Saturday, April 11, 2015

Pergi ke Galilea

Matius 28:1-11
Minggu,  5 April 2015
Oleh : Ibu Gembala Victoria Arny M

“1. Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. 2. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. 4. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. 5. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. 6. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. 7. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." 8. Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 9. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 10. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." 11. Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.”
Berkali-kali kita membaca ayat ini dan kita belajar memaknai tentang  peristiwa kebangkitan Kristus.   Para wanita yang mengasihi Tuhan pagi-pagi pergi ke kubur Yesus dengan membawa rempah, karena jika pergi pada siang hari takut diketahui orang-orang yang tidak suka dengan Tuhan Yesus. Galilea adalah tempat terdepan, maka prajurit yang berperang pasti tertembak duluan karena di depan. Galilea juga gambaran cicin Tuhan/ lambang otoritas yang tidak bisa dipakai oleh sembarang orang.
Yohanes 2:19 “Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."”
Mereka berpikir itu tidak masuk akal, nenek moyang mereka saja membangun dalam tempo 46 Tahun, mana mungkin bisa diselesaikan dalam tempo 3 hari.
Yesaya 25:8 “Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"”
Bagi orang yang ada di dalam Yesus, mati bukanlah hal yang menakutkan karena di dalam kerajaan surga yang akan datang , kesedihan, kesusahan, dan air mata akan disingkirkan dan tidak akan terjadi lagi.
1 Korintus 15:55-58 “55. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" 56. Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. 57. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. 58. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”
Disaat kita mau maju/giat dalam pekerjaan Tuhan, selalu ada tantangan yang siap menghadang dan menghambat perjalanan iman kita.Mungkin kita pernah berada di posisi yang paling rendah, bagai berada di ujung tanduk yang siap menyakiti dari berbagai sisi. Tapi kita dapat belajar dari wanita-wanita yang berjalan menuju kubur Yesus, mereka tidak hanya berkorban harta benda, tapi juga berkorban waktu dan mereka tetap setia walau Yesus sudah mati.

Mungkin kita juga pernah menghadapi musibah yang bagaikan batu yang sngat besar yang sulit untuk ditembus atau digulingkan. Jangan takut karena kuasa kebangkitan-Nya sanggup memulihkan dan memberi kemenangan sepanjang kita tetap setia kepada-Nya sampai selama-lamanya. Amin

0 komentar:

Post a Comment