Saturday, April 11, 2015

Memberi Dengan Tulus

Lukas 14 : 12-14
Oleh : Ibu Gembala
Minggu, 22 Maret 2015

“12. Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.13. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.14. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."”
Ketulusan dan kejujuran sangat sulit ditemukan sekarang ini, secara rohani akan kita hubungkan dengan firman Allah, walaupun pada mulanya perumpamaan ini diterapkan kepada bangsa Israel. Tetapi dapat juga kita terapkan kepada gereja Tuhan/orang percaya di masa kini. Mengenai kerendahan hati, orang yang rendah hati tidak akan mudah tersulut oleh emosi.
Lukas 14 : 8-9 “8. "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,9. supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.”
Kalau kita memiliki kerendahan hati, maka tidak mudah dipermalukan walau mungkin kita berada dalam posisi rendah sekalipun. Karena Tuhanlah yang akan membalas.
“Kita akan melihat beberapa hal diatas”
1.       “Orang-orang miskin” pertanyaan yang tidak pernah dijawab adalah “siapa yang mau jadi orang miskin?” kalau mau jujur semua orang tidak akan mau, walaupun sekarang kita belum hidup kaya di mata manusia.
2.       “Orang-orang cacat” ini tentang kehidupan yang memiliki kekurangan. Setiap manusia masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan di bagian tertentu.
3.       “Orang-orang lumpuh” secara manusia kondisi seperti ini sangat tidak diperhitungkan oleh semua pihak karena hidupnya yang kurang beruntung.
4.       “Orang-orang buta” ini berbicara tentang orang-orang yang tidak dapat menikmati keindahan seperti yang orang-orang lain dapatkan/nikmati.
Pribadi semacam inilah yang  memiliki kerendahan hati.
1 Yohanes 3 : 17-18 “17. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? 18. Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”
Ini mengenai bagaimana kita belajar  menjadi orang-orang yang peka terhadap situasi jika memang perlu.
Lukas 6 : 38 “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."”

Orang-orang yang memberi menurut kemampuan mereka untuk menolong orang lain yang membutuhkan, mereka akan menemukan bahwa kasih karunia Allah akan mencukupi kebutuhan mereka sendiri dan Allah juga akan mengukur pemberian kita. Sebagai imbalannya Tuhan akan memberi kepada kita ukuran berkat yang kita terima akan sebanding dengan kepedulian dan pertolongan yang kita berikan kepada orang lain, itulah janji Tuhan “ketika kita memberi dengan tulus”.Amin

0 komentar:

Post a Comment