Saturday, April 11, 2015

Sikap Dalam Bait Allah

Matius 21 : 12-17
Oleh : Ibu Gembala
Minggu, 29-Maret-2015

“12. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpat i13. dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 14. Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. 15. Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel, 16. lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?" 17. Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.”
Dari semua pembacaan firman Allah hari ini kita dapat belajar sedapat mungkin untuk bersikap benar saat berada dalam bait Allah.
Peristiwa itu merupakan kedua kalinya Yesus memasuki bait suci dan melenyapkan segala macam ketidakbenaran. Setiap orang yang menyandang nama Yesus harus tahu bahwa sikap dan tindakan-tindakan yang kurang hormat dalam rumah Tuhan akan mendatangkan hukuman dan murka Allah.
Penyamun adalah gambaran perampok yang mengambil hak orang lain yang bukan haknya. Lalu bagaimana sikap yang harus kita lakukan saat kita masuk dalam bait Allah ?
1.       Menghormati hadirat Allah.
Ibrani 9 : 24 ” dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.”
Masalah rutinitas/kebiasaan datang ke gereja hanya kita sendiri dan Tuhan yang tahu, tetapi jika kita lakukan dengan sungguh bukan orang lain yang beruntung tapi kita, karena itu adalah kepentingan kita.
2.       Memuji-muji Allah
Mazmur 66 : 17 “Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.”
Bukankah kita tahu bawha Allah tidak hanya bertahta disurga, tetapi juga bertahta diatas pujian kita? Dan jika kita percaya diatas pujian kita ada kuasa, membangkitkan semangat, memotivasi, dan mendatangkan mujizat yang kita perlukan.
3.       Merindukan kuasa-Nya
1 Korintus 4 : 20 “Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.”
Kerajaan Allah menyatakan dirinya dalam kuasa, demikian juga warga kerajaan surga yaitu kita harus memiliki lebih dari sekedar mendengar pembicaraan/berita, tetapi juga harus mengalami/menyatakan adanya kuasa roh kudus.

Sejauh ini bagaimana sikap kita saat memasuki bait Allah? Sudahkah Tuhan disenangkan lewat sikap hidup kita/sebaliknya? Ingatlah Yesus adalah Tuhan atas gerejaNya dan ia meminta agar gerejaNya menjadi rumah doa.Amin

0 komentar:

Post a Comment