Saturday, July 25, 2015

Kehidupan Orang Percaya Harus Lebih Baik Dari Orang Lain

Matius 5 : 20
Pdt. Paulus Yatno
“20. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”
Dalam bacaan firman allah saat ini kita tahu dengan jelas bahwa kebenaran orang-orang farisi dan para ahli taurat hanya bersifat lahiriah. Mereka menaati banyak peraturan, berdoa, memuji Tuhan, berpuasa, dan baca firman Allah.  Tapi kebenaran yang dikehendaki Allah dari orang percaya lebih dari itu, hati dan roh seseorang harus selaras dengan kehendak Tuhan.
Dalam hal apa orang percaya harus beda dengan orang lain?
1.      Marah (ayat 21-22)
“21. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.22. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.”
Tidak dapat dipungkiri bahwa kecenderungan manusia saat marah pertama adalah berkata-kata buruk terhadap orang lain. Yesus tidak pernah berbicara mengenai kemarahan yang selayaknya terhadap orang yang fasik dan tidak adil, tapi yang disalahkannya adalah kemarahan yang mendendam dan mengutuk orang lain.
2.      Melukai Orang Lain(ayat 23-24)
“23. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,24. tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”
Kadang kita tidak sadar bahwa kita sedang berkata-kata dan melukai orang lain yang ada di sekitar kita. Jika kita melukai orang lain kita harus secepatnya memulihkan hubungan dengan orang yang kita sakiti itu. Jangan sampai menyimpan akar pahit.
3.      Menjaga Kesucian(ayat 28-30)
28. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. 29. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 30. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.”
Dewasa ini banyak yang percaya di satu sisi mereka berbakti di gereja dan melakukan banyak hal yang berbau rohani. Tapi melakukan perzinahan bukan hanya secara jasmani, tapi misalnya dating kepada dukun, atau ketempat-tempat keramat untuk minta pertolongan.
4.      Berkomitmen(ayat 33-37)
“33. Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. 34. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, 35. maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; 36. janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. 37. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”
Itu merupakan janji atau sumpah, jadi kata hati harus sama dengan mulut, jika berbeda berarti kita berada dalam kuasa si jahat.
5.      Melawan Yang jahat( ayat 39-41)
“39. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 40. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. 41. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.”
Hal penting yang Tuhan ingin kita lakukan yaitu menggunakan kebaikan utuk membalas orang lain. (Roma 12 : 19-20).
“19. Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. 20. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.”
Bukan manusia yang berhak membalas, tetapi Tuhan yang mempunyai hak untuk membalas kejahatan manusia.
6.      Mengampuni (ayat 43-44)
“43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
Yesus tidak menentang pelaksanaan keadilan yang semestinya atas mereka yang melakukan kejahatan, tapi yang dia maaksudkan adalah kita dituntut harus bisa mengasihi musuh. Apabila kita diperlakukan secara tidak adil kita jangan membencinya, tapi harus menunjukkan reaksi yang memperlihatkan bahwa kita memiliki bahwa kita memiliki pendirian yang bermuara pada Kristus dan kerajaanNya.
Mengampuni memmang hal yang sulit dan berat dilakukan. Tetapi itu merupakan syarat yang mutlak bagi orang percaya. Sikap semacam itulah yang akan menyebabkan banyak orang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.Amin.


Lewat setiap pengalaman perjumpaan kita dengan orang lain, Tuhan menempa iman kita untuk menjadi sekuat baja.

0 komentar:

Post a Comment