Thursday, September 18, 2014

Terjadilah menurut imanmu

Markus 11 : 20-26
Oleh : Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 7 September 2014


“20. Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. 21. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering." 22. Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! 23. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 24. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. 25. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." 26. (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)”
Dalam hidup sehari-hari ada banyak hal-hal dan tugas-tugas yang harus kita selesaikan  dalam jangka pendek, tetapi bagaimana untuk menyelesaikan program-program untuk jangka panjang yang membutuhkan perjuangan iman untuk mencapai semuanya?.
“Kata percaya dan menerima” itu bukanlah iman yang dapat dihasilkan oleh manusia karena sudah melihat, tetapi sesungguhnya adalah iman yang percaya seutuhnya yang diberikan kepada hati orang percaya oleh Allah sendiri.
Ada 3 hal penting yang harus kita perhatikan :
1.       Perhatikan dulu kondisi kita yang sesungguhnya.
Mungkin kita masih hidup dalam keduniawian yang hanya melihat luarnya saja. Yesus pernah kecewa dengan pohon ara, di saat ia lapar dengan maksud ingin menikmati buah itu, tetapi dia tidak menemukan satu buah pun saat itu. Apakah Tuhan juga akan kecewa dengan kita?.
2.       Duniawi adalah kehidupan yang ikut-ikutan /musiman.
Roma 12 : 2 : “anganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Hari-hari ini kita harus sadar bahwa sistem dunia yang beraneka macam dan segala kepopulerannya, sesungguhnya jahat adanya. Kita harus memiliki filter untuk menyaring hal-hal yang baik dan yang kurang baik.
3.       Sifat-sifat duniawi adalah yang menyimpang dari ajaran-ajaran Tuhan.
Ibrani 11:1 : “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Dunia selalu memakai cara-cara yang praktis “percaya karena melihat”, tetapi tidak dengan Tuhan, Tuhan mau kita pakai cara-cara Tuhan. Yaitu iman yang dapat mengatasi kemustahilan atau hal-hal yang sama sekali belum nampak di depan mata kita. Iman itulah yang merupakan dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.
Roma 10 : 8 : “Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.”
Jadi iman harus ada di dalam hati untuk meliputi perasaan, akal, dan kehendak sehingga mempengaruhi seluruh diri kita.
Iman juga harus meliputi penyerahan diri secara umum kepada Yesus sebagai Tuhan, baik dalam kata maupun dalam perbuatan. “terjadilah menurut imanmu”.Amin


“Surga akan melepaskan kuasa untuk menjawab doa-doa yang hanya dinaikkan dengan iman dan ketekunan”

0 komentar:

Post a Comment