Friday, March 6, 2015

Hikmat Allah

1 Korintus 1 : 18-31
Oleh : Ibu Pdt.Arny Masrutti
Minggu, 22 Februari 2015

“18. Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.19. Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."20. Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?21. Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.22. Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,23. tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,24. tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.25. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.26. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.27. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,28. dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,29. supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.30. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.31. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."”
Di dalam salib ada dua hikmat, yaitu : hikmat dari Tuhan, dan hikmat dari dunia. Yesus sendiri telah melewati jalan salib, dan menahan diri dalam kehinaan tanpa perkataan.
1.       Mengenai orang Yahudi. Orang Yahudi adalah orang yang suka menuntut, Yahudi adalah bahasa religi dari agama Alkitab.
2.       Yunani adalah bahasa filsafat. Kita adalah orang –orang yang sudah dikuduskan dari anasir-anasir dosa, kita tidak perlu percaya dengan filsafat-filsafat yang tidak benar, karena kita sudah dibenarkan, dikuduskan, dan ditebus dari cara hidup yang sia-sia.
Berita tentang salib tidak hanya mencakup hikmat dan kebenaran, tetapi juga kuasa Allah yang aktif, yang diturunkan untuk menyelamatkan, menyembuhkan, dan mengusir setan-setan yaitu oleh kuasa Allah sendiri.
Paulus menekanan bahwa standar dan nilai Allah sangat berbeda dengan yang diterima oleh dunia. Allah sedang mengupayakan berakhirnya filsafat dan psikologi bersama segenap sistem dunia lainnya. Itu sebabnya saatnya kita menyerahkan diri untuk melayani.
Yesaya 55 : 8-11 “8. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.9. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.10. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,11. demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Kita harus merencankan sesuatu dengan menyerahkannya kepada Tuhan, karena rancangan dan jalan Allah tidak sama dengan rancangan manusia. Keinginan kita yang terbesar seharusnya hidup selaras dengan citra Tuhan kita, sehingga  segala sesuatu yang kita lakukan menyenangkan Allah yang kita layani.
Yeremia 9 : 24 ” tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."”
Kita tidak boleh membanggakan pengetahuan dunia ini, kemampuan manusia, atau kekayaan duniawi. Sebaiknya kita hanya boleh bermegah dan bersukacita karena hubungan pribadi kita dengan Tuhan, dan kasih karuniaNya yang memungkinkan kita hidup benar.
Semua nilai dunia ini akan hilang maknanya bila dibandingkan dengan pengenalan akan Allah. Nilai yang sesungguhnya terdiri atas penyerahan diri kita kepada Allah dan membiarkan Dia memenuhi kita dengan roh kudusNya.Amin

“Mempelajari apa yang belum dapat anda perbuat lebih penting dari pada mengetahui apa yang dapat anda perbuat.”

0 komentar:

Post a Comment