Friday, February 20, 2015

Menguasai diri dalam segala hal

1 Korintus 9 : 24-27
“24. Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! 25. Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. 26. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. 27. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.”
Latar belakang Alkitab ikor adalah merupakan budaya Yunani yang setiap tahunnya diadakan lomba lari untuk bapak-bapak dari kota Korintus sampai di gunung Olimpus. Para pemenang dari  lomba itu akan mendapatkan mahkota daun yang di rangkai oleh orang-prang tertentu, yaitu oran-orang suci.
Jadi mereka bertanding dengan sabar sampai garis akhir untuk mendapatkan hadiah.
Amsal 16 : 32 “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”
Orang yang sabar akan dapat menguasai diri dalam segala hal, penguasaan diri inilah yang kadang sulit diterapkan kebanyakan orang.
1.       Ayat 24 “kita akan masuk dalam gelanggang pertandingan”.Paulus melukiskan prinsip agar kita jangan gagal menggunakan penguasaan diri, dan harus meninggalkan hal-hal yang dapat menyebabkan kita keluar dari perlombaan itu.
2.       Ayat 25 “kita akan fokus satu hal”
1 Petrus 4 : 7 “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.”
Jangan sampai kita mendua hati, kalau kita berkonsentrasi akan tenang, dan akan dapat menguasai diri dan dapat berdoa.
3.       Ayat 26 “kita jangan hidup sembarangan”
1 Timotius 6 : 12 “11. Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. 12. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”
Kita akan bertanding dalam iman yang benar, ketika melakukan sesuatu “ iman harus di depan”
4.       Ayat 27 “Jangan sampai gagal dalam ujian”
Efesus 6 : 11-12 “11. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; 12. karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Orang kristen akan terlibat dalam peperangan rohani untuk melawan iblis dan pasukan roh-roh jahat, peperangan rohani inilah yang digambarkan peperangan iman.
2 Timotius 4 : 5 “Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!”
Berjuanglah dalam perjuangan iman yang benar, kata berjuang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “menderita sekali”.
Paulus melihat hidup kekristenan sebagai suatu perjuangan, suatu pergumulan hebat, untuk melawan musuh-musuh Injil, kita semua di panggil untuk membela Injil dalam jabatan apapun dan di manapun Allah menempatkan kita.


“Menderita bersama Yesus adalah bagian yang tak terpisahkan dari dimuliakan bersama Dia.”

0 komentar:

Post a Comment