Friday, October 31, 2014

Berserah pada rancangan Tuhan

Yeremia 29 : 11
Oleh : Ibu Pdt.Arni Masrutti
Minggu, 19 Oktober 2014


“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Secara hurufiah orang akan gampang mengungkapkan dan menganggap hal itu adalah hal yang biasa, tetapi mengapa kita diharuskan untuk belajar berserah pada rancangan Tuhan, karena kita berada dalam lingkungan yang terbatas, yang membutuhkan campur tangan Allah dalam segala sesuatu.
1.       Belajar dari Daud(anak Isai)
1 Samuel 16 : 12 “Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.”
Waktu Saul menjadi pemimpin bangsa Israel, Saul pernah melakukan hal-hal yang tidak berkenan, maka Tuhan siapkan pengganti/pemimpin yang baru. Daud yang masih muda memiliki wajah yang elok,  tetapi Daud punya hati yang sungguh mendambakan Allah. Itu merupakan alasan utama Allah memilih dia sebagai raja berikutnya di Israel.
Ayub 22 : 22 “Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya, dan taruhlah firman-Nya dalam hatimu.”
Daud tetap bisa menerima “realita” dan tetap dapat menerima kenyataan/perkataan firman Tuhan.
2.       Tetap setia dalam kondisi yang Tuhan ijinkan.
Amsal 2 : 7-8  “7. Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,8. sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia.”
Kalau Tuhan yang menjangkau segala kondisi, waktu, keadaan, dan yang lain, pastikan kita akan mendapat pertolongan yang tepat pada waktunya. Kalau kita akan masuk dalam rancangan Tuhan kita harus tetap setia, maka jalan hidup kitapun akan di pelihara oleh Tuhan.
3.       Memiliki sumber kekuatan.
Matius 17 : 27 “Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."”
Kalau kita pikir secara manusia tidak mungkin mulut ikan ada mata uang, tetapi ini fakta yang tak terbantahkan. Hal itu terjadi karena pekerjaan iman yang dapat mengatasi kemustahilan.
Yesus sering mempercakapkan sifat yang sejati yang sanggup memindahkan gunung, mengadakan mujizat dan penyembuhan, serta melakukan hal-hal yang besar dan dahsyat.
Iman yang sejati adalah iman yang “Efektif” yang memberi hasil, dan yang memampukan kita untuk menerima panggilan Tuhan, dalam kondisi apapun, dan memiliki kekuatan untuk bertahan dan hidup dalam rancangan Tuhan selamanya.Amin.


“Pertolongan Tuhan sering kali terhalang oleh kebanggaan dan kelebihan yang kita miliki, tetapi kita akan belajar berserah pada rancangan Tuhan.”

0 komentar:

Post a Comment