Matius 14 : 34-36
Oleh : Ibu
Pdt.Victoria Arny Masrutti
Minggu, 20 September
2015
“34. Setibanya di seberang mereka
mendarat di Genesaret. 35. Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu,
mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Maka semua orang yang sakit
dibawa kepada-Nya. 36. Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai
jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.”
Dalam pembacaan firman Allah ini
kita diperhadapkan oleh tugas-tugas mulia. Kadang orang berfikir bahwa tugas
yang kecil begitu disepelekan karena merasa kurang diperhitungkan, padahal
sesungguhnya ketika kita melakukan tugas pelayanan di gereja dengan setia dan
bertanggung jawab maka kita akan mendapat berkat yang sama.
Ayat 34 adalah langkah-langkah
untuk dapat menikmati berkat dan mujizat.
1. “Mewartakan
Yesus”
Saat kita
meninggikan panji salib Kristus/mengagungkan namaNya, maka secara otomatis kita
menempatkan Yesus di depan, dan kita mengikuti langkahNya dari belakang.
Yesaya
53 : 4 “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan
kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul
dan ditindas Allah.”
Sang Mesias akan
memikul hukuman agar kita dilepaskan dari kelemahan dan penyakit, serta
dosa-dosa kita. Orang yang pernah mengalami sakit akan gampang berempati
terhadap apa yang dialami orang lain.
2. Ayat
36b “Mendapat mujizat karena iman”
Matius
9 : 20 – 21 “20. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun
lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah
jumbai jubah-Nya. 21. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja
jubah-Nya, aku akan sembuh."”
Perempuan yang
sakit pendarahan selama 12 tahun ini menjadi gambaran kita agar dalam
ketidakberdayaan kitapun akan datang kepada Tuhan dengan penuh iman.
3. “Nyatakanlah
rasa hormat kepada Tuhan”
Herodes mati
dimakan cacing karena dia pernah mencuri kemuliaan Tuhan, padahal segala hormat
serta kemuliaan hanya bagi Tuhan saja. Kita datang kepada Tuhan dengan penuh hormat
dan kerendahan hati.
Matius
6 : 19 “"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan
karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.”
Biasanya orang
berpikir mengenai pengumpulan harta di dunia selalu dikaitkan dengan korban,
persembahan, dll. Kita harus berhati-hati mengenai maksud dari semua ini.
Karena pengumpulan harta di dunia akan segera menguasai pikiran dalam kehidupan
seseorang, sehingga biasanya kemuliaan Allah tidak lagi menjadi yang utama.
“Iman yang
sejati akan membuang stigma negatif dan memperlakukan setiap orang dengan
kasih”
0 komentar:
Post a Comment