IBADAH + PERAYAAN NATAL

28 Desember 2014

IBADAH MALAM NATAL

24 Desember 2014

GPdI SORENGAN AWARD

24 Desember 2014

LOMBA-LOMBA MENYAMBUT NATAL 2014

14-21 Desember 2014

Saturday, November 15, 2014

Kehidupan yang luar biasa


Amsal 30 : 18 – 19
Oleh : Pdt.Arny Masrutti

“18. Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: 19. jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.”
Semua orang tahu dan mengenal apa yang di catat dalam alkitab. Ada tiga hal, bahkan 4 hal yang membuat terheran-heran setelah tahu arti rohaninya.
1.       Jalan rajawali di udara (Yesaya 40 : 31) “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Rajawali adalah burung yang paling istimewa di antara burung yang lain, dia memiliki kemampuan bisa terbang menembus badai/angin yang besar di udara.
Bukankah kita sebagai ana-anak Tuhan kadang putus asa ketika badai hidup seolah menutupi pandangan iman kita? Dan serasa kita tidak dapat menembusnya.
2.       Jalan ular di atas cadas (Yakobus 1 : 12) “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”
Di atas cadas adalah gambaran tempat yang tidak rata, kehidupan kekristenan tidak selalu melewati jalan yang lurus yang tanpa hambatan, namun walau demikian  kekristenan harus tetap bermuara di yakobus 1 : 12 “tetap bertahan dalam pencobaan”.
3.       Jalan kapal di tengah laut (Yakobus 3 : 4) “Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.”
Zaman dahulu kapal mereka hanya mengandalkan angin/memandang ke atas. Perjalanan kekristenan kita juga bagaikan sudah berada di tengah laut yang penuh dengan tantangan, itu sebabnya kita harus memiliki keteguhan hati, dan terus berserah pada sang juru mudi kita Yesus Kristus, yang akan membawa kita sampai kepada tujuan yang pasti.
4.       Jalan laki-laki dengan seorang  gadis (Yeremia 17 : 26-27) “26. Orang akan datang dari kota-kota Yehuda dan dari tempat-tempat sekitar Yerusalem, dari tanah Benyamin dan dari Daerah Bukit, dari pegunungan dan dari tanah Negeb, dengan membawa korban bakaran, korban sembelihan, korban sajian dan kemenyan, membawa korban syukur ke dalam rumah TUHAN.27. Tetapi apabila kamu tidak mendengarkan perintah-Ku untuk menguduskan hari Sabat dan untuk tidak masuk mengangkut barang-barang melalui pintu-pintu gerbang Yerusalem pada hari Sabat, maka di pintu-pintu gerbangnya Aku akan menyalakan api, yang akan memakan habis puri-puri Yerusalem, dan yang tidak akan terpadamkan."”
Hal di atas tidak hanya meliputi hubungan antara laki-laki dan perempuan, tetapi juga menggambarkan kehidupan seseorang yang memiliki hati yang penuh pengorbanan.
Yehuda sangat menghormati hari sabat, Yehuda membawa korban syukur kepada Tuhan. Kita sebagai orang kristen jangan pernah menganggap kecil apa yang akan kita bawa kepada Tuhan, karena apa yang di anggap kecil dan tidak berarti di mata manusia dihargai Tuhan. Dan apabila kita tetap cinta Tuhan, hormati hari sabat dengan baik, bawa korban syukur kepadaNya, pastikan kita akan memperoleh kehidupan yang luar biasa.Amin



“Di tengah kehidupan yang penuh dengan tantangan, nama Tuhan adalah benteng dan perlindungan yang aman.”

Berjalan dalam terang

1 Yohanes 1 : 5-10
Oleh : Pdt.Arny Masrutti

“5. Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
6. Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
8. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
10. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.”

Mengapa kita harus hidup dalam terang?? Karena  Tuhan adalah terang yang sesungguhnya. Kita dipanggil bukan untuk hal-hal yang sia-sia, melainkan untuk hal-hal yang berguna bagi Tuhan.
(ayat 5) : Ketika kita hidup dalam pemuridan Tuhan, selalu ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang siap menghadang di depan kita untuk mengganggu.

Roma 13 : 12 “Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!”
“hari sudah jauh malam” artinya waktu ini sudah semakin singkat. Paulus percaya akan datangnya hari Tuhan yang dekat untuk memindahkan gerejaNya ke sorga. Itu sebabnya anak-anak Tuhan harus siap secara rohani dan harus menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan.

(ayat 6) : Kita ikut Tuhan dituntut untuk menjadi terang, bukan menjadi pendusta yang tidak melakukan kebenaran.
Yudas 1 : 19 “Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.”
Tuhan mau kita menjadi orang yang dapat memotivasi orang lain, bukan pemecah belah.

(ayat 7) : Kalau kita hidup dalam terang, maka kita akan mempunyai persekutuan dengan Allah dan mengalami kasih karunia dan hidup kudus di hadapanNya.
1 Korintus 1 : 30 “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.”
(ayat 8) : Kita orang percaya harus sadar bahwa tabiat dosa itu selalu mengancam kita, maka kita harus senantiasa mematikan perbuatan dosa melalui roh kudus yang tinggal di dalam kita.
(ayat 9) : Kejahatan bukan di ukur dari kelakuan tangan kita, tetapi kita juga harus mengakui dosa kita dan memohon pengampunan dan penyucian dari Allah.

Maleakhi 3 : 16 “Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."”
(ayat 10) : Kita harus mengakui keadaan kita, otoritas tidak hanya di gereja, tetapi selalu ada dalam hidup kita. Dalam pengiringan kita kepada Tuhan dan dalam segala aspek kehidupan.
Hari ini kegelapan apa yang sedang meliputi hidup kita, jangan biarkan kegelapan membutakan mata hati kita, tetap datanglah pada sumber terang yang sesungguhnya. Maka kita akan selalu berjalan dalam terang Tuhan.Amin


“Orang yang mengetahui dirinya telah berdusta, dia tidak akan percaya kepada orang yang jujur.”

NATAL GPDI SORENGAN 2014


Friday, October 31, 2014

Bersukacitalah

Filipi 4:4
Oleh : Ibu Pdt.Arni Masrutti
Minggu,26 Oktober 2014

“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”
Ada dua kata yang di ulang-ulang, ini menandakan bahwa perkataan itu sangat penting. Orang percaya harus bersukacita dan memperoleh kekuatan dengan mengingat akan kasih karunia dan dekatnya Tuhan serta janji-janjinya pada kita, kita memang pantas menjadi orang yang bersukacita.
Mazmur 105 : 1-6 “1. Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! 2. Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! 3. Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN! 4. Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! 5. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya, 6. hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya!”
Bagaimana caranya agar kita tetap bersukacita ?
1.       Bersyukur
Mazmur 136 : 1 “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”
Dalam Mazmur juga ada kalimat yang diulang-ulang, ini mengajarkan kita bahwa kasih Allah adalah dasar dari semua tindakannya, kasihnya, kemurahannya, kesetiaannya,dan kebaikannya.
2.       Bernyanyi bagiNya
Ibrani 13:15 “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.”
Hal ini menegaskan bahwa disaat dalam kesesakan, pencobaan, atau kesulitan yang kita alami, kita harus mempercakapkan perbuatanNya yang ajaib, serta mempersembahkan nyanyian syukur yang memuliakan Allah.
3.       Bermegah di dalam namaNya
Zakaria 10 : 12 ”Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.”
Alkitab mencatat bahwa Allah berjanji untuk menghapus tantangan terhadap pemulihan Israel, maka Allah juga akan memulihkan dan menguatkan  kita untuk dapat bermegah di dalam Tuhan, walau hidup dalam himpitan sekalipun.
4.       Cari kekuatanNya dan wajahNya
Ratapan 3 : 25 “TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.”
Dalam segala kondisi kita harus datang pada Tuhan tegakkan kepala, artinya tidak ada pada pihak yang kalah.
5.       Ingat perbuatan-perbuatanNya yang ajaib
Yosua 1 : 8 “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”
“Merenungkan” berarti membaca dalam hati, dan bicara kepada diri sendiri sementara berfikir, dan siap menerapkan kepada seluruh kehidupan kita.
“Berhasil dan beruntung” orang yang mengetahui dan menaati firman dan hukum-hukumNya akan berhasil dan beruntung karena mereka memiliki hikmat untuk hidup benar dan mencapai tujuan Allah bagi hidup mereka.
Jadilah pribadi yang kuat, berani, tekun, dan menjadikan firman Allah sebagai penuntun utama, serta memutuskan untuk selalu mencari kehadiran dengan sungguh-sungguh seumur hidup kita.Amin


“Pengenalan kita akan Tuhan membawa kesediaan berkata “YA” dan kepada ketaatan akan suara Tuhan.”

Berserah pada rancangan Tuhan

Yeremia 29 : 11
Oleh : Ibu Pdt.Arni Masrutti
Minggu, 19 Oktober 2014


“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Secara hurufiah orang akan gampang mengungkapkan dan menganggap hal itu adalah hal yang biasa, tetapi mengapa kita diharuskan untuk belajar berserah pada rancangan Tuhan, karena kita berada dalam lingkungan yang terbatas, yang membutuhkan campur tangan Allah dalam segala sesuatu.
1.       Belajar dari Daud(anak Isai)
1 Samuel 16 : 12 “Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.”
Waktu Saul menjadi pemimpin bangsa Israel, Saul pernah melakukan hal-hal yang tidak berkenan, maka Tuhan siapkan pengganti/pemimpin yang baru. Daud yang masih muda memiliki wajah yang elok,  tetapi Daud punya hati yang sungguh mendambakan Allah. Itu merupakan alasan utama Allah memilih dia sebagai raja berikutnya di Israel.
Ayub 22 : 22 “Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya, dan taruhlah firman-Nya dalam hatimu.”
Daud tetap bisa menerima “realita” dan tetap dapat menerima kenyataan/perkataan firman Tuhan.
2.       Tetap setia dalam kondisi yang Tuhan ijinkan.
Amsal 2 : 7-8  “7. Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,8. sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia.”
Kalau Tuhan yang menjangkau segala kondisi, waktu, keadaan, dan yang lain, pastikan kita akan mendapat pertolongan yang tepat pada waktunya. Kalau kita akan masuk dalam rancangan Tuhan kita harus tetap setia, maka jalan hidup kitapun akan di pelihara oleh Tuhan.
3.       Memiliki sumber kekuatan.
Matius 17 : 27 “Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."”
Kalau kita pikir secara manusia tidak mungkin mulut ikan ada mata uang, tetapi ini fakta yang tak terbantahkan. Hal itu terjadi karena pekerjaan iman yang dapat mengatasi kemustahilan.
Yesus sering mempercakapkan sifat yang sejati yang sanggup memindahkan gunung, mengadakan mujizat dan penyembuhan, serta melakukan hal-hal yang besar dan dahsyat.
Iman yang sejati adalah iman yang “Efektif” yang memberi hasil, dan yang memampukan kita untuk menerima panggilan Tuhan, dalam kondisi apapun, dan memiliki kekuatan untuk bertahan dan hidup dalam rancangan Tuhan selamanya.Amin.


“Pertolongan Tuhan sering kali terhalang oleh kebanggaan dan kelebihan yang kita miliki, tetapi kita akan belajar berserah pada rancangan Tuhan.”

Friday, October 17, 2014

Bersyukur mulai dari hal-hal kecil

Oleh : Ibu Pdt.Arny Masrutti 
(Minggu, 12 Oktober 2014)
Lukas 15 : 8-10

“8. "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?
9. Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.
10. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."”
Di dunia ini orang gampang untuk bersyukur tatkala menerima berkat-berkat yang banyak, dapat mengalami hal-hal yang dahsyat dan luar biasa. Tetapi bagaimana di saat badai mulai datang? Masalah mulai bermunculan, sakit penyakit datang menghampiri, bahkan kenyamanan mulai terusik, biasanya ucapan syukur mulai nyaris tak terdengar.
Ayat di atas mengisahkan tentang dirham yang tidak seberapa nilainya, tetapi perempuan yang memiliki dirham itu merasa betapa berartinya barang itu, maka dia berupaya bagaimana caranya agar bisa di dapatkan kembali, maka dia langsung ambil tindakan.
1.       Perempuan itu siap melakukan sesuatu, yaitu menyalakan lampu.
2.       Perempuan itu menyiapkan sapu, ada itikat baik untuk membersihkan dengan cermat dan teliti.
3.       Terjadi sukacita yang luar biasa, karena yang hilang sudah ditemukan.
Matius 5 : 15 “Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.”
Pelita artinya di tinggikan, gambaran juga orang-orang percaya yang telah menjadi kesaksian yang baik di dunia ini.Ketika kita menjadi kesaksian bagi orang lain, kita pun akan mendapat kelimpahan dan kasih karunia Allah.
Amsal 13 : 4 “Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan”
Tanpa kita sadari sesungguhnya setiap pagi kita selalu mendapat kelimpahan : waktu, berkat akan diberikan kepada kita kalau kita rajin dan sungguh-sungguh antusias dan siap bekerja bersama Tuhan apa yang Tuhan tidak bisa untuk kita? “Dia sanggup”
Ester 1 : 9 “Juga Wasti, sang ratu, mengadakan perjamuan bagi semua perempuan di dalam istana raja Ahasyweros.”
Ratu wasti mengadakan pesta perjamuan wanita, adalah gambaran bahwa wanita perlu bersekutu satu dengan yang lain, untuk saling belajar mengenai hal-hal yang positif dan memulyakan Tuhan.
Yeremia 30 : 19 “Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka banyak dan mereka tidak akan berkurang lagi; Aku akan membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi.”
Tuhan sangat menginginkan kita, dalam kondisi yang tidak bersahabat sekalipun. Kita harus tetap bertahan dalam panggilanNya  walaupun suka/duka silih berganti, dan kerikil tajam siap menghadang di depan kita, jangan pernah mundur selangkahpun, tetaplah maju sampai janji dan rencananya di genapi dalam hidup kita.Amin


“Jika kita percaya bahwa rancangan Tuhan adalah kebaikan, maka kita akan selalu bersyukur dalam segala hal.”

Memiliki keberanian untuk hidup

Yesaya 40 : 28-31
Oleh : Pdt.Markus Suprapto
Minggu, 5 Oktober 2014


“28. Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
29.ia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”
Kita semua tahu bahwa Allah kita adalah Allah yang maha kuasa, dan sampai hari ini Dia tidak pernah berubah. Itu sebabnya kita harus memandang Dia sebagai sumber pertolongan dan kasih karunianya yang nyata atas kita.
1 Raja-raja 17 : 10-15 “
10. Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
11. Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
12. Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
13. Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
14. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
15. Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.”
Perjumpaan seorang janda dengan Elia membuat harapannya yang kecil menjadi besar, maka dia berani bertindak karena iman.
1.       Janda memiliki keberanian untuk hidup
Tuhan mengutus Elia untuk memperkuat iman janda itu, dan memberikan berkat-berkat rohani & jasmani ketika dia nyaris putus asa. Demikian juga seberat apapun tekanan yang menimpa, kita harus berani untuk hidup.
2.        Janda itu memiliki keberanian untuk berkorban dan bermurah hati.
Jadi iman harus ada tindakan, orang yang jatuh cinta kepada Tuhan pasti ingin berkorban, dipersiapkan dan di bawa kepada Tuhan. Jadi orang yang berani berkorban dan murah hati itu sudah masuk hitungan Tuhan.
Allah mengukur persembahan bukan dari jumlah yang dipersiapkan, tetapi dari kasih, pengabdian, dan pengorbanan yang terkadang dalam persembahan tersebut.
3.       Janda itu memiliki keberanian untuk tetap percaya.
Kalau Tuhan sudah lakukan sesuatu yang begitu dahsyat bagi janda itu, kita juga harus yakin terhadap pemeliharaan Tuhan bahwa firmannya adalah ya dan amin.
Sejauh ini bagaimana kedekatan kita dengan Tuhan? Di saat posisi kita hampir-hampir seperti janda itu, dan hampir-hampir tak berdaya dan nyaris putus asa, adakah iman dan setitik harapan yang tersisa untuk kita dapat kembali meraih muzijat/pemulihan dari Tuhan.
Milikilah iman dan keberanian seperti janda itu, maka apa yang Tuhan lakukan akan dilakukan juga kepada kita.Amin

“Orang berani adalah orang yang berani mengambil jalan yang tidak dilalui oleh kebanyakan orang”

Thursday, October 9, 2014

Hidup karena percaya

Matius 14 : 22-33
Oleh : Pdt.Kristanto
Minggu, 28 September 2014

22. Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.23.Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
Suatu kisah nyata tentang Yesus dan para murid ketika masih berada di bumi. Yesus serring kali meluangkan waktu untuk sendirian dengan Allah, yaitu berdoa untuk kesejahteraan rohani sertiap orang percaya.
Ketidakinginan untuk berdoa sendirian dan bersekutu dengan Bapa di Surga adalah suatu tanda yang jelas bahwa hidup rohani kita sedang mengalami kemunduran. Maka kita harus segera berbalik serta memperbaharui penyerahan kita kepada kasih karuniaNya yang menyelamatkan.
Matius 17 : 17-18
“17. Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"18. Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.”
Ayat ini mencerminkan penilan Yesus terhadap murid-murid dan gereja yang gagalmelayani orang lain dengan kuasa kerajaan Allah. Dan gagal untuk membebaskan orang-orang  yang ditindas oleh iblis atau setan. Yesus ernah mmenegur setan, kita tahu bahwa setan tidak untuk didoaakn, namun ditegur dan diusir.
2 Korintus 5 : 7
“sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat”
Dala, hidup ini ada banyak hal yang dapat ditakuti, anamun Yesus ingin agar kita memandang Dia dan tidaj=k takut lagi. Kata-kata yang membangkitkan semangat dilandaskan pada kuasaNya yang tidak terbatas. Serta kasih pribadi yang sangat kuat kepada semua umatNya yang percaya dan benar-benar menjadi milikNya.
“AKU INI” dalam bahasa Yunani “EGO EIMI”. Sebuah perperkataan yang sangat sederhana tapi penuh makna.
1.      EGO EIMI bisa dimaknai Aku ini sahabat sejati kalian.
2.      EGO EIMI bisa dimaknai Aku ini Tuhan.
3.      EGO EIMI bisa dimaknai Aku ini tidak berubah
Ketegasan ini harus meyakinkan murid-murid Yesus akan datangnya pertolongan ilahi.
Hari ini mungkin dalam rumah tangga kita bergelora, ada angin kencang, serasa kita berjalan dia atas air kebimbangan…percayalah,,,”EGO EIMI” masih berlaku sampai hari ini untuk kita.


“Kerelaan menjalani kehidupan yang tidak rata, membuat mental dan rohani seseorang terlatih dan siap maju”

Pohon dan Buahnya

Lukas 6 : 43-45
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 21 September 2014

“43. "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.44. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.45. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."”
Ayat ini mengisahkan tentang pohon yang baik dan yang tidak baik. Duri tidak mungkin membuahkan anggur, jadi seharusnya yang terjadi adalah penuaian buah harus sesuai dengan apa yang ditabur. Sesungghnya hati kita adalah lahan untuk ditaburi Firman Allah, sudahkah kita membuahkan kebenaran dan kebaikan?
Mazmur 92 : 13 : “Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;”
Orang Kristen harus  punya cirri-ciri yang lain daripada yang lain, contohnya :
1.       Pohon Korma, dia adalah pohon yang kuat, yang tidak gampangkena angin? Cuaca ekstrim.
Sekeras apapun kehidupan yang kita hadapi, kita harus tetap kuat untuk bertahan dalam Tuhan.
2.       Pohon Aras, pohon yang tumbuh di gunung yang anginnya cukup besar. Tak gampang roboh dan tetap mengeluarkan buah yang manis.
3.       Pohon aras tumbuh menjulang tinggi, akarnya menjulur kemana-mana, tapi tetap bertemu dan saling bergandengan. Itu menggambarkan betapa orang Kristen harus bergandengan tangan rukun dan saling menguatkan satu sama lain.
4.       Ketika ranting pohon aras itu kering, dan jatuh lalu dikumpulkan, ketika dibakar mengeluarkan atau menebarkan bau harum yang menyegarkan orang. Anak-anak Tuhan yang bertahan hidup di lading Tuhan dan hidup dalam kebenaran, tentu juga akan menyenangkan hati Tuhan dan sesama.
Kisah Para Rasul 9 : 36 : “Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.”
Sekali waktu Tabita meninggal, alkitab mencatat bahwa orang-orang yang ada di sekitar terkesan dengan kebaikan Tabita, maka mereka meminta Petrus untuk membangkitkan dia. Maka bangkitlah dia. Hari ini kesan apa yang orang-orang dapatkan dari diri kita anak-anak Tuhan.
Ibrani 6 : 8 : “tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.”
Dimanapun yang namanya duri pasti menyakitkan, bagaimana Tuhan dimasyurkan kalau lahan hati kita masih menghasilkan semak duri dan rumput duri yang tidak berguna dan yang selalu menyakiti siapapun. Orang-orang kadang merasa tidak nyaman dan merasa tersakiti oleh sikap dan tindakan kita. Mulailah berubah dari cara hidup yang tidak tepat, tidak disiplin, dan tidak selaras dengan Firman Tuhan.
Di zaman ini hidup memang semakin keras, tekanan-tekanan hidup dari berbagai sisi berusaha menghimpit untuk melemahkan iman kita. Tapi kita harus kembali pada posisi sebenarnya untuk tetap berkomitmen yang selalu memiliki kemampuan, kerinduan, kemauan, untuk menjadi pelaku firman, dan yang selalu berusaha tetap bertahan dan berbuah walau di tengah-tengah masa yang subur.
Amin.

Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya, tetapi kita bukan buah, sehingga kita bisa hidup secara berbeda dari “pohon”.




Thursday, September 18, 2014

OHP rusak ganti LCD Proyektor

Seperti kesaksian oleh Bpk.Bambang yang dapurnya kebakaran, tetapi mendapatkan ganti dapur yang lebih bagus. Bukan suatu kebetulan juga minggu lalu OHP gereja rusak karena lampunya mati, Akhirnya setelah menunggu beberapa tahun akhirnya tahun ini GPdI Sorengan mempunyai LCD Proyektor juga.

Terima kasih buat jemaat yang sudah menyumbangkan dananya, semoga makin diberkati...amin.God Bless..


*Bagi jemaat yang mau menyumbangkan dananya masih ditunggu, karena masih kredit...hehe...

Terjadilah menurut imanmu

Markus 11 : 20-26
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 7 September 2014


“20. Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. 21. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering." 22. Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! 23. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 24. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. 25. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." 26. (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)”
Dalam hidup sehari-hari ada banyak hal-hal dan tugas-tugas yang harus kita selesaikan  dalam jangka pendek, tetapi bagaimana untuk menyelesaikan program-program untuk jangka panjang yang membutuhkan perjuangan iman untuk mencapai semuanya?.
“Kata percaya dan menerima” itu bukanlah iman yang dapat dihasilkan oleh manusia karena sudah melihat, tetapi sesungguhnya adalah iman yang percaya seutuhnya yang diberikan kepada hati orang percaya oleh Allah sendiri.
Ada 3 hal penting yang harus kita perhatikan :
1.       Perhatikan dulu kondisi kita yang sesungguhnya.
Mungkin kita masih hidup dalam keduniawian yang hanya melihat luarnya saja. Yesus pernah kecewa dengan pohon ara, di saat ia lapar dengan maksud ingin menikmati buah itu, tetapi dia tidak menemukan satu buah pun saat itu. Apakah Tuhan juga akan kecewa dengan kita?.
2.       Duniawi adalah kehidupan yang ikut-ikutan /musiman.
Roma 12 : 2 : “anganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Hari-hari ini kita harus sadar bahwa sistem dunia yang beraneka macam dan segala kepopulerannya, sesungguhnya jahat adanya. Kita harus memiliki filter untuk menyaring hal-hal yang baik dan yang kurang baik.
3.       Sifat-sifat duniawi adalah yang menyimpang dari ajaran-ajaran Tuhan.
Ibrani 11:1 : “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Dunia selalu memakai cara-cara yang praktis “percaya karena melihat”, tetapi tidak dengan Tuhan, Tuhan mau kita pakai cara-cara Tuhan. Yaitu iman yang dapat mengatasi kemustahilan atau hal-hal yang sama sekali belum nampak di depan mata kita. Iman itulah yang merupakan dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.
Roma 10 : 8 : “Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.”
Jadi iman harus ada di dalam hati untuk meliputi perasaan, akal, dan kehendak sehingga mempengaruhi seluruh diri kita.
Iman juga harus meliputi penyerahan diri secara umum kepada Yesus sebagai Tuhan, baik dalam kata maupun dalam perbuatan. “terjadilah menurut imanmu”.Amin


“Surga akan melepaskan kuasa untuk menjawab doa-doa yang hanya dinaikkan dengan iman dan ketekunan”

Wednesday, September 10, 2014

Memiliki masa depan

Pengkhotbah 11 : 4-6
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 31 Agustus 2014


“4. Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. 5. Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu. 6. Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.”
Terkadang kita selalu mudah beranggapan bahwa masa depan itu adalah urusan yang masih sangat jauh untuk dipikirkan, tetapi ternyata harus dimulai dari sekarang. Bagaikan masa penaburan yang kelak selalu ada penuaian.
Apa yang harus kita lakukan agar memiliki masa depan atau berhasil dalam perjalanan hidup kita?
1.       Abaikan angin yaitu hal-hal yang akan membuat kita kendor. Artinya kalau mau berbuat sesuatu jangan tengok kanan kiri dan jangan menunda waktu.
Ulangan 30 : 8-10 “8. Engkau akan mendengarkan kembali suara TUHAN dan melakukan segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.9. TUHAN, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu--”
kalau kita mengerjakan sesuatu untuk Tuhan dengan suka dan tanpa mengharapkan orang lain melihat kita, maka Tuhan yang akan melimpahkan segala sesuatu yang baik kepada kita.
2.       Kita perlu menabur Ayub 4 : 8 “Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.”
Sampai detik ini hukum tabur tuai masih tetap berlaku dan gaya hidup akan menentukan masa depan kita dan selalu sesuai dengan apa yang kita tabur.
3.       Tabur-tabur dan tabur Hosea 8 : 7 “Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.”
Fakta yang tak terbantahkan adalah masa penuaian adalah masa yang penuh kelimpahan, apa yang kita tabur pasti kita yang akan menuai, bukan orang lain.
4.       Taburlah sesuai dengan yang kita inginkan. Pengkhotbah 11 : 2 “Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.”
Bukankah kadang keputusan kita dipengaruhi oleh keinginan yang tidak sesuai dengan apa yang kita putuskan semula? Oleh sebab itu kita tidak perlu ditakutkan oleh gangguan-gangguan yang bersifat  menggagalkan keputusan kita.
5.       Jangan pernah menyerah untuk melakukan kebaikan. Roma 12 : 11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
Satu kalimat yang tidak asing lagi “roh memang penurut tetapi daging lemah” kadang orang memiliki roh yang menyala-nyala untuk melayani, tetapi merasa kurang tercover. Karena kalau belum berani merombak secara total segala kedagingannya yang di anggap lebih menguntungkan.
6.        Menabur dalam keyakinan. Galatia 6 : 6-8 “6. Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. 7. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. 8. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”
Allah tidak membiarkan dirinya dipermainkan. Kita yang mengakui menjadi pengikut Kristus yang sudah dilahirkan kembali oleh firman dan roh, maka kita akan selalu dipimpin dan dilatih untuk menabur yang terbaik di antara yang baik. Apabila datang waktunya kita pasti akan menuai.Amin.

“Pelajarilah masa lalu, jika ingin meramalkan masa yang akan datang.” 

Saturday, August 30, 2014

Persembahan yang Hidup

Roma 12 : 1
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 24 Agustus 2014

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Rasul Paulus  menegaskan kepada jemaat di kota Roma agar merka beribadah dengan baik dan benar, yang dapat menyenangkan hati Tuhan. Demikian juga sebenarnya kita sebagai orang percaya mempunyai keinginan yang tulus ikhlas untuk menyenangkan hati Tuhan, serta memiliki kehidupan yang kudus dan berkenan yang layak dipersembahkan untuk pelayanan bagi Tuhan.
2 Timotius 2 : 21 : “Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.”
Kita dipersiapkan untuk melakukan perkerjaan yang mulia dan membawa misi dari Tuhan agar banyak orang memulyakan nama Tuhan, dan kita akan belajar dari semua ini.
1.       Menyangkal diri (Roma 6 : 6) : “Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.”
Melepaskan hal-hal yang kita sayangi memang sulit, tetapi kita harus berjuang menyalibkan manusia lama kita dan menyalibkan keinginan-keinginan yang berhubungan dengan dosa dan menuju kepada hidup yang diperbaharui.
2.       Belajar mempersembahkan koraban kepada Tuhan (Matius 19 : 21) : “Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."”
Hal ini berbicara tentang ikatan yang ada di dalam hidup kita dan menguasai kita. Jadi untuk melepaskan semua itu bagaikan korban yang sangat menyakitkan.
3.       Menyucikan diri dari hal-hal jasmani (2 Korintus 3 : 7) : “Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian”
Ada banyak orang lolos ujian dari hal rohani, tetapi belum tentu lolos dari hal-hal jasmani, Iblis selalu mencari celah untuk bisa menggoda manusia dengan hal-hal jasmani dan kedagingan.
4.       Mengalami pemprosesan untuk menjadi bangunan yang sempurna (1 Petrus 3 : 7) : “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.”

Ketika pemprosesan berlangsung memang sangat menyakitkan, ketika kita di tempa, dihancurkan kulit kedagingan kita dan ditarik akar-akar kepahitan, bahkan di buka selubung kemunafikan kita. Ketika kita tidak memberontak dan lari dari proses itu, kita yakin Tuhan pasti memberi kesanggupan karena Tuhan tidak pernah melakukan sesuatu tanpa tujuan, kita hanya bisa berserah kepada Tuhan yang sanggup mengubah hidup kita menjadi bejana yang indah dan mulia di hadapan Allah. Persembahkanlah tubuhmu untuk menjadi persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah, karena itu adalah ibadah yang sejati.Amin.

Kemerdekaan yang Ditebus oleh Darah dan Nyawa

1 Petrus 1:18-19
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 17 Agustus 2014


18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19.melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Di Dunia ini banyak orang berusaha keras supaya harta benda yang dimiliki bisa sampai 7 turunan. Kadang orang merasa bangga bisa memiliki segalanya dan tidak pernah terpikirkan bahwa itu hanya bersifat fana dan sementara saja.
Jika kita belajar dari bahasa jawa ternyata indah sekali
1. “Nyawa kui gaduan” : artinya kita tidak punya hak untuk memiliki sepenuhnya dan selamanya.
2. “Banda kui mung titipan” : artinya kita harus sadar seseorang yag menitipkan sesuatu kepada kita sekali waktu akan diambil kembali.
3. “lan nyawa kui mung sampiran” :  artinya hanya sebentar saja.
Jadi kalau hari ini kita bisa menikmati semuanya, itu  bukan hasil kerja keras dan adanya upaya kita semata, tapi karena atas kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita. “karena kelak Tuhan akan mengambil semua itu”
Tapi tubuh dan darah Kristus menjadi suatu didikan bagi kita. Roma 6:18-19 : (18. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. 19. Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.) Dulu kita seenaknya berbuat dosa dan menyerahkan anggota-anggota tubuh kita kepada kecemaran dan kedurhakaan, dan hidup dalam dosa yang memimpin kita dalam kematian.
Dan sekarang kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia, maka kita akan menyerahkan tubuh kita untuk kebenaran. Maleakhi 3:10 (Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.)
1 Petrus 2:16 (Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.) Setelah kita dimerdekakan daripada dosa, makakita harus hidup dalam kebenaran, melakukan apa yang Allah perintahkan, dan melayani dengan kasih.
Galatia 5:13 (Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.) Mari jangan salahgunakan kemerdekaan yang tela Tuhan berikan, dan jangan lagi hidup berkutat dengan dosa, karena semua terbuka, dan tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah, atas segala perbuatan kita yang baik maupun yang jahat.
Hari ini kita punya kesempatan yang sama untuk hidup merdeka, menjadi hamba Allah, serta melayani dengan kasih, maka kita akan menjadi pribadi yang mampu menggenapi rencana Tuhan di bumi ini, dan kerjakanlah sampai kita menembus batas  waktu yang Tuhan tentukan bagi kita. Amin

Mematikan keinginan daging adalah perjuangan, tapi jika terlatih, maka kita akan menjadi hamba yang berkenan”


Friday, August 15, 2014

Doa Syafaat

Filipi  1 : 9-11
Minggu, 10 Agustus 2014
Oleh : Pdt.Arny Masrutti

“9. Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,
10. sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,
11. penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.”
Ada banyak doa syafaat yang dinaikan Rasul Paulus untuk jemaat di Filipi agar mereka mengalami lawatan Tuhan dan hidup dalam kasih, pengetahuan serta pengertian yang benar.
·         Ayat 9 : Kita di didik oleh pengertian yang semakin meningkat. Apa jadinya kalau tidak ada doa syafaat? Kita tidak tahu Indonesia semakin kacau, semakin kurang bisa mengikuti alur yang benar dan pasti kejahatan pun semakin meningkat.
·         Ayat 10 : “SUCI” berarti tanpa campuran dosa, “tak bercacat” berarti tidak menyakiti hati Allah dan sesama. Kesucian seperti itu hendaknya menjadi tujuan utama semua orang percaya, karena mengingat kedatangan Tuhan yang semakin dekat.
2 Petrus 3 : 17-18 >> “17. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.
18. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.”
Hari-hari ini ada banyak kabar yang cukup meresahkan hati kita sebagai umat Tuhan. “ISIS” adalah kelompok yang berusaha keras untuk mengeser keyakinan kelompok lain, dan yang menjadi sasaran utama adalah kelompok kita yang dianggap “minoritas”.
Oleh sebab itu kita harus banyak berdoa, agar tidak tersesat oleh keadaan yang sedang bergerak saat ini.
Yakobus 3:17 >> “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.”
Buah-buah kebenaran akan muncul dalam hidup kita, manakala kita menyakini bahwa semua itu adalah ajaran yang paling murni diantara yang lain.
Kita harus mulai sadar bahwa kita hidup di lembaran yang paling akhir, kita harus hidup dalam kasih, pengetahuan, pengertian akan kebenaran firman Allah. Serta berbuah kebenaran, memiliki iman yang tidak bercacat cela. Semua itu menjadi “Tolak Ukur” orang percaya, dan yang akan menentukan kita untuk dapat berjumpa dengan Tuhan. Amin.
Tuhan memberkati...


“Medali sorgawi hanya akan di anugerahkan kepada para pelari yang tekun berlari hingga garis akhir.”

Hidup dalam Kelegaan

Matius 26 : 26-29
Minggu, 3/8/2014
Oleh: Pdt.Arny Masrutti

“26. Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." 27. Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. 28. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. 29. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."”
Setiap orang yang sudah diselamatkan oleh Tuhan harus selalu berada dalam persekutuan dengan Tuhan. Serta tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan dengan Tuhan, bagaikan ranting yang selalu melekat pada pokoknya yang akan selalu menikmati kehidupan bersamaNya.
1.       Mengenai Perjamuan Kudus. (Matius 14 : 19) : “Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.”
Perjamuan Kudus adalah hal yang tidak asing lagi bagi kita semua. “Roti” adalah lambang tubuh Kristus yang sudah dipecah-pecahkan bagi kita. Tentang roti juga kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati dan kita berdoa terlebih dahulu dan orang lainpun akan menikmati juga.
2.       Kita percaya bahwa Tuhan Yesus adalah roti hidup. (Yohanes 6:35) : ” Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Yesus berkata “Akulah roti hidup” pernyataan itu menampilkan suatu aspek penting dari pelayanan pribadi Yesus. Pernyataan itu juga memberitahukan kepada kita bahwa Kristus adalah makanan yang memelihara kehidupan rohani kita (Yohanes 3 : 23, 24) : “23. Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,24. sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.”
Percaya kepada Yesus tidak boleh berhenti, dan kita harus hidup dalam kasih dan saling mengasihi.
Mengapa ada doa yang dijawab dan ada yang tidak??
Penghalangnya adalah dosa, kebencian, jadi setiap orang harus mengasihi Tuhan, juga harus mengasihi sesamanya.
3.       Kita menikmati tubuh dan darah Yesus menjadi suatu kebutuhan.(Ibrani 9:13,14) : “13. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, 14. betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”
Pada zaman taurat penyucian dosa harus dengan korban hewan/ternak (lembu, domba,dll...), tetapi pada zaman anugerah dan kita tahu bahwa darah Yesus merupakan pusat dari konsep penebudan dosa manusia, dan diatas salib Kristus mencurahkan darahNya yang suci agar dapat menghapus dosa-dosa kita serta mendamaikan kita dengan Allah.Amin.
Tuhan memberkati...


“Hanya darah anak domba Allah yang tidak bercacat cela, yang berkuasa membasuh manusia dari dosa.”

Monday, August 4, 2014

Jaga Hati

Amsal 4 : 23
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 27 Juli 2014

“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Dewasa ini orang pada umumnya beranggapan bahwa kepala dan otak menjadi pusat pengatur kegiatan manusia. Tetapi Alkitab menyatakan bahwa hati yang menjadi pusat.
Secara Alkitabiah hati dapat dilihat berisi seluruh pikiran, perasaan, dan kehendak seseorang.
1.       Hati adalah pusat intelek, orang sadar/ insaf akan sesuatu di dalam hati mereka terutama hal-hal yag menyangkut pikiran.
2.       Hati adalh pusat perasaan. Alkitab berbicara tentang hati yang gembira, tetapi ada juga hati yang dipenuhi ketakutan, kekhuatiran, hati yang menderita, kadang juga ada hati yag berkobar-kobar/bersemangat, semua kegiatan hati ini bersifat emosional.
3.       Hati adalah pusat kehendak manusia. Kita membaca dalam Alkitab mengenai hati yang keras yang menolak umtuk melakukan kehendak Allah. Dengan hati juga kita dapat mengambil keputusan yang terarah kepada hokum-hukum Allah. Sema kegiaan ini terjadi di dalam kehendak manusia.

Ulangan 23 : 9 : "Apabila engkau maju dengan tentaramu melawan musuhmu, maka haruslah engkau menjaga diri terhadap segala yang jahat.”
              Orang yang mau maju perang, pertama-tama menjaga hati sedemikian rupa, harus berkonsentrasi penuh, dan menjaga diri dari hal-hal yang tidak penting

I Yohanes 5:21 : “Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.”
              Bukankah kadang kita sulit untuk mewaspadai hati kita yang kadang mengisitimewakan seuatu yang kita miliki. Berhala adalah sesuatu yang kita kasihi secara berlebihan. Kecenderungan semacam inilah yang kadang membuat Allah meras diduakan, dan Allah sangat-sangat tidak suka.

Yudas 1:21 : “Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.”
              Sikap hati bisa melahirkan tindakan yang ceroboh, dengan hati juga manusia bisa melakukan kejahatan, kebencian, dan kemarahan. Tapi dengan kasih Allah kita dapat menjaga hati kita dan tetap terpelihara oleh karena rahmat dan perkenanan Tuhan.
Sehingga langkah kita pun akan menjadi sejalan dan seirama dengan maunya Tuhan.

Hati yang dibawa pada Tuhan sebagai bejana kosong, adalah syarat utama Tuhan untuk memakai kita.