Wednesday, October 7, 2015

Ingat Akan Sang Pencipta

Pengkhotbah 12 : 1
Oleh : Pdt.Abniel Ambarawa
Minggu, 6 September 2015

“Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",”
Di sini ada satu pesan/perintah untuk anak-anak muda agar ingat akan sang pencipta, karena kita semua diciptakan bukan dari keturunan kera, tetapi kita diciptakan oleh Tuhan dari debu tanah.
Kitab Pengkhotbah memberi pesan dan mengigatkan kita akan sang pencipta.
Mengapa kita harus ingat akan sang pencipta?
1.       Karena manusia cenderung lupa/melupakan Tuhan.
2.       Supaya kita tidak kehilangan arah.
Kidung Agung ditulis pada waktu Salomo masih muda, Amsal ditulis pada waktu Salomo setengah tua maka yang disampaikannya adalah tentang bagaimana mendidik anak,dan berkata dengan hikmat.
3.       Berpegang kepada perintah Allah.
Pengkhotbah 11 : 9 “Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!”
Jadi kita sebagai orang percaya tidak bisa berlaku dan bertindak seenaknya menuruti segala keinginan kita sendiri, karena segala hal akan dibawa ke pengadilan. Di dunia ini saja kita di adili sudah gemetar, apalagi yang mengadili adalah Tuhan.
Efesus 5 : 15-17 “15. Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, 16. dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 17. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”

Roma 12 : 1-2 “1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
1 Tesalonika 5 : 18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
4.       Memiliki hidup yang punya makna.
Pengkhotbah 11 : 10 “Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan”
Jangan biarkan hidup kita dikuasai/diperbudak oleh hal-hal yang sia-sia, tetapi akhiri hidup ini yang penuh dengan arti dan makna.
Kita harus yakin bahwa firman Allah sanggup mengubah hidup kita dan menjadi sesuatu yang nyata, kita akan belajar sedapat mungkin mengabdikan diri kepada sang pencipta. Membulatkan hati untuk takut kepada Tuhan.
Pengkhotbah 12 : 13 “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”
Tetap berpegang pada perintah-perintah Alkitab, dan itu harus menjadi gaya hidup orang kristen, menjadi kewajiban setiap orang percaya, karena isi dari Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu ada perintah Allah dan janji Allah.
Tuhan sudah memberi kita hidup dan berbagai macam kesempatan yang datang agar kita selalu ingat akan sang pencipta di setiap waktu.Amin Tuhan Memberkati…
“Akhir kehidupan yang baik akan memberi makna yang penuh dari keberadaan diri kita yang sesungguhnya.”


0 komentar:

Post a Comment