kita dituntut untuk menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan(taat dalam segala hal).
Sebab tujuan akhir setiap orang percaya pengharapan, kamulyaan yang Tuhan berikan bagi kita yaitu tanah air surga.Untuk itu marilah kita menjadi hamba yang baik dan setia, seperti Tuhan Yesus yang datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani dan  memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Matius 20 : 28) “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Di bumi yang baru dan langit yang baru disana tidak ada lagi penderitaan,tangis dan air mata, walaupun didunia sekarang ini kita menjadi orang-orang yang manbur dengan mencucurkan air mata, kita akan menuai dengan bersorak-sorai, dan kita akan e\menjadi orang yang berjalan maju sambil menebar benih kita pasti pulang dengan bersorak-sorai sambil membawa berkas-berkasNya.(Mazmur 126 : 5-6) “5. Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
6. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.”

Monday, May 12, 2014

Yesus bangkit agar kita tetap percaya

Oleh : Pdt.Victoria Arny Masrutti
Minggu, 4 Mei  2014
Ketika para murid masih bersama-sama dengan Yesus hari-hari mereka terasa begitu indah, mereka banyak mengagumi muzijat yang terjadi. Namun ketika Yesus mati, pupuslah harapan mereka dan peristiwa itu sempat membuat iman mereka bagai di ujung tanduk. Dengan kisah ini kita dapat belajar tentang karakter para murid Yesus, dan untuk menyikapi setiap keadaan yang sedang terjadi.
1.       Jangan bersandar pada akal kita sendiri. (Amsal 3 : 5)
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Waktu Tuhan bilang tebarkan jalamu, maka akal dan kemampuan pribadi tidak lagi menguasai hal itu, karena Tuhan telah menjadi sandaran mereka (Mazmur 18 : 19)
Ia membawa aku ke luar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.
2.       Jangan suka ikut-ikutan.(Roma 12 : 2)
“”
Kita tidak perlu merasa ketinggalan apabila kita tidak bisa mengikuti gaya hidup mereka, karena kita sudah diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah.(Kejadian 1 : 26)  Jangan sampai kita di kuasai oleh keadaan, tetapi kita harus mengendalikan keadaan.
3.       Dapatnya adalah kegagalan.(Kolose 2 : 18)
Ketika kemenangan itu Tuhan siapkan untuk kita selalu saja ada oknum-oknum yang berusaha untuk mengagalkannya.(Roma 9:6)
Paulus memulai suatu perubahan yang panjang lebar tentang urusan Allah dengan bangsa Israel, dan alasan ketidakpercayaan mereka saat itu. Padahal sesungguhnya Israel sudah berada dalam rencana keselamatan dari Allah.
Itu sebabnya kita juga harus percaya bahwa rencana Tuhan untuk keselamatan kitapun tidak akan gagal, walau kadang kala perjalanan hidup kita mungkin pernah diwarnai kegagalan.
Tetapi bagaimana kita dapat menjadikan kegagalan itu menjadi  derap langkah awal kita untuk menjadi prajurit Kristus yang militan.
Iblis bisa saja memenangkan pergumulan, tetapi dia tidak akan memenangkan peperangan, hanya doa kita yang akan menyiapkan diri kita untuk menjdai pemenang dalam pergumulan dan peperangan.AMIN


“Anda harus mengangkat tangan sebelum Tuhan turun tangan”

Saturday, May 3, 2014

Kebangkitan itu Mengubah Hidupku

                                     Yesaya 50 : 6
        Oleh : Bpk.Pdt.Hosea Sakti
Minggu, 27 April 2014
Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
Kita sudah terlalu banyak mendengar tentang paskah/tentang kematian Tuhan Yesus, tetapi bagaimana dengan hidup keseharian kita, apakah sudah benar/sesuai dengan apa yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita? Atau sebaliknya justru membuat hati Tuhan sedih seperti waktu di kayu salib, oleh karena pemberontakan kita.
Markus 14: 65
Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!" Malah para pengawalpun memukul Dia.
-Yesus begitu menderita, disiksa dengan tidak manusiawi, dia tanggung penderitaan kita, agar kita mampu/sanggup melangkah untuk hidup di dunia ini, karena sesungguhnya kita tidak layak dihadapan Tuhan.
Kejadian 2 : 7
ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
-Pernahkah kita merenungkan bagaimana hidup kita, dan siapa kita. Kita tidak lebih dari debu yang hampir-hampir tidak ada nilainya, tetapi Tuhan begitu baik dan melayakkan kita untuk menghidupi kebenarannya, agar dosa tidak berkuasa lagi atas kehidupan kita.
Wahyu 2 : 9
Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
-Sampai hari ini iblis masih terus bekerja keras untuk mengincar kita untuk dihancurkan dengan caranya yang licik, tetapi kita tidak perlu takut karena Tuhan sanggup mengubah segala sesuatu.
Yesaya 51 : 1
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.
-Kita di ubah oleh salib itu  menjadi batu karang yang kuat, kita dibuat /dipahat dari gunung batu yang kuat dan kokoh.
-Tetapi jangan bangga dulu, karena ular bisa bersembunyi di sela-sela batu itu, “hati-hati”
-Apa nasehat Paulus kepada orang-orang yang sudah di ubah Tuhan.
Kolose 2 : 22-23
22. semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
23. Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi.
Kita harus kuat /bertekun di dalam Tuhan, dunia ini memang indah/manis. Tetapi ingat itu merupakan tantangan buat kita orang percaya di zaman ini, dan kita jangan sampai di geser dari pengahrapan injil yang sudah kita dengar selama ini.
Roma 16 : 20
 Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
Salib itu telah mengubah kita, bahkan mendamaikan kita kembali dengan Sang Pencipta, kini kita diberi otoritas illahi untuk menghancurkan iblis dibawah kaki kita, sungguh salib itu telah mngubah kita dari cara hidup yang sia-sia, yang dulu menjadi hamba dosa tetapi sekarang telah menjadi hamba kebenaran. Kalau Tuhan sudah siap mengubah , kita harus siap berubah. Amin
Tuhan memberkati.....

“Perubahan tidak akan datang, jika kita menunggu orang lain, atau lain waktu, diri kitalah yang ditunggu-tunggu , diri kitalah perubahan yang kita cari”