Monday, August 4, 2014

Jaga Hati

Amsal 4 : 23
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 27 Juli 2014

“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Dewasa ini orang pada umumnya beranggapan bahwa kepala dan otak menjadi pusat pengatur kegiatan manusia. Tetapi Alkitab menyatakan bahwa hati yang menjadi pusat.
Secara Alkitabiah hati dapat dilihat berisi seluruh pikiran, perasaan, dan kehendak seseorang.
1.       Hati adalah pusat intelek, orang sadar/ insaf akan sesuatu di dalam hati mereka terutama hal-hal yag menyangkut pikiran.
2.       Hati adalh pusat perasaan. Alkitab berbicara tentang hati yang gembira, tetapi ada juga hati yang dipenuhi ketakutan, kekhuatiran, hati yang menderita, kadang juga ada hati yag berkobar-kobar/bersemangat, semua kegiatan hati ini bersifat emosional.
3.       Hati adalah pusat kehendak manusia. Kita membaca dalam Alkitab mengenai hati yang keras yang menolak umtuk melakukan kehendak Allah. Dengan hati juga kita dapat mengambil keputusan yang terarah kepada hokum-hukum Allah. Sema kegiaan ini terjadi di dalam kehendak manusia.

Ulangan 23 : 9 : "Apabila engkau maju dengan tentaramu melawan musuhmu, maka haruslah engkau menjaga diri terhadap segala yang jahat.”
              Orang yang mau maju perang, pertama-tama menjaga hati sedemikian rupa, harus berkonsentrasi penuh, dan menjaga diri dari hal-hal yang tidak penting

I Yohanes 5:21 : “Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.”
              Bukankah kadang kita sulit untuk mewaspadai hati kita yang kadang mengisitimewakan seuatu yang kita miliki. Berhala adalah sesuatu yang kita kasihi secara berlebihan. Kecenderungan semacam inilah yang kadang membuat Allah meras diduakan, dan Allah sangat-sangat tidak suka.

Yudas 1:21 : “Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.”
              Sikap hati bisa melahirkan tindakan yang ceroboh, dengan hati juga manusia bisa melakukan kejahatan, kebencian, dan kemarahan. Tapi dengan kasih Allah kita dapat menjaga hati kita dan tetap terpelihara oleh karena rahmat dan perkenanan Tuhan.
Sehingga langkah kita pun akan menjadi sejalan dan seirama dengan maunya Tuhan.

Hati yang dibawa pada Tuhan sebagai bejana kosong, adalah syarat utama Tuhan untuk memakai kita.


 

0 komentar:

Post a Comment