Friday, February 20, 2015

Ada di tempat yang tepat

Yohanes 15 : 1-8
“1. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.7. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."”
Dalam perumpamaan/kiasan ini Yesus menggambarkan dirinya sebagai pokok anggur yang benar dan murid-muridNya adalah ranting-rantingnya. Orang tetap akan berpaut padaNya sebagai sumber kehidupan, maka mereka dapat menghasilkan buah.
Demikian juga kita dipanggil nukan untuk hal-hal yang lain, melainkan untuk rencana yang indah. Sesungguhnya kita adalah pohon yang liar, tetapi sudah dicangkokkan dengan pohon anggur yaitu Tuhan, dan kita juga akan mengalami proses untuk dapat berbuah.
1 Petrus 5 : 7 “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Tuhan memberikan jaminan yang pasti dalam setiap pergumulan/persoalan yang kita alami. Tuhan tidak bermaksud untuk menyakiti, tetapi salah satu cara Tuhan untuk  melatih dan mendisiplinkan kita agar kita tidak manja.
Ibrani 6 : 7-8 “7. Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; 8. tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.”
Kita adalah tanah yang baik untuk firman Allah, masing-masing kita punya tugas dimana kita berada, Tuhan juga menginginkan kita untuk melaksanakan tugas sebagai anak-anak Tuhan yang siap menghasilkan buah-buah kebenaran bagi  Tuhan.
Yohanes 14 : 24 “Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.”
Ayat diatas adalah gambaran tentang pertumbuhan iman kita, orang yang cinta/mengasihi Tuhan pasti akan selalu menuruti firmanNya, maka proses pembentukan akan terjadi, sehingga akan muncul sebagai pribadi-pribadi yang serupa dengan gambarNya.
Mazmur 127 : 1 “Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.”
Pada saat kita bekerja membangun rumah Allah di bumi kita harus memastikan bahwa kita membangun sesuai dengan polaNya, dan oleh rohNya, bukan sekedar menurut gagasan, rencana, dan usaha manusia semata.
Kisah Para Rasul 16 : 25-26 “25. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. 26. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.”
Paulus dan silas kini menderita di dalam penjara dengan kaki terbelenggu dan punggung terluka, namun di tengah-tengah penderitaan itu mereka berdoa dan menyanyikan puji-pujian.
Alkitab mencatat dan menekankan bahwa tidak ada yang dapat menghambat injil yang dibawa oleh orang percaya yang setia. Di Filipi Allah turun tangan sehingga Paulus dan Silas dikeluarkan dari penjara oleh gempa bumi.
Hari ini adakah belenggu/ikatan yang  terasa membelenggu? Dan adakah kita yang sedang merasa terpasung dan terluka oleh kondisi yang menekan dan menghambat perjalanan dan pertumbuhan iman kita? Kembalilah pada posisi semula, tetap bertahan, dan pastikan kita tetap berdiri dan “ada di tempat yang tepat”.Amin


“Kita tidak dapat memilih kondisi yang harus kita hadapi, tetapi kita bisa memilih bagaimana menyikapinya.”

0 komentar:

Post a Comment