Monday, April 28, 2014

Diam/sabar adalah emas

Diam/sabar adalah emas
Diam atau sabar adalah emas, ini kata yang pas dan pantas seperti yang telah banyak dan sering saya alami di dalam rumah tangga kami, dan dengan orang-orang terdekat kami. Sering saya alami setiap pulang beraktifitas, tiba-tiba saja raut wajah istri saya lain dari biasanya, demikian juga dengan orangtua saya. Dalam hati saya sering bertanya, ada apa lagi dengan rumah tangga kami?. Rasa ingin tahu jadi tak terbendung lagi , saya tanya istri saya hanya diam saja, pengen marah takut tambah runyam.
Dan tepatnya 1 minggu yang lalu walaupun ini sudah sering terjadi, kira-kira jam 01.00 dini hari saya terpaksa membangunkan istri saya untuk sekedar ingin tahu apa yang terjadi dengan orang tua kami, kenapa tadi sore orangtua ketemu saya pada diam semua? Emang ada masalah apa lagi? Dan benar saja apa yang saya pikirkan, orangtua saya bentrok/berselisih paham dengan istri saya hanya karena masalah sepele.
Bermula dari Bapak saya pinjam sekop dirumah saya, berhubung ada dua buah Bapak saya memilih sekop yang baru, lalu sama Istri saya diganti dengan sekop yang sudah reot/rusak. Dalam hati saya menyadari itu yang membuat Bapak saya marah, tetapi kenapa semua jadi marah dan diam sama saya? Mungkin ini dianggap hanya permasalah yang sepele, ketika seorang menantu tidak akur dengan mertuanya, tetapi bagi saya ini merupakan beban pergumulan yang begitu berat. Ingin rasanya malam itu saya membangunkan orangtua saya, tapi masih banyak pertimbangan, kenapa ini terjadi lagi? Kenapa belum juga rukun? Kenapa masih ada iri hati? Kenapa masih ada ketidakharmonisan?
Tetapi saya tetap yakin dan percaya Tuhan masih bersama kami dan masih senantiasa memberi kesabaran, karena saya sangat memegang teguh firman Tuhan : “jadilah terangmu bercahaya didepan semua orang”. Tuhan pasti memberi pertolongan bagi kehidupan rumah tangga kami terlebih keluarga besar kami, orang tua dan saudara-saudara kami yang belum percaya menjadi percaya terlebih bisa menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.AMIN


Amsal 14 : 29 : “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.”

Sumber kesaksian : Bapak Priyanto

0 komentar:

Post a Comment