Wednesday, September 10, 2014

Memiliki masa depan

Pengkhotbah 11 : 4-6
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 31 Agustus 2014


“4. Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. 5. Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu. 6. Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.”
Terkadang kita selalu mudah beranggapan bahwa masa depan itu adalah urusan yang masih sangat jauh untuk dipikirkan, tetapi ternyata harus dimulai dari sekarang. Bagaikan masa penaburan yang kelak selalu ada penuaian.
Apa yang harus kita lakukan agar memiliki masa depan atau berhasil dalam perjalanan hidup kita?
1.       Abaikan angin yaitu hal-hal yang akan membuat kita kendor. Artinya kalau mau berbuat sesuatu jangan tengok kanan kiri dan jangan menunda waktu.
Ulangan 30 : 8-10 “8. Engkau akan mendengarkan kembali suara TUHAN dan melakukan segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.9. TUHAN, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu--”
kalau kita mengerjakan sesuatu untuk Tuhan dengan suka dan tanpa mengharapkan orang lain melihat kita, maka Tuhan yang akan melimpahkan segala sesuatu yang baik kepada kita.
2.       Kita perlu menabur Ayub 4 : 8 “Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.”
Sampai detik ini hukum tabur tuai masih tetap berlaku dan gaya hidup akan menentukan masa depan kita dan selalu sesuai dengan apa yang kita tabur.
3.       Tabur-tabur dan tabur Hosea 8 : 7 “Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.”
Fakta yang tak terbantahkan adalah masa penuaian adalah masa yang penuh kelimpahan, apa yang kita tabur pasti kita yang akan menuai, bukan orang lain.
4.       Taburlah sesuai dengan yang kita inginkan. Pengkhotbah 11 : 2 “Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.”
Bukankah kadang keputusan kita dipengaruhi oleh keinginan yang tidak sesuai dengan apa yang kita putuskan semula? Oleh sebab itu kita tidak perlu ditakutkan oleh gangguan-gangguan yang bersifat  menggagalkan keputusan kita.
5.       Jangan pernah menyerah untuk melakukan kebaikan. Roma 12 : 11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
Satu kalimat yang tidak asing lagi “roh memang penurut tetapi daging lemah” kadang orang memiliki roh yang menyala-nyala untuk melayani, tetapi merasa kurang tercover. Karena kalau belum berani merombak secara total segala kedagingannya yang di anggap lebih menguntungkan.
6.        Menabur dalam keyakinan. Galatia 6 : 6-8 “6. Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. 7. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. 8. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”
Allah tidak membiarkan dirinya dipermainkan. Kita yang mengakui menjadi pengikut Kristus yang sudah dilahirkan kembali oleh firman dan roh, maka kita akan selalu dipimpin dan dilatih untuk menabur yang terbaik di antara yang baik. Apabila datang waktunya kita pasti akan menuai.Amin.

“Pelajarilah masa lalu, jika ingin meramalkan masa yang akan datang.” 

0 komentar:

Post a Comment