Saturday, July 25, 2015

Karya Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya

2 Timotius 1 : 7
Oleh : Bpk.Pdt.Paulus Yatno

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”
Kalau kita perhatikan firman Allah diatas menyatakan bahwa karunia dan kuasa yang dicurahkan atas kita oleh roh kudus tidak dengan otomatis. Tetapi karunia dan kuasa roh kudus tersebut harus dinyalakan oleh kasih karunia melalui doa, iman, ketaatan, dan ketekunan kita.
Karya roh kudus dalam hidup orang percaya yaitu MK3 :
1.       Membangkitkan kekuatan
2.       Membangkitkan kasih
3.       Membangkitkan Ketertiban
Kata “membangkitkan” sama dengan “menambahkan” dari yang sudah ada kemudian ditambahkan/ditingkatkan lagi.
1.       Membangkitkan/menambahkan kekuatan
2 Timotius 1 : 6 “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.”
Timotius pernah mengalami ketakutan saat mengalami aniaya dalam pelayanan, tetapi Paulus selalu memberi motivasi agar karunia yang diberikan kepada Timotius diumpamakan seperti api yang harus selalu dikobarkan olehnya, dan itu mungkin merupakan karunia khusus untuk menjalankan pelayanan.
Yohanes 20 : 19 “Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"”
Jadi karya roh kudus itu akan menambahkan kekuatan dll.
Kisah Para Rasul 4 : 13 “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.”
Di mata orang Petrus dan Yohanes adalah orang/pribadi yang biasa, sangat sederhana, dan tidak terpelajar, tetapi karena roh kudus berkarya dalam hidup mereka, maka mereka menjadi kesaksian yang tak terbantahkan. Mereka menjadi terkenal karena keberanian mereka.
Kisah Para Rasul 4 : 29 “Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.”
Para murid Yesus pun memerlukan keberanian baru untuk bersaksi dan berbicara tentang Kristus. Sepanjang kehidupan kekristenan kita, kita juga perlu berdoa supaya dapat mengatasi  ketakutan, penolakan, ancaman dan penganiayaan. Roh kudus akan membantu kita untuk bersaksi dan berbicara tentang Yesus dengan berani.
2.       Membangkitkan Kasih / Pengampunan
Kasih adalah karakter pengampunan. Jikalau roh kudus ada dalam hidup seseorang pengampunan itu mudah dilepaskan.
3.       Membangkitkan Ketertiban.
Menambahkan kepada seseorang untuk mengkuti aturan-aturan/tata tertib dalam kehidupan.
Kisah Para Rasul 4 : 32 – 37 :  “32. Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 33. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 34. Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35. dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 36. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 37. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.”
Kisah Para Rasul 2 : 41 – 42 : “41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.”
Kisah Para Rasul 5 : 1 – 4 : “1. Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. 2. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. 3. Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 4. Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." 5. Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.”
Kedua Rasul di Kisah Para Rasul menceritakan tentang tata tertib kehidupan orang-orang pada jaman Rasul yang selalu  tertib  mengikuti aturan-aturan Tuhan. Tetapi ada satu keluarga yang tidak tertib yaitu kelurga Ananias dan Safira. Keluarga itu hanya memberikan sebagian dari hasil mereka karena cinta mereka akan uang dan pujian dari orang lain. Hal itu yang membuat mereka menentang roh kudus. Alkitab menyatakan orang-orang yang tidak tertib berarti hatinya dikuasai oleh iblis.

Kalau kita perhatikan firman Allah, berdusta pada roh kudus itu sama dengan berdusta kepada Allah. Berhati-hatilah dengan hati kita, karena orang yang sedang berdusta pada roh kudus tidak mungkin dapat mencintai dan melayani Allah.Amin.

0 komentar:

Post a Comment