Friday, March 6, 2015

Allah Menyertai Kita Sampai Kesudahan Zaman

Matius 28:16-20
Bpk Pdt. Matias Witono
1-Maret-2015

“16. Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.17. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.18. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.19. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,20. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."”
Injil matius terdapat 28 pasal, dan ayat yang terakhir memerintahkan kita untuk menabur firman, sehinga dapat menjangkau jiwa-jiwa. Kata-kata ini merupakan amanay Agung Tuhan kepada seua pengikutnya dari setiap angkatan, dan Tuhan berjanji akan menyertai.
1. Kata “menyertai” adalah kuasa atau kesanggupan untuk mengatasi masalah yang terjadi.
2. Kata “menyertai” juga terbukti pada waktu Bangsa Israel berjalan keluar dari tanah Mesir menuju tanah perjanjian, mereka disertai Tuhan dengan tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari.
Kita juga dapat melihat para tokoh alkitab di perjanjian lama:
1.       Yabes (1 Tawarikh 4:9-10) “9. Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: "Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan."10. Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.”
Yabes dilahirkan dengan tidak nyaman, nama Yabes berarti kesakitan, orang bisa menjuluki dia sebagai anak pembawa sial yang menyusahkan banyak orang. Tapi Yabes tidak pernah mempedulikan apa kata orang lain. Dia tidak berniat mengubah namanya tetapi dia justru berdoa agar mendapat penyertaan dari Tuhan.
2.       Daud (Mazmur 23:1-4) “1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.2. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;3. Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.4. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Daud pernah melewati lembah kekelaman, tetapi Daud merasakan kehadiran yesus sebagai gembala yang baik, yang mampu membuat Daud tidak kekurangan, bisa membaringkan dirinya di rumput yang hijau, dibimbing ke air yang tenang, disegarkan jiwanya, dan dihinur kesusahan hidupnya.
3.       Yosua (Ulangan 31:6-8) “6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." 7. Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.8. Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."”
Musa berpesan kepada Yosua sebagai generasi penerus, untuk meyakinkannya bahwa Tuhan akan menyertai dirinya.

Memang kadang dunia selalu memojokkan kita di sudut kekalahan dan menghabisi kita dengan timbunan keputusasaan. Mendesak detak jantung semakin kencang dalam kecemasan dan berputar di situ sampai tangan menyerah tanda setuju dengan kehancuran dan pemusnahan.
Tapi ingatlah, Allah yang disembah Yabes, Daud, Yosua dan kita semua adala Allah yang sama, yang akan menyertai kita sampai kesudahan Zaman.

“Tuhan akan senantiasa menyertai kita ke titik yang paling ngeri sekalipun”


0 komentar:

Post a Comment